Mengherankan Australia bisa sadap pelanggan Telkomsel & Indosat
Merdeka.com - Direktorat Intelijen Australia bekerja sama dengan Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) lagi-lagi menyadap komunikasi telepon seluler Indonesia. Kali ini yang disadap adalah 1,8 juta pelanggan ponsel Indonesia.
Penyadapan yang dilakukan oleh negara Kanguru tersebut kali ini melalui dua operator telekomunikasi yakni Indosat dan Telkomsel. Penyadapan terhadap pelanggan kedua operator tersebut bukan tanpa alasan. Keduanya adalah operator seluler terbesar di Indonesia.
Data pengguna telepon seluler pada 2012 menunjukkan bahwa Telkomsel memiliki 212 juta pelanggan atau sekitar 62 persen, sementara Indosat memiliki 52 juta pelanggan, atau 15 persen. Kedua operator ini menguasai 77 persen pelanggan seluler di Indonesia.
"Ini sebetulnya isu lama, tapi pemerintah tak ada langkah tegas. Jika data dari Snowden benar, seluruh operator harus dilakukan audit forensik jaringan," ujar pengamat telekomunikasi Sarwoto Atmosutarmo, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/2).
Mantan Direktur Utama Telkomsel ini mengungkapkan keheranannya mengapa pihak Australia bisa mendapatkan data pelanggan ponsel di Indonesia, karena hanya ada empat lembaga yang bisa mendapatkan data pelanggan ponsel, yaitu kejaksaan, kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Karena ini sudah sering kali terjadi, saya rasa sudah saatnya pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo untuk meninjau ulang konfigurasi platform telekomunikasi kita sehingga ke depannya tidak mudah untuk disadap," katanya.
Peristiwa kali ini, bukan untuk yang pertama kali. November tahun lalu, aksi sadap Australia juga terungkap. Kali itu penyadapan dilakukan terhadap komunikasi telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ibu negara Ani Yudhoyono, serta sejumlah orang dekat mereka pada tahun 2009.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang paling banyak dipakai pengguna Telkomsel saat hari pencobolosan.
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaRamadan dan Idul Fitri selalu menjadi momen operator seluler meningkatkan layanannya.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca Selengkapnya