Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenang seniman legendaris Benyamin Suaeb lewat Bulan Benyamin

Mengenang seniman legendaris Benyamin Suaeb lewat Bulan Benyamin Benyamin sueb. wordpress.com

Merdeka.com - Kabar dari Rumah Sakit Harapan Kita jelang fajar 5 September 1995 itu sangat mengejutkan. Setelah dirawat selama delapan hari, salah satu maestro seni terhebat Indonesia, Benyamin Suaeb meninggal dunia karena serangan jantung.

Tak pelak lagi, berita duka meninggalnya Benyamin menyebar ke seluruh negeri. Berita duka ini utamanya sangat menusuk warga ibu kota Jakarta, tempat lahirnya kebudayaan Betawi yang melambungkan nama Benyamin. Rumah duka di kawasan Cinere dibanjiri pelayat.

Antrean bahkan mencapai sekitar dua kilometer jelang rumah duka. Air mata tumpah ruah. Ribuan pelayat terus mengalir hingga pemakaman almarhum di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta siang harinya.

Lautan manusia yang mengiringi kepergian Benyamin adalah wajar mengingat reputasinya sebagai seniman serbabisa legendaris yang pernah dimiliki Indonesia. Dia tak cuma pemain film tetapi juga penyanyi, presenter, sutradara, penulis skenario, bahkan pencipta lagu.

Sejatinya cita-cita Benyamin Sueb menjadi seorang penerbang, bukan sebagai musisi, aktor ataupun seniman.

Sementara musik dan seni panggung saat itu dipelajari sekadar sebagai hobi anak remaja. Dia saat itu sudah menguasai alat musik gitar dan bongo yang dipelajari secara autodidak. Kedekatannya dengan Rachmat Kartolo, A Rachman dan Yahya menjadi jalan untuk menyalurkan hobinya lebih baik. Mereka memanfaatkan peralatan milik Abdullah, pimpinan grup musik tenar saat itu, Live Java yang tidak lain ayah A Rachman.

Pekerjaan sebagai kernet bus PPD pernah dijalani Bang Ben, tapi tak lama memilih keluar karena uangnya selalu habis.

Pekerjaan menjadi tukang roti keliling juga pernah dilakoninya. Bang Ben kembali melirik musik ketika ditawari Kodam V Jaya untuk melatih musik.

Peruntungan Benyamin berubah ketika membentuk Melodyan Boy bersama teman-temannya di Kemayoran. Dua lagu mereka "Si Jampang" dan "Nonton Bioskop" meledak. Hal itu tak lepas dari bantuan seniman Bing Slamet yang menyanyikan ulang "Nonton Bioskop", sehingga semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Namun, karier grup itu sempat terhambat karena Soekarno sempat melarang alunan musik yang kebarat-baratan, atau disebut 'ngak-ngik-ngok'. Grup itu memang memainkan alat musik modern, seperti gitar listrik dan organ.

Benyamin mengakali sensor negara dengan memainkan gambang kromong. Karir Ben di industri musik semakin menanjak saat bergabung dengan orkes Naga Mustika pada akhir 1960-an. Saat jatuhnya pemerintahan Orde Lama, Bang Ben kembali menggabungkan Gambang Kromong dengan sentuhan pop.

Di masa-masa ini, perusahaan rekaman berebut mengontrak Ben dan kawan-kawan. Semula, Ben bergabung dengan Mesra Records, kemudian berlabuh ke Diamond Record, lantas menambatkan diri cukup lama ke Remaco. Di perusahaan rekaman terakhir, Benyamin disandingkan dengan Ida Royani. Pelbagai hits tercipta, misalnya "Begini Begitu" atau "Di Sini Aje", dan keduanya menjadi artis papan atas.

Di masa 1969 itu pula, lahir "Kompor Meleduk". Memasuki periode 1970-an, Benyamin menekuni dunia film. Lahirlah beberapa sinema yang ikonik berkat perannya, misalnya "Benyamin Biang Kerok" (1972), "Si Doel Anak Betawi" (1973) arahan sutradara legendaris Sjumandjaja.

Di dunia seni peran, Bang Ben juga tidak setengah-setengah atau aji mumpung semata. Buktinya, saat berperan sebagai bapak Doel di "Si Doel Anak Modern", dia menyabet penghargaan pemeran utama pria terbaik pada Festival Film Indonesia 1977.

Produktivitas itulah yang membuat Benyamin sulit ditandingi seniman tradisional sezamannya. Tercatat Bang Ben menghasilkan 75 album musik dan membintangi 53 film. Mayoritas laris manis.

Selain itu, Benyamin bersikeras menggunakan bahasa Indonesia, meski tentu dengan logat Jakarta. Bahkan, untuk seniman tradisional, dia teramat cerdas karena menggabungkan bahasa Inggris secara parodi di lagu "Superman".

Pada masa jayanya pada 1970-an, Benyamin pentas di seluruh Indonesia. Kendala bahasa Indonesia dialek Betawinya tidak menjadi masalah. Bahkan penonton dari Kalimantan, Sulawesi, maupun Papua dikabarkan selalu terpingkal ketika dia pentas. Sebab, selama tampil di atas panggung, Bang Ben tidak hanya mengandalkan kedaerahan, tapi juga gestur dan musik yang pas untuk mengiringi liriknya yang jenaka.

Dan dari lirik lagu itulah, kita tahu Benyamin bukan semata seorang pelawak. Dia bukan hanya ikon yang menciptakan istilah "Muke Lu Jauh" saja, tetapi juga seseorang yang sangat peka dengan nasib rakyat kebanyakan, khususnya kaum jelata, di kota kelahirannya Jakarta.

Pada lagu "Badminton", dia menggambarkan rakyat main permainan bulu tangkis dengan alat seadanya, termasuk menggunakan talenan, karena raket tak terbeli. Dan lagu itu dinyanyikan dengan lirik bahasa Sunda.

Dia juga dapat menggambarkan kemiskinan dan ekonomi non-formal dalam "Tukang Loak" dan "Tukang Tuak".

Dan kritisisme Bang Ben paling puncak adalah "Kompor Meleduk". Sebab, dia mencetuskan salah satu gagasan agar persoalan Jakarta bisa teratasi, yaitu partisipasi warga.

"Ayo ayo bersihin got, jangan takut badan belepot, coba teman jangan pada ribut, jangan pada kalang kabut," tandasnya.

Bang Ben meminta warga Jakarta ingat, bahwa got mampet karena salah mereka sendiri. Maka perbaikan secara kolektif mutlak diperlukan, dan fokus. Warga tidak boleh mementingkan diri sendiri "jangan pada ribut, jangan pada kalang kabut".

Jelang meninggalnya, Benyamin masih sempat meninggalkan ingatan manis bagi publik Indonesia, yaitu dengan perannya sebagai babe di sinetron tersukses di Tanah Air "Si Doel Anak Sekolahan" (1995).

Begitulah Benyamin Suaeb yang legendaris. Dan di Bulan September ini, untuk mengenang seniman yang juga diabadikan menjadi nama jalan di Kemayoran itu, merdeka.com menurunkan tematik, Bulan Benyamin.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin

Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin

Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Ki Ageng Mangir, Sosok Legendaris Musuh Bebuyutan Panembahan Senopati

Mengunjungi Petilasan Ki Ageng Mangir, Sosok Legendaris Musuh Bebuyutan Panembahan Senopati

Ki Ageng Wonoboyo merupakan sosok yang disegani pada masanya.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik tentang Joshua Suherman, yang Dulunya Penyanyi Cilik Kini Sukses dengan Banyak Profesi Hingga Pebisnis

Fakta Menarik tentang Joshua Suherman, yang Dulunya Penyanyi Cilik Kini Sukses dengan Banyak Profesi Hingga Pebisnis

Joshua Suherman pasti sudah familiar di telinga para milenial.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mantan Penyanyi Cilik Ini Sekarang Punya Pacar Bule, Pernah Bilang Ingin Hidup Melajang - Bisa Tebak?

Mantan Penyanyi Cilik Ini Sekarang Punya Pacar Bule, Pernah Bilang Ingin Hidup Melajang - Bisa Tebak?

Sempat menjadi penyanyi cilik terkenal hingga terjun ke dunia seni peran, coba tebak siapakah sosoknya?

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
6 Seleb Ini Banjir Pujian karena Tampil Sederhana Saat Pulang Kampung

6 Seleb Ini Banjir Pujian karena Tampil Sederhana Saat Pulang Kampung

Meski hidup di dunia hiburan yang penuh glamor, para artis ini tampil sederhana ketika pulang ke kampung halamannya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Eddy Silitonga, Penyanyi Legendaris Asal Batak yang Punya Suara Melengking

Mengenal Sosok Eddy Silitonga, Penyanyi Legendaris Asal Batak yang Punya Suara Melengking

Salah satu lagu yang membuat dirinya populer tahun 90-an adalah "Biarlah Sendiri" ciptaan Rinto Harahap.

Baca Selengkapnya
Kisah Haru Mbah Sulaiman, Penjual Balon Keliling Berusia 75 Tahun yang Hidup Sebatang Kara

Kisah Haru Mbah Sulaiman, Penjual Balon Keliling Berusia 75 Tahun yang Hidup Sebatang Kara

Perjuangan hidup Mbah Sulaiman, penjual balon keliling yang hidup sebatang kara dan bikin warganet sedih.

Baca Selengkapnya
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.

Baca Selengkapnya