Menengok semerawutnya Terminal Muara Angke
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan revitalisasi empat terminal di kawasan ibu kota. Terminal Bus Muara Angke yang berada di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara salah satunya.
Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari sejumlah sopir angkutan umum yang beroperasi di Terminal Bus Muara Angke. Bahkan, mereka mendesak agar Pemprov DKI Jakarta tidak menundanya, sebab lokasi ini kerap diwarnai banjir rob hingga 20 cm karena berada sangat dekat dengan bibir pantai.
"Terminal ini kan jaraknya cukup dekat dengan pelabuhan, jadi kalau ada air pasang kawasan terminal akan digenangi air hingga 20 cm," ujar Sopir KWK 01 jurusan Muara Angke-Grogol, Waltono (45) di lokasi, Senin (25/8).
Waltono mengungkapkan, genangan air tersebut yang membuat dirinya dan sejumlah sopir lainnya enggan singgah dan lebih memilih memarkirkan dan mencari penumpang di luar sekitar terminal. Tak hanya itu, jika hujan tiba, terminal seluas 1.000 meter persegi ini akan digenangi air setinggi 50 cm.
"Kalau sedang air pasang, kami lebih memilih tidak masuk ke dalam terminal. Dan akan memutar balik kendaraan di luar kawasan terminal untuk mencari penumpang," kata Waltono.
Sementara itu, sopir angkot lainnya, Yusuf (45) menuturkan, bukan hanya terminal Muara Angke saja yang perlu di revitalisasi, akses masuk kawasan terminal juga dirasanya tidak memungkinkan dan kerap membuat kemacetan karena hanya memiliki lebar lima meter saja. Belum lagi, banyaknya kendaraan besar seperti truk trailer yang hendak masuk ke Pelabuhan dan bus besar sehingga membuat pengendara lain terjebak kemacetan.
"Makanya kami minta agar ruas jalannya diperlebar lagi. Karena jalan ini tidak hanya digunakan untuk kendaraan yang mau ke terminal saja, tapi kendaraan ke Pelabuhan Muara Angke juga melewati jalan ini," jelas Yusup.
Tidak hanya itu, kata Yusup, ia juga meminta kepada pemerintah untuk menindak tegas para PKL yang setiap sore menggelar lapaknya di dalam terminal. Menurut Yusup, setiap pukul 17.00 hingga 22.00 WIB, keberadaan mereka membuat Bus Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP) kesulitan masuk ke terminal, sehingga terpaksa memarkirkan kendaraannya di luar.
"Bagaimana mau masuk terminal, setiap sore saja dipenuhi PKL. Yah terpaksa setiap sore kami tidak akan masuk terminal, dan memutar kendaraan di luar terminal. Padahal angkot beroperasi sampai jam 11 malam," kata Yusup.
Pantauan merdeka.com di lokasi, terminal Bus Muara Angke tampak sepi, tidak ada aktivitas penumpang yang menggeliat di lokasi itu. Setiap kendaraan yang datang ke terminal ini, para sopir tetap melaju dan langsung keluar terminal. Mereka tidak menyempatkan diri untuk singgah atau mengambil penumpang di terminal ini.
Bukan hanya itu, dari segi fasilitas sendiri Terminal Muara Angke sangat tidak memadai, pada ruang tunggu penumpang hanya ada dua bangku panjang yang jaraknya berdekatan dengan loket tiket bus AKAP.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak terminal, tercatat ada dua jenis angkutan perkotaan (angkot) dan dua bus Antar Kota-Antar Provinsi (AKAP) yang biasa singgah di terminal ini. Untuk kendaraan jenis angkot, biasanya dilalui oleh KWK 01 jurusan Muara Angke-Grogol dan KWK U-11 jurusan Muara Angke-Muara Baru. Sedangkan untuk jenis AKAP, dilalui oleh bus jurusan Pekalongan, Jawa Tengah dan Kuningan, Jawa Barat.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta bakal merevitalisasi empat terminal yang ada di Jakarta pada tahun ini hingga menelan anggaran Rp 119, 51 miliar. Keempat terminal itu adalah Terminal Bus Rawamangun sebesar Rp 47, 21 miliar, Terminal Pinang Ranti Rp 39,31 miliar, Terminal Klender Rp 30,23 miliar dan Muara Angke Rp 9,76 miliar. Dengan merevitalisasi terminal ini, diharapkan kenyamanan para penumpang dan sopir meningkat.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Truk Angkut Peziarah Kecelakaan hingga Tewaskan 5 Orang, Sopir Jadi tersangka
Kecelakaan itu terjadi karena sopir mengemudikan kendaraannya sebagai sarana angkutan penumpang.
Baca SelengkapnyaJokowi Datang, Kota Serang 'Dibanjiri' Baliho Prabowo-Gibran Hingga Dipaku di Pohon
Bawaslu Kota Serang mencatat ada 32 banner dan baliho bergambar Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaUsai Pensiun Dituding Akan Jadi Preman, Hoho Alkaf Kades Bertato Tanggapi dengan Santai 'Piara Kambing Ngarit Mencari Rumput'
Dituding akan menjadi calo terminal ketika usai menjabat menjadi lurah, kades Hoho Alkaf menanggapi dengan santai bahwa dirinya akan nyangkul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaPolres Rohil Fasilitasi Perekaman KTP Napi Agar Bisa Mencoblos
Andrian menyebutkan polisi terus berupaya menyukseskan Pemilu 2024 secara damai, aman dan sejuk
Baca SelengkapnyaAngkot di Jaksel Tabrak Pejalan Kaki hingga Seruduk Pos Polisi, Penumpang Terpental
Angkot menabrak pos polisi yang berada di sisi jalan sampai seorang penumpang di dalam terpental keluar.
Baca SelengkapnyaUsai Kabur, Sopir Truk Tambang Tewaskan Ibu-Anak di Parungpanjang Serahkan Diri & jadi Tersangka
Truk yang terlibat kecelakaan tersebut diketahui melanggar aturan operasional angkutan khusus tambang.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Mudik Nataru, Kepadatan Terjadi di Tol Fungsional Solo-Jogja
Jalur fungsional Kartasura-Karanganom hanya dioperasikan satu arah,
Baca SelengkapnyaPernyataan Sopir Truk Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Bikin Geleng-geleng Kepala 'Saya Beli Semua Mobil Itu'
Sopir truk di peristiwa kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim mengaku siap ganti rugi.
Baca Selengkapnya