Merdeka.com - Dunia terus meneliti karakteristik Covid-19 varian Omicron. Tidak hanya meneliti kemampuannya dalam menurunkan efikasi vaksin atau meningkatkan fatalitas, tapi juga masa inkubasi.
Masa inkubasi dimaknai sebagai waktu yang diperlukan sejak tertular atau terinfeksi virus hingga menimbulkan gejala. Masa inkubasi setiap virus berbeda. Namun pada umumnya sekitar 1 sampai 14 hari.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, masa inkubasi Omicron belum bisa dipastikan. Berdasarkan riset di Jepang, Omicron masih berpotensi memiliki viral load atau infeksius yang tinggi pada hari ke-7 sampai 9.
"Bahkan sebagian kecil masih ada potensi (infeksius) lebih dari 10 hari," katanya kepada merdeka.com, Senin (17/1).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung ini menyebut, masa inkubasi Omicron bergantung pada pasiennya. Jika pasien memiliki masalah kesehatan mendasar seperti komorbid atau belum divaksinasi, kemungkinan masa inkubasinya lebih lama.
"Belum ada yang jadi satu patokan pasti (masa inkubasi Omicron) ini enggak akan lebih dari 10 hari, akan lebih dari 3 hari, 5 hari. Karena variasi dari berbagai riset ini menunjukkan dari yang 1, 2, 3, sampai 14 hari ada," jelasnya.
Dicky menuturkan, masa inkubasi virus sangat penting dalam pengambilan kebijakan penanganan pandemi. Umumnya, kebijakan yang diambil merujuk pada masa inkubasi terlama.
Misalnya, jika masa inkubasi virus antara 1 sampai 14 hari, maka pemerintah menentukan kebijakan merujuk pada masa inkubasi 14 hari.
"Jadi kalau strategi kesehatan masyarakatnya harus selalu mengambil paling panjang, rata-rata yaitu 14 hari. Itu paling memberikan pengamanan lebih tinggi," ujarnya.
Data Kementerian Kesehatan 12 Januari 2022, kasus Omicron di Indonesia menembus 572 orang. Jumlahnya bertambah 66 dari data 10 Januari 2022 yang tercatat masih 506 kasus.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, penambahan 66 kasus Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan pada 12 Januari 2022. Tercatat 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.
Dari seluruh kasus Omicron, 339 orang menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Sementara sisanya menjalani karantina di rumah sakit yang ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Terkait dengan kondisi pasien, Nadia menyebut tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara kasus perjalanan luar negeri dan transmisi lokal. Sebagian besar gejalanya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek, dan demam.
"Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (14/1).
Dia menambahkan, peningkatan kasus Omicron dalam beberapa waktu terakhir berimplikasi pada lonjakan kasus harian nasional. Bahkan proporsi varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian Delta.
"Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini turut berdampak pada kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia," jelasnya.
Menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Nadia memastikan Kementerian Kesehatan akan meningkatkan pelaksanaan 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment. Terutama di daerah yang berpotensi mengalami penularan kasus Covid-19 tinggi.
"Langkah antisipasi penyebaran Omicron telah kita lakukan dengan menggencarkan 3T terutama di wilayah Pulau Jawa dan Bali," ujarnya.
Untuk testing, Kemenkes telah mendistribusikan kit S Gen Target Failure (SGTF) ke seluruh laboratorium pembina maupun laboratorium pemerintah dan memastikan jumlahnya mencukupi.
Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diupayakan untuk dipercepat, sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin.
Sementara untuk tracing, Kemenkes akan meningkatkan rasio pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang untuk mencegah penyebaran yang semakin luas. Proses tracing akan turut melibatkan TNI, Polri, dan masyarakat.
Selanjutnya treatment, Kemenkes menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat maupun isolasi mandiri untuk kasus gejala ringan dan tanpa gejala, sementara untuk gejala sedang dan berat telah disiapkan rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur yang mencukupi. Dengan demikian, pasien terkonfirmasi positif bisa menjalani isolasi dengan baik guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
Mengingat varian Omicron jauh lebih cepat menyebar dibandingkan Delta, Nadia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi Covid-19. [rnd]
Baca juga:
Wagub DKI Ajak Masyarakat Antisipasi Lonjakan Omicron
Thailand Laporkan Kematian Pertama karena Covid-19 Varian Omicron
Deltacron, Bisakah Terjadi di Dunia Nyata atau Jadi Ancaman Varian Berikutnya?
Omicron Meningkat, Wagub Tegaskan DKI Memenuhi Syarat Gelar Sekolah Tatap muka
Wagub Riza: DKI Jakarta Siap Berperang Lawan Omicron
Perayaan Imlek di China Dibayangi Omicron
Advertisement
Cekcok usai Pentas Dangdut di Kudus Berujung Maut
Sekitar 20 Menit yang laluPemkot Bogor Bentuk Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng, Periksa 15 Pedagang
Sekitar 34 Menit yang laluTertangkap Jual Kulit Harimau, Eks Bupati Bener Meriah Hanya Wajib Lapor
Sekitar 51 Menit yang laluKenalkan Anies di Daerah, Relawan akan Hindari Politik Identitas
Sekitar 1 Jam yang laluBenny K Harman Bantah Aniaya Karyawan Restoran, Begini Penjelasannya
Sekitar 1 Jam yang laluDiduga Aniaya Karyawan Restoran, Politisi Demokrat Benny K Harman Dipolisikan
Sekitar 1 Jam yang laluKeluarga Korban Perundungan Maafkan Pelaku tapi Ingin Proses Hukum Berlanjut
Sekitar 1 Jam yang laluGibran dan Hary Tanoe Gelar Pertemuan Sembari Nonton Film 'Srimulat' di Solo
Sekitar 1 Jam yang laluKSP: Elemen Kampus dan LSM Sudah Saatnya Bergerak Hadapi Risiko Bencana
Sekitar 2 Jam yang laluLa Nyalla Soal Capres: Saya Ini Menjemput Takdir
Sekitar 2 Jam yang laluAkun YouTube BNPB Kembali Diretas
Sekitar 2 Jam yang laluBertemu Petinggi PBB, Puan Bahas Isu Global hingga Perlindungan Perempuan
Sekitar 2 Jam yang laluKasus Korupsi Dana Perumahan TNI, Jaksa Sita Aset Purnawirawan di Boyolali
Sekitar 3 Jam yang laluArsip Negara Seberat 10 Ton di Aceh Dicuri, Tiga Pelaku Diringkus
Sekitar 3 Jam yang laluPemkot Bogor Bentuk Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng, Periksa 15 Pedagang
Sekitar 55 Menit yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 17 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 1 Hari yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 5 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 5 Hari yang laluAfrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Sekitar 5 Jam yang laluRusia Akan Buka Koridor Agar Kapal Asing Bisa Keluar dari Ukraina
Sekitar 7 Jam yang laluPasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
Sekitar 10 Jam yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 2 Hari yang laluCovid-19 Melandai, Jokowi Harap Aktivitas Seni dan Budaya Mulai Bangkit
Sekitar 8 Jam yang laluUpdate 26 Mei 2022: Kasus Positif Covid 246, Pasien Sembuh 243
Sekitar 8 Jam yang laluData Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran 26 Mei 2022
Sekitar 11 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 1 Hari yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami