Menhan Ryamizard Sebut OPM Dalang Pembunuhan Puluhan Pekerja di Papua
Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamirzad Ryacudu menduga pelaku pembunuhan masal pada puluhan pekerja Istaka Karya di Kabupaten Nduga Papua adalah Organisasi Pemuda Merdeka (OPM). Sebab, kata dia, orang biasa tidak mungkin bisa menembak seperti itu.
"Udah-lah, kalau begitu OPM. Masa orang biasa nembak-nembak. OPM," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12).
Ryamirzad juga merasa bertanggungjawab dengan penanganan paska kejadian tersebut. Pasalnya, ia harus memberikan rincian tindakan yang perlu dilakukan pada Polisi dan TNI.
"Sebagai Menteri Pertahanan juga bertanggungjawab. Tanggungjawab saya juga bukan hanya polisi dan tentara saja. Saya bertanggungjawab. Kenapa? Saya tidak merinci apa yang harus dilakukan polisi dan tentara, harus ada jelas siapa berbuat apa," ungkapnya.
Terkait evakuasi korban pembunuhan, Ryamirzad juga menyarankan untuk menggunakan alat bantu seperti helikopter dan pesawat. Namun, ia belum berani berbicara banyak bagaimana supaya kejadian semacam ini tidak terjadi lagi.
"Saya akan bicarakan dulu. Engga bisa kan saya bicara sendiri di sini," ucapnya.
Diketahui, TNI mengirim 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 130 personel menuju lokasi pembunuhan 31 pekerja proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Meski bergegas melakukan pemeriksaan pada Selasa pagi ini, personel terkendala akses jalan menuju lokasi.
"Daerah tersebut agak sulit dijangkau. Kalau dari Kabupaten Wamena, masih harus ke Distrik 2, itu masih empat jam naik kendaraan," tutur Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (4/12/2018) pagi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaOPM Berkali-kali Serang Pos TNI di Kampung Paro, Akhirnya Berhasil Dilumpuhkan
Penyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaPPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
13 Wilayah di Papua Rawan Jelang Pemilu 2024 & 5 di Antaranya Daerah Zona 'Merah'
Polda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca SelengkapnyaDengan Kekuatan Senjata, Mayjen Izak Pangemanan Akui Sangat Mudah Menghancurkan OPM Papua
Pernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaRamai Polisi & Pegawai Negeri di Papua Nugini Mogok Kerja, Ternyata Segini Besaran Gajinya
Polisi dan pegawai negeri di Papua Nugini mogok kerja karena gajinya dipotong.
Baca SelengkapnyaPetani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaPolisi Pastikan Kondisi Pelabuhan Sorong Kondusif Pascabentrok Anggota Brimob dengan TNI AL
Polda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca SelengkapnyaPendapat Pakar Terkait TNI Ubah Istilah KKB di Papua menjadi OPM
Jenderal Agus mengungkap penggantian nomenklatur itu mengikuti penyebutan dari OPM sendiri.
Baca Selengkapnya