Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Masa Inkubasi Varian Omicron

Mengenal Masa Inkubasi Varian Omicron Penumpang Kereta Commuter Line di Stasiun Tanah Abang. ©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Dunia terus meneliti karakteristik Covid-19 varian Omicron. Tidak hanya meneliti kemampuannya dalam menurunkan efikasi vaksin atau meningkatkan fatalitas, tapi juga masa inkubasi.

Masa inkubasi dimaknai sebagai waktu yang diperlukan sejak tertular atau terinfeksi virus hingga menimbulkan gejala. Masa inkubasi setiap virus berbeda. Namun pada umumnya sekitar 1 sampai 14 hari.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, masa inkubasi Omicron belum bisa dipastikan. Berdasarkan riset di Jepang, Omicron masih berpotensi memiliki viral load atau infeksius yang tinggi pada hari ke-7 sampai 9.

"Bahkan sebagian kecil masih ada potensi (infeksius) lebih dari 10 hari," katanya kepada merdeka.com, Senin (17/1).

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung ini menyebut, masa inkubasi Omicron bergantung pada pasiennya. Jika pasien memiliki masalah kesehatan mendasar seperti komorbid atau belum divaksinasi, kemungkinan masa inkubasinya lebih lama.

"Belum ada yang jadi satu patokan pasti (masa inkubasi Omicron) ini enggak akan lebih dari 10 hari, akan lebih dari 3 hari, 5 hari. Karena variasi dari berbagai riset ini menunjukkan dari yang 1, 2, 3, sampai 14 hari ada," jelasnya.

Dicky menuturkan, masa inkubasi virus sangat penting dalam pengambilan kebijakan penanganan pandemi. Umumnya, kebijakan yang diambil merujuk pada masa inkubasi terlama.

Misalnya, jika masa inkubasi virus antara 1 sampai 14 hari, maka pemerintah menentukan kebijakan merujuk pada masa inkubasi 14 hari.

"Jadi kalau strategi kesehatan masyarakatnya harus selalu mengambil paling panjang, rata-rata yaitu 14 hari. Itu paling memberikan pengamanan lebih tinggi," ujarnya.

Data Kementerian Kesehatan 12 Januari 2022, kasus Omicron di Indonesia menembus 572 orang. Jumlahnya bertambah 66 dari data 10 Januari 2022 yang tercatat masih 506 kasus.

Omicron Terus Meningkat

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, penambahan 66 kasus Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan pada 12 Januari 2022. Tercatat 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.

Dari seluruh kasus Omicron, 339 orang menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Sementara sisanya menjalani karantina di rumah sakit yang ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19.

Terkait dengan kondisi pasien, Nadia menyebut tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara kasus perjalanan luar negeri dan transmisi lokal. Sebagian besar gejalanya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek, dan demam.

"Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (14/1).

Dia menambahkan, peningkatan kasus Omicron dalam beberapa waktu terakhir berimplikasi pada lonjakan kasus harian nasional. Bahkan proporsi varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian Delta.

"Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini turut berdampak pada kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia," jelasnya.

Menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Nadia memastikan Kementerian Kesehatan akan meningkatkan pelaksanaan 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment. Terutama di daerah yang berpotensi mengalami penularan kasus Covid-19 tinggi.

"Langkah antisipasi penyebaran Omicron telah kita lakukan dengan menggencarkan 3T terutama di wilayah Pulau Jawa dan Bali," ujarnya.

Untuk testing, Kemenkes telah mendistribusikan kit S Gen Target Failure (SGTF) ke seluruh laboratorium pembina maupun laboratorium pemerintah dan memastikan jumlahnya mencukupi.

Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diupayakan untuk dipercepat, sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin.

Sementara untuk tracing, Kemenkes akan meningkatkan rasio pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang untuk mencegah penyebaran yang semakin luas. Proses tracing akan turut melibatkan TNI, Polri, dan masyarakat.

Selanjutnya treatment, Kemenkes menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat maupun isolasi mandiri untuk kasus gejala ringan dan tanpa gejala, sementara untuk gejala sedang dan berat telah disiapkan rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur yang mencukupi. Dengan demikian, pasien terkonfirmasi positif bisa menjalani isolasi dengan baik guna memutus mata rantai penularan Covid-19.

Mengingat varian Omicron jauh lebih cepat menyebar dibandingkan Delta, Nadia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui

Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui

virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.

Baca Selengkapnya
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya

Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya

Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.

Baca Selengkapnya