Merdeka.com - Keterangan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E sebagai saksi terdakwa Ricky Rizal alias Bripka RR dan Kuat Maruf tengah menjadi sorotan. Hal ini menyangkut sosok perempuan menangis yang keluar dari rumah Jalan Bangka, Ferdy Sambo.
Bharada E yang mengungkap ada wanita keluar dari rumah tersebut saat kondisi raut wajah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi marah. Kondisi tersebut turut menyimpan pertanyaan. Menanggapi hal itu Penasihat Hukum Bharada E angkat bicara.
"Iya itu kan hakim menyampaikan adakah pertengkaran, kemudian Bharada E kan ngejelasin ada pertengkaran sekitar akhir Mei atau Juni," kata Penasihat Hukum Bharada E, Ronny Talapessy saat dihubungi merdeka.com, Rabu (30/11).
Menurut Ronny, keterangan Bharada E soal perempuan itu berawal cerita keberangkatan dari rumah pribadi, Jalan Saguling bersama Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Putri.
"Nah di situ dilihat waktu dari Saguling, terus disuruh membawa senjata laras panjang muter-muter Kemang. Kemudian sama Ibu diminta ke Bangka, pas di Bangka mereka disuruh nunggu di depan. Terus saudara Almarhum masuk ke dalam bersama kalau tidak salah Mateus," kata Ronny.
Ketika Bharada E menunggu di luar, di situlah kliennya melihat ada seorang perempuan berpakaian sipil keluar dari rumah sambil menangis.
"Kemudian ada perempuan keluar menangis. Pokoknya pakai baju sipil waktu itu, tidak berseragam, iya tidak berseragam. Untuk detailnya saya akan tanya dan saya kasih tahu ya (nanti)," kata Ronny.
Ronny mengatakan kesaksian soal perempuan di rumah Bangka itu baru dibuka oleh Bharada E sebagai fakta baru persidangan.
"Kaga (belum pernah cerita), ini baru diceritakan ini fakta persidangan. Iya kan hakim yang nanya, bukan (Tidak ada di BAP) hakim itu kan berdasarkan fakta persidangan hakim kan melihat acuannya fakta persidangan," sebutnya.
Pada kesempatan terpisah, Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) menanggapi soal perempuan di rumah Bangka milik Ferdy Sambo. Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan hal tersebut juga dibeberkan Bharada E kepada pihaknya.
"Dia (Bharada E) sudah cerita dengan LPSK" ungkap Edwin saat dihubungi merdeka.com (30/11).
Edwin mengatakan, sosok perempuan yang menangis itu bukan lah PC maupun ART di rumah Bangka. Bharada E mengaku tidak kenal nama perempuan tersebut.
"Bukan (PC atau ART). Dia tidak kenal nama tapi paras perempuan itu cantik," sambung Edwin.
Saat dikonfirmasi usai sidang, Bharada E enggan berkomentar dia terlihat tidak mengindahkan pertanyaan awak media. Dia hanya sibuk memakai rompi merah khas tahanan Kejaksaan.
"Bharada E jadi sosok perempuan yang menangis itu siapa," tanya awak media di PN Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
Advertisement
Keterangan Bharada E berawal dari Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso bertanya terkait dengan hubungan keluarga pasangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Dia bertanya ke Bharada E apakah sempat ada pertengkaran antara mereka berdua sebelum keberangkatan di Magelang, Jawa Tengah pada Juli 2022 lalu
"Pada waktu sebelum kejadian di Magelang, apakah ada peristiwa- peristiwa lain yang misalnya semacam kaya pertengkaran saudara PC dan FS, atau PC dengan Yosua?" kata Wahyu bertanya ke Bharada E saat sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
"Siap yang mulia, jadi pada waktu bulan juli, itu saya sempat naik piket bersama almarhum Yosua padahal almarhum ini ajudan ibu. Tapi karena bang Mateus ini sedang jaga, jadi yang naik piket saya sama almarhum," kata Bharada E mengawali cerita.
Setelah itu, Bharada E menjelaskan ketika piket tiba-tiba melihat Putri turun tangga dari rumah pribadi di Jalan Saguling disusul Brigadir J dengan membawa senjata dari lantai dua.
"Sambil kita bertiga saya, Almarhum (Brigadir J), dan Mateus. Abis itu (Brigadir J Bilang) 'Dek Richard kamu di mobil sendiri di belakang’. Jadi kami jalan ke arah Kemang, tapi belum di kediaman yang mulia (rumah Bangka)," kata Bharada E.
Namun demikian, Bharada E mengaku tak mendapat kejelasan dari Brigadir J maksud tujuan saat itu pergi ke rumah Bangka. Setelah berkeliling dahulu di area Kemang, baru rombongan Putri tiba di Rumah Bangka dengan ekspresi marah.
"Jadi pada saat di kediaman Bangka. Ibu turun, saya lihat ibu seperti marah yang mulia itu ada. Lalu masuk semua turun, Bang Yos bilang Chad parkir mobil di belakang," ujarnya.
Tak lama sekitar 30 menit setelah rombongan Putri tiba di Rumah Bangka, lalu Ferdy Sambo dengan raut muka seperti marah, tiba bersama dengan ajudan Saddam.
"Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang Chad nanti ada Pak Eben datang, rekannya bapak, pas datang saya tidak melihat. Karena pada saat itu saya sedang di belakang, saya tidak tahu Pak Eben datang dengan siapa," katanya.
Tidak melihat tamu yang dimaksud Pak Eben, Bharada E malah kembali diperintah Brigadir J untuk berada di area luar rumah Bangka. Dimana di area dalam rumah hanya diperbolehkan dua ajudan yakni Brigadir J dan Mateus.
Sedangkan ajudan lainnya seperti Adzan Romer, Saddam dan asisten rumah tangga (ART) di pintu belakang. Sedangkan Bharada E, Alfon, dan beberapa sekuriti ada di pintu depan
Bharada E yang tidak tahu apa terjadi di dalam. Namun saat menunggu, dia melihat tiba-tiba ada perempuan keluar sambil menangis dari dalam area pekarangan rumah Bangka.
"Nanti sekitar satu, dua jam baru tiba-tiba ada orang keluar kan pagar kami tutup. 'Fon ada orang keluar saya lihat ada perempuan' saya tidak kenal yang mulia. Saya bertanya-tanya ini siapa perempuan itu menangis," katanya.
Akan tetapi, saat dihampiri Bharada E, perempuan itu hanya meminta agar dipanggilkan sopir pribadinya yang berada di sebelah rumah. Tak lama tiba sopirnya, wanita itu pun pergi tanpa menjelaskan apapun kepada Bharada E.
"Tapi memang saya tidak tahu siapa dan ada apa di dalam. Perempuan itu cuman bilang mau cari drivernya, saya cari ke samping Mobil Pajero Hitam kalau tidak salah," ujarnya.
Lantas semenjak kejadian wanita keluar sambil menangis di Rumah Bangka, lanjut Bharada E, Ferdy Sambo lebih sering tinggal di rumah pribadi jalan Saguling.
"Semenjak kejadian itu, Pak FS sudah lebih sering tinggal di Saguling," terangnya.
[ray]Baca juga:
Bharada E Ungkap Ada Lemari Khusus Senjata Api di Rumah Ferdy Sambo
Perempuan Berbatik Merah di PN Jaksel: Om Kuat Semangat Ya
Kuat Ma'ruf Bantah Bharada E, Termasuk soal Bisik-Bisik dengan Putri di Magelang
LPSK Ungkap Perempuan di Rumah Bangka Milik Ferdy Sambo: Berparas Cantik
Beda Keterangan Bripka RR & Bharada E soal Tawa Ferdy Sambo usai Tembak Brigadir J
Pekerjaan Berisiko, Ratusan Pengrajin Batik Ingin Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
Sekitar 50 Menit yang laluKesan Prabowo Nonton Langsung Konser Dewa 19 di JIS
Sekitar 56 Menit yang laluPengurus PBNU Sambangi Ponpes Tertua di Purbalingga yang Didirikan Keluarga Ganjar
Sekitar 56 Menit yang laluSoal Kode Paloh Ingin Bertemu Megawati, NasDem Nilai Pernyataan Hasto Keliru
Sekitar 1 Jam yang laluSabu 50 Gram dalam Bola Tenis Dilempar ke Lapas Narkotika Samarinda
Sekitar 2 Jam yang laluRI Peringati Pekan Kerukunan Antarumat Beragama & Hari Persaudaraan Kemanusiaan Dunia
Sekitar 2 Jam yang laluPendaki Asal Temanggung Tewas di Puncak Sagara Garut
Sekitar 3 Jam yang laluKompol D Ketahuan Nikah Siri, Ini Aturan Larangannya
Sekitar 5 Jam yang laluBerbalut Nuansa Imlek, Banyuwangi Launching Kampung Moderasi Beragama
Sekitar 5 Jam yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 6 Jam yang laluPolda Kaltim Bekuk Pencuri Monitor Alat Berat Proyek IKN
Sekitar 6 Jam yang laluPerawat Gunting Jari Bayi di Palembang Dinonaktifkan, Kasus Diusut Polisi
Sekitar 6 Jam yang laluSiapkan Bukti Girik Tanah, Bripka Madih Lapor ke Polda Metro Kasus Tanah Diserobot
Sekitar 2 Jam yang laluKecewa Kasus Lahan Orang Tua Diserobot, Bripka Madih Mundur dari Polri
Sekitar 4 Jam yang laluAnggota Brimob Bentak & Tunjuk-Tunjuk Babinsa TNI AD, Adu Mulut soal Koordinasi
Sekitar 5 Jam yang laluPsikolog Polda NTT Pulihkan Trauma Balita Disekap Tantenya
Sekitar 20 Jam yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 1 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 1 Hari yang laluPleidoi, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan & Nama Baik Dipulihkan
Sekitar 1 Hari yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Cerita Pengalaman Irfan Tak Patuhi Perintah Atasan Dipukuli Hingga Tak Berdaya
Sekitar 1 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 2 Hari yang laluVIDE0: Eliezer Minta Maaf Usik Jaksa soal 'Kejujuran Dibayar 12 Tahun Penjara'
Sekitar 2 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 6 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluBRI Liga 1: Pasca-Digebuk PSS Sleman, Divaldo Alves Siap Dievaluasi Manajemen Persik
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami