Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengungkap Misteri Pisau yang Dibawa Kuat Ma'ruf

Mengungkap Misteri Pisau yang Dibawa Kuat Ma'ruf Kuat Ma'ruf di Lokasi Rekonstruksi. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Reka adegan atau rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J ditutup dengan adegan penyerahan dua buah pisau Kuat Ma'aruf kepada salah satu ajudan eks Irjen Ferdy Sambo, Deden. Pisau tersebut menjadi pertanyaan apakah dugaan Brigadir J benar dianiaya.

Diketahui pisau yang dibawa oleh sopir Ferdy Sambo, Kuat berawal dari peristiwa di Magelang. Tidak hanya sebuah pisau, Kuat juga membawa satu unit Handy Talky (HT) yang digunakan untuk berkomunikasi.

Dari keterangan Dirtipidum Brigjen Andi Rian pisau yang dibawa Kuat ada kaitannya dengan peristiwa yang ada di Magelang.

"Pisau itu barang bukti terkait satu peristiwa di Magelang, begitu," ungkap Andi saat ditemui oleh wartawan usai rekonstruksi di rumah dinas Sambo, Selasa (30/8).

Tetapi, Andi tidak merinci fungsi pisau tersebut digunakan pada saat peristiwa apa.

Kendati demikian Brigjen Andi Rian menjelaskan pihaknya bakal kembali memeriksa peristiwa di Magelang.

Dia mengatakan bakal menggali keterangan dari lima orang, empat tersangka terkait peristiwa tersebut.

"Besok konfrontir ada lima orang, PC (Putri Candrawathi), Susi, Kuat Maruf, Ricky Rizal, dan Richard Eliezer," jelasnya.

Menurutnya, pemeriksaan setelah rekonstruksi itu tidak masalah dalam penyidikan. Ia mengaku akan mengonfrontir beberapa keterangan dari para saksi dan saksi tersangka.

"Nah, konfrontir nya ini ada beberapa poin tidak semuanya. Ada beberapa poin yang tidak sesuai itu yang akan dikonfrontir," imbuhnya

"Peristiwa nya apa, ya nanti lah," katanya singkat.

Lantas apakah dugaan mengenai Brigadir J yang dianiaya dengan luka sayat tersebut benar menurut keterangan dari pihak pengacara Brigadir Yoshua?

Seperti diketahui, Kamaruddin pernah menunjukkan foto-foto yang disebut sebagai luka-luka di tubuh Brigadir Yoshua. Dia mengatakan luka itu terdapat di berbagai bagian tubuh Brigadir Yoshua. Terdiri atas luka memar, luka sayat, hingga luka menganga.

"Nah ini, ditemukan ada beberapa sayatan. Kemudian ada beberapa luka tembak, kemudian ada beberapa luka memar, kemudian ada pergeseran rahang. Kemudian ada luka di bahu, ada luka sayatan di kaki, ada luka di telinga, kemudian ada luka sayatan di belakang, kemudian ada luka di jari-jari, kemudian ada membiru di perut kanan-kiri atau dapat di tulang rusuk dan sebagainya, kemudian ada luka menganga di sini, di bahu," ujar Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7).

"Selanjutnya ada luka peluru, kemudian ada lagi ditemukan luka di apa namanya itu, di dagu di bawahnya itu ada luka sama jahitan juga. Ada juga ditemukan luka di bawah ketiak. Kemudian ada lagi ditemukan luka di belakang telinga kurang lebih satu jengkal, luka sajam ya dan kupingnya ini bengkak di dalam ini. Kemudian ada lagi ditemukan luka di kaki, ini seperti bekas luka sajam yang sudah dijahit atau gimana ini," sambung Kamaruddin sambil menunjukkan foto-foto.

Lima Tersangka Menjalani Rekonstruksi

Seperti diberitakan sebelumnya, lima tersangka sudah menjalankan rekonstruksi di dua tempat kejadian perkara dan satu TKP pengganti. Semuanya berlokasi di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Total ada 74 adegan yang diperagakan para tersangka sejak pukul 10 Wib pagi tadi.

"Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan, meliputi peristiwa pada 4, 7, 8 Juli 2022," kata Andi sebelumnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan rekonstruksi yang berlangsung 7,5 jam ini dihadiri Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Rekonstruksi selesai pada pukul 17.00 WIB dengan adegan para tersangka kembali ke rumah Saguling dan tersangka Ricky Rizal kembali ke Duren Tiga dengan sepeda motor. Ferdy Sambo langsung dibawa dengan kendaraan taktis Brimob setelah reka ulang rampung.

Sambo adalah aktor utama pembunuhan Brigadir Yosua, termasuk menyusun rekayasa skenario untuk menutupi aksinya, memerintahkan menghilangkan barang bukti, hingga menghalangi penyidikan.

Ferdy Sambo memerintahkan ajudannya Bhayangkara Dua Richard Eliezer alias Bharada E untuk menembak Brigadir J. Eksekusi dilakukan di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat sore, 8 Juli lalu.

Ferdy Sambo juga mengambil senjata milik Brigadir J, lalu ditembakan ke dinding berkali-kali guna meninggalkan alibi telah terjadi baku tembak.

Ferdy Sambo dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP. Mantan Kadiv Propam Polri itu terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, dan penjara 20 tahun

Selain Ferdy Sambo, Timsus Polri juga menetapkan empat tersangka lainnya, yakni Putri Candrawathi, Bharada Richard, Brigadir J, dan Kuat Ma'ruf, dengan sangkaan pasal yang sama.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Riwayat Tongkat 'Kiai Cokro' Milik Pangeran Diponegoro, Konon yang Pegang Bisa Jadi Pemimpin
Riwayat Tongkat 'Kiai Cokro' Milik Pangeran Diponegoro, Konon yang Pegang Bisa Jadi Pemimpin

Masyarakat Jawa mempercayai bahwa tongkat ini memiliki karomah yang kuat. Barang siapa yang memegangnya, diyakini bisa menjadi seorang pemimpin.

Baca Selengkapnya
Pria Ditemukan Tewas Tergeletak di Jalanan Semarang, Dada Ditusuk Sedalam 10 Sentimeter
Pria Ditemukan Tewas Tergeletak di Jalanan Semarang, Dada Ditusuk Sedalam 10 Sentimeter

Saat ini, kasus dugaan pembunuhan tersebut sedang diselidiki.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Pembawa Katana di Kantor Bupati Sukoharjo
Polisi Tangkap Pembawa Katana di Kantor Bupati Sukoharjo

Pelaku mengaku mendapatkan bisikan ghaib untuk menyerahkan katana bertuliskan Bahasa Arab sepanjang 1,1 meter

Baca Selengkapnya
Dianggap Sakti sampai Sekarang, Senjata Ini Dulu Bikin Pasukan Belanda Tak Bisa Masuk Tulungagung
Dianggap Sakti sampai Sekarang, Senjata Ini Dulu Bikin Pasukan Belanda Tak Bisa Masuk Tulungagung

Masyarakat Tulungagung punya senjata andalan sejak zaman penjajahan. Konon, gara-gara senjata ini dulu pasukan Belanda tak bisa masuk Tulungagung.

Baca Selengkapnya
Senjata Polisi Anumerta Ini Akhirnya Ditemukan, Tersangkut di Kail Pemancing di Papua
Senjata Polisi Anumerta Ini Akhirnya Ditemukan, Tersangkut di Kail Pemancing di Papua

Kombes Benny menyampaikan ucapan terima kasih kepada penemu senjata tersebut dan telah bekerja sama dengan Polres Pegunungan Bintang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mpu Gandring, Pembuat Senjata Ampuh yang Tewas karena Keris Buatan Sendiri
Mengenal Sosok Mpu Gandring, Pembuat Senjata Ampuh yang Tewas karena Keris Buatan Sendiri

Fakta di balik Mpu Gandring tewas karena keris buatannya sendiri.

Baca Selengkapnya
Keris Puputan Klungkung Paling Bersejarah Akhirnya Pulang ke Tanah Air Setelah 115 Tahun
Keris Puputan Klungkung Paling Bersejarah Akhirnya Pulang ke Tanah Air Setelah 115 Tahun

Keris pusaka Klungkung, saksi bisu tragedi pembantaian Belanda di Puri Smarapura, kembali setelah 115 tahun.

Baca Selengkapnya
Gagal Bertemu Bupati Sukoharjo, Pria Misterius Tenteng Pedang Cari Gibran dan Megawati
Gagal Bertemu Bupati Sukoharjo, Pria Misterius Tenteng Pedang Cari Gibran dan Megawati

Kedatangan pria yang menenteng pedang tersebut tak terdekteksi pengamanan internal kantor bupati.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya
Singgung Senjata Solo Bisa Menikam dari Belakang, Ketum PPP Mardiono Tegaskan Bukan Sindir Jokowi
Singgung Senjata Solo Bisa Menikam dari Belakang, Ketum PPP Mardiono Tegaskan Bukan Sindir Jokowi

Mardiono menegaskan bahwa pernyataannya hanya untuk menceritakan tradisi dan sejarah senjata Solo.

Baca Selengkapnya
Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau

Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.

Baca Selengkapnya