Merdeka.com - Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional tahun 2015 kepada lima tokoh yang sudah almarhum, Bernard Wilhem Lapian, Mas Iman, Komjen Pol Moehammad Jasin, I Gusti Ngurah Made Agung dan Ki Bagus Hadikusumo yang berlangsung di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis (5/11) berbuntut panjang. Pasalnya Penggagas Suara Hati Rakyat (SHR) Ilham Ilyas kecewa dengan sikap Jokowi yang tidak memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, HM Soeharto.

Menurut Ilham Ilyas, Soeharto berperan penting terhadap pembangunan Indonesia. Namun, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku belum membahas pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Pak Harto, panggilan Soeharto.

"Belum (dibahas)," tegas Menhan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/5).

Pembahasan pemberian gelar pahlawan nasional, kata Menhan akan didorong melalui rapat internal Dewan Gelar. Rencana ini pun belum disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

"(Usulan gelar pahlawan nasional Soeharto) nanti kalau di rapatkan lah. Saya kan, ketuanya (Dewan Gelar). Kalau tidak ada (usulan) pun dirapatkan," tandasnya.