Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Happy Hypoxia, Gejala Orang Terinfeksi Covid-19

Mengenal Happy Hypoxia, Gejala Orang Terinfeksi Covid-19 Kegiatan di Wisma Atlet Kemayoran. Instagram/@dr.tirta ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Dokter Spesialis paru, Erlina Burhan menjelaskan mengenai gejala Happy Hypoxia. Istilah tersebut merupakan gejala yang dialami pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

"Jadi Happy hypoxia adalah gejala yang dialami pasien Covid, jadi bukan penyakit sendiri, istilah. Kalau Covid-nya menular, tapi kalau Happy Hypoxianya tidak, karena happy hypoxia kondisi beberapa pasien Covid-19," kata dia dalam diskusi BNPB, Rabu (16/9).

Erlina menuturkan, Hypoxia terjadi karena kurangnya oksigen di dalam darah. Mestinya, bila kurang oksigen di dalam darah maka orang akan bergejala sesak. Tetapi ini tidak terjadi pada beberapa pasien Covid.

"Karena diketahui pada kondisi ini terjadi kesusahan pada saraf yang menghantarkan sensor sesak ke otak sehingga otak tidak memberikan respon, jadi otak tidak bisa mengenali bahwa ada kejadian kurang oksigen di darah," terangnya.

Erlina menjelaskan, bila orang normal kekurangan oksigen di darah biasanya akan ada sinyal ke otak bahwa tubuh kekurangan oksigen. Oleh sebab itu, otak akan memberikan perintah ke tubuh untuk mengambil oksigen sebanyak banyaknya dengan cara orang bernapas cepat sehingga akan terlihat sesak.

"Tapi pada beberapa pasien Covid ini tidak terjadi, karena terjadi kerusakan pengiriman sinyal ke otak," ucapnya.

Dia menceritakan jurnal sekitar bulan April dan Mei yang disebut Silent Hypoxia. Di situ dilaporkan, ada kasus laki-laki usia 60 tahun yang bergejala Covid dan lama kelamaan batuknya makin bertambah. Kondisinya makin lemah tapi anehnya tidak merasakan sesak.

"Pasien makin lemah tetapi pasien ini anehnya tidak sesak, masih bisa melakukan kegiatan sehari hari, masih bisa mandi, makan, menonton tv, tersenyum, menelpon, jadi tidak kelihatan sesak ini slah satu pasien yang dilaporkan mengalami Happy Hypoxia," tuturnya.

Selain tidak sesak, gejala Hypoxia ialah batuk yang menetap atau terus menerus. Kemudian, makin lama makin lemas lantaran darah yang beredar di tubuh kurang oksigen.

"Ini biasanya pasien makin lemah, biasanya pasien ini satu satunya butuh oksigen dan harus dibawa kerumah sakit," kata dia.

Menurutnya, gejala Covid-19 sangat bervariasi mulai dari kehilangan penciuman, pusing dan batuk. Tapi, bila gejalanya makin bertambah terutama batuk terus menerus, ada kelainan di paru-parunya cukup luas dan salah satu gejala yang harus diwaspadai.

"Dan biasanya kalau sudah terjadi Hypoxia dalam waktu cukup lama pasien akan mengalami penurunan kesadaran dan biasanya akan fatal akibatnya," kata dia.

Dia menambahkan, untuk mengetahui Hypoxia atau tidak bisa melakukan analisis gas darah di rumah sakit. Paling sederhana, bisa menggunakan alat pulse oksimetri.

"Diagnosisnya degan melakukan analisis gas darah di rumah sakit, ini untuk melihat kadar, tekanan oksigen di dalam darah, tapi kalau di rumah, yang paling sampel kita pakai pulse oksimetri yang dimasukkan ke dalam jari dan akan keluar saturasi oksigen berapa," tandasnya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan

Mengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan

Depresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi

Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi

Tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengapa Beberapa Orang Tidak Mengalami Gangguan Tidur Meskipun Minum Kopi di Malam Hari

Mengapa Beberapa Orang Tidak Mengalami Gangguan Tidur Meskipun Minum Kopi di Malam Hari

Minum kopi di malam hari bisa tidak berdampak pada sejumlah orang.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai

7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
11 Hewan yang Bisa Hidup Tanpa Minum Air, Ada yang Mampu Bertahan Hingga 20 Tahun!

11 Hewan yang Bisa Hidup Tanpa Minum Air, Ada yang Mampu Bertahan Hingga 20 Tahun!

Manusia memiliki batasan waktu yang ketat untuk bertahan hidup tanpa oksigen dan air. Namun, di dunia hewan, ada yang memiliki kemampuan adaptasi luar biasa.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya