Menhan Prabowo Harus Konsultasi dengan Kasau Sebelum Beli Jet Tempur
Merdeka.com - Pengamat Pertahanan dan Militer Universitas Padjajaran Bandung, Muradi, mempertanyakan apakah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sudah membicarakan rencana pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon dengan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau).
Menurut Muradi, Prabowo perlu mendapatkan persetujuan Kasau. Sebab, nantinya Kasau yang akan menggunakan pesawat tempur tersebut. Jadi jangan sampai biaya operasionalnya mahal ataupun teknologinya kurang canggih.
"Iya kan dia (Kasau) perwakilan politik dari institusi militer. Jadi saya kira kalau Prabowo mau beli, harus konsultasi dengan Kasau karena Kasau usernya. Kalau nanti beli tapi tidak dipakai bagaimana?" kata Muradi kepada merdeka.com, Rabu (29/7).
Selain harus konsultasi dengan Kasau, Muradi juga meminta Prabowo untuk membicarakannya dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). KKIP mempunyai peran penting terhadap alutsista Indonesia. Merekalah yang menjaga kualitas teknologi dari pembelian alutsista tersebut.
"Intinya, Pak Prabowo sudah memanggil Kasau atau belum untuk menggunakan pesawat ini? Kalau belum, berarti ada situasi yang belum diselesaikan. Prabowo sudah mengundang teman-teman KKIP belum? Kalau tidak ya harus dievaluasi. Itu poin pentingnya," ujarnya.
Jika Prabowo benar-benar yakin untuk membeli Eurofighter Typhoon, Muradi menyarankan agar Prabowo mengajukan permohonan ke pemerintah Austria, agar 4 konsorsium negara pembuat Eurofighter Typhoon menyetujui PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melakukan upgrade mesin dan semua teknologi. Hal ini bertujuan agar pesawat tempur tersebut masa terbangnya lebih lama lagi.
"Kalau beli bekas, Austria harus menjamin 4 konsorsium Eurofighter Typhoon menyetujui PTDI untuk melakukan retrofit. Soalnya tinggal 8 sampai 12 tahun lagi masa terbangnya, nah supaya bisa di upgrade sampai 25 tahun lagi," ujarnya
Saat dihubungi merdeka.com, Analis Pertahanan dan Militer, Connie Rahakundini juga mempertanyakan hal yang sama dengan Muradi. Ia bertanya-tanya, apakah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah membicarakan rencana pembelian pesawat tempur bekas Austria ini kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU). Pasalnya, ia tidak pernah mendengar pembahasan mengenai rencana pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon.
"Apakah sudah dibicarakan dengan Angkatan Udara? Kalau AU, saya selama ini belum pernah dengar. Tiba-tiba ada Eurofighter. Kita pernah bahas Rafale, pernah bahas (pesawat tempur) yang lain. Tiba-tiba kita baca suratnya, seolah-olah memesan. Itu mengejutkan. Sekalipun ini sudah pernah dikaji," kata Connie
Surat yang ditandatangani oleh Prabowo itu bernomor 60/M/VII/2020 dan berkop Kementerian Pertahanan RI, tertanggal 10 Juli 2020. Kepala Biro Humas Kemhan, Brigjen TNI Djoko Purwanto belum menanggapi hal ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Cerita Dua Mesin Helikopternya Gangguan saat Menuju ke Sukabumi
Prabowo menyebut bantuan air ini terealisasi berkat kerja Universitas Pertahanan.
Baca SelengkapnyaKorsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim
Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditanya Susunan Kabinet Koalisi Prabowo, AHY: Ini Pertanyaan yang Ditanya oleh Semua
KIM menghormati proses perhitungan suara yang tengah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI
Baca SelengkapnyaKorsel Tuduh Insinyur Indonesia Curi Data Teknologi Jet Tempur KF-21 Baromae, Pemerintah RI Respons Begini
Teknisi Indonesia terlibat dalam proyek bersama pengembangan jet tempur Indonesia-Korsel tersebut sejak 2016, dan telah memahami prosedur kerja.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Menhan Prabowo Memperkuat Pertahanan Indonesia di 2023
Menhan Prabowo terus berkomitmen dalam memperkuat dan memodernisasi pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Prabowo Soal Pembelian Alutsista Bekas
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaUsai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara
Ganjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaSusunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional
TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024
Baca Selengkapnya