Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengubah Stigma Negatif Perempuan di Kamus

Mengubah Stigma Negatif Perempuan di Kamus Ilustrasi perempuan. ©Shutterstock/Bromelia

Merdeka.com - Arti kata "perempuan" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjadi sorotan. Arti perempuan dalam KBBI dianggap cenderung mengarahkan pada konotasi negatif.

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendesak Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk merombak arti kata perempuan dalam KBBI supaya terdengar lebih positif.

Ada sejumlah arti kata perempuan dalam KBBI yang menjadi sorotan Komnas Perempuan. Sebut saja kata perempuan disandingkan dengan "perempuan jalang", "perempuan jahat", "perempuan lacur" dan kata lainnya yang secara terang merujuk pada asosiasi negatif.

Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad menilai definisi tersebut begitu kental dengan stigma negatif bagi perempuan. Fuad menganggap bahwa banyaknya stigma negatif yang menjadi turunan kata perempuan dalam KBBI tak lepas dari pengaruh budaya patriarki dalam masyarakat Indonesia.

Patriarki merupakan sebuah sikap yang lebih mengutamakan kaum Adam ketimbang kaum Hawa.

"Kalau kita lihatkan kata-kata yang digunakan sangat berkonotasi negatif. Nah itu tidak lepas dari kuatnya budaya patriarki di dalam masyarakat kita dan juga pandangan masyarakat kita terhadap perempuan yang masih menempatkan perempuan sebagai objek seksual," ucap Fuad kepada Liputan6.com, Sabtu (6/2/2021).

Kaum perempuan, kata Fuad kerap dijadikan objek dalam kultur masyarakat yang patriarki. Mereka hanya dianggap subordinasi dari kaum pria atau laki-laki.

Hal itulah yang juga tercetak jelas dalam penyusunan definisi perempuan dalam KBBI. Di mana secara tidak langsung membangun asosiasi negatif terhadap kata "perempuan".

"Nah itu yang sangat tergambar di dalam definisi atau contoh-contoh di dalam KBBI tersebut," sebut Fuad.

Kendati semisal masyarakat Indonesia cenderung patriarki, maka menurut Fuad tim penyusun KBBI memiliki tanggung jawab moral untuk menyajikan definisi perempuan supaya lebih sensitif gender. Bukan malah mengikuti arus di masyarakat.

"Justru ini tanggung jawab ahli bahasanya, tim penyusun KBBI. Jadi bahasa itukan alat kuasa sebenarnya. Jadi dalam sejarahnya, dalam Sosiologi bahas itu alat kuasa. Jadi kalau kita belajar dari sejarah bagaimana Orde Baru memilih kata misalkan ditangkap dengan diamankan, nah itu kan beda sekali," katanya.

"Terus kemudian miskin diganti prasejahtera, nah itukan hanya untuk menutupi sebenarnya penghalusan kata itu digunakan itu untuk kuasa. Jadi bagaimana membangun image terhadap objek," sambungnya.

Untuk itu menurut Fuad tim penyusun tak bisa serta merta berlindung di balik tabir kondisi sosiologis masyarakat dalam mengaitkan kata perempuan. Tim penyusun mengemban tanggung jawab pula untuk menumpas stigma negatif perempuan melalui KBBI.

"Menurut kami dari Komnas Perempuan ya itu adalah tanggung jawab dari penyusun dari KBBI untuk membangun definisi yang lebih konstruktif dan berkonotasi positif terhadap perempuan," sebut Fuad.

Mengapa Perlu Diubah?

Fuad menjelaskan urgensi agar arti perempuan dalam KBBI dirombak. Ia menaruh harapan supaya lewat KBBI stigma perempuan bisa terdengar positif.

Jika asosiasi-asosiasi negatif pada kata perempuan itu tetap ada, maka secara tidak langsung KBBI juga dianggap turut melanggengkan stigma negatif terhadap perempuan.

Fuad menjelaskan bahwa stigma ini berdampak luas. Termasuk bakal mengekalkan paradigma perempuan hanya sebagai objek di tengah masyarakat yang kadung patriarki.

"Karena sebenarnya masyarakat kita itu tergantung bagaimana model itu dibangun. Ya misalkan seperti dulu itukan bagaimana Soeharto membangun citra melalui bahasa, itukan bisa sangat berhasil dan masyarakat mengikuti itu. Jadi harus dibuat (positif), itu tugas dari penyusun bahasa," katanya.

Penyusunan Diminta Libatkan Aktivis Perempuan

Menurut Fuad kekeliruan penyusunan arti perempuan dalam KBBI tak lepas dari ketidakpahaman tim penyusun akan gender. Mestinya kata Fuad, dalam penyusunan selanjutnya Badan Bahasa mesti melibatkan pemerhati perempuan atau aktivis perempuan.

"Saya pikir untuk penyusunan itu harus dilibatkan. Bahasa itu pada awalnya netral, jadi dia bisa dibuat jadi alat kuasa untuk membangun citra positif bisa, begitu juga citra negatif pada sebuah objek. Oleh karena itu ya (kata perempuan) harus dibuat positif supaya image terhadap perempuan itu lebih baik," tandasnya.

Sementara itu, Tim Penyusun KBBI segera merespons tuntutan untuk mengubah arti perempuan pada KBBI yang dilayangkan oleh sejumlah pihak. Tim Penyusun beralasan bahwa asosiasi kata perempuan dengan hal-hal yang bersifat negatif lantaran penyejajaran kata perempuan dengan kata-kata dimaksud kerap terjadi dan dalam frekuensi yang dianggap cukup tinggi.

Menurut Tim Penyusun, gabungan kata pada entri perempuan seperti perempuan geladak, perempuan jalang, dan perempuan simpanan dengan sangat mudah ditemukan dalam korpus dengan frekuensi penggunaan yang tinggi kata dimaksud. Berdasarkan hal tersebut, tim editor mempunyai alasan yang sangat kuat untuk tetap mempertahankannya sebagai suatu fakta kebahasaan yang harus dicatat dalam kamus.

"Praktik semacam ini sangat jamak dilakukan dalam leksikografi dan dikenal dengan prinsip corpus-based atau corpus-driven lexicography. Artinya, penyusunan kamus betul-betul menyandarkan pada korpus yang tersaji apa adanya, tanpa ada modifikasi apa pun," ungkap Tim Penyusun melalui laman resmi Badan Bahasa, dikutip pada Sabtu (6/2/2021).

Adapun gambaran sosial yang muncul dari penyajian informasi dalam kamus tersebut bukan merupakan kondisi yang ideal, hal tersebut menjadi pembahasan yang lain. Justru, dalam pendekatan leksikografi modern, kamus merupakan gambaran jujur dari kondisi sosial dan budaya suatu masyarakat.

"Ada adagium yang menyatakan bahwa jika ingin melihat peradaban suatu bangsa, lihatlah bahasanya dan bahasa itu disimpan dalam sebuah khazanah yang disebut kamus," jelas Tim Penyusun.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Stigma adalah Stereotip Negatif, Ketahui Faktor dan Karakteristiknya

Stigma adalah Stereotip Negatif, Ketahui Faktor dan Karakteristiknya

Stigma dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik secara personal maupun institusional.

Baca Selengkapnya
Mengenal Femisida Intim dan Jenisnya, Pembunuhan Perempuan oleh Pasangannya

Mengenal Femisida Intim dan Jenisnya, Pembunuhan Perempuan oleh Pasangannya

Femisida intim adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembunuhan perempuan yang dilakukan oleh pasangan atau mantan pasangan mereka.

Baca Selengkapnya
Contoh Kesetaraan Gender di Berbagai Bidang, Ketahui Manfaatnya

Contoh Kesetaraan Gender di Berbagai Bidang, Ketahui Manfaatnya

Kesadaran masyarakat akan kesetaraan gender perlu ditingkatkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
500 Nama dalam Jawa untuk Anak Laki-Laki dan Perempuan, Miliki Makna yang Dalam

500 Nama dalam Jawa untuk Anak Laki-Laki dan Perempuan, Miliki Makna yang Dalam

Menamai anak dengan bahasa Jawa yang bermakna indah bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda.

Baca Selengkapnya
Pernah Dibuat Sakit Hati karena Diskriminasi, Transformasi Drastis Perempuan Ini Menginspirasi

Pernah Dibuat Sakit Hati karena Diskriminasi, Transformasi Drastis Perempuan Ini Menginspirasi

Tak jarang orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan jadi sasaran diskriminasi lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Peneliti Perkirakan Bahwa Warna Mata Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Peneliti Perkirakan Bahwa Warna Mata Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Warna mata ternyata memiliki keterkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Antropolog menduga bahwa terdapat kaitan di antara keduanya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi

Mengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi

Berkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya
Penantian 14 Tahun, Wanita Ini Ungkap Kebahagiannya saat Lihat Suaminya Kembali Beribadah

Penantian 14 Tahun, Wanita Ini Ungkap Kebahagiannya saat Lihat Suaminya Kembali Beribadah

Menanti 14 tahun, wanita ini ceritakan betapa bahagianya ia melihat suaminya kembali beribadah.

Baca Selengkapnya
Sering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya

Sering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya

Jika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.

Baca Selengkapnya