Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Keseharian Trio Emak-Emak Penyebar Kampanye Hitam Jokowi di Karawang

Menengok Keseharian Trio Emak-Emak Penyebar Kampanye Hitam Jokowi di Karawang Rumah pelaku kampanye hitam di Karawang. ©2019 Merdeka.com/Bram Salam

Merdeka.com - Rumah dua ibu-ibu dari tiga tersangka kampanye hitam dan ujaran kebencian kepada calon presiden nomor urut 01 Jokowi, di Dusun Kalioyod, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Karawang, Jawa Barat, terlihat sepi. Keduanya adalah ES (49) dan IP (45).

Dari pantauan merdeka.com, sejak Kamis (28/2) pagi hingga siang ini tidak terlihat adanya aktivitas di kedua rumah tersangka. Kediaman kedua tersangka masih dalam satu lingkungan Rukun Warga namun beda Rukun Tetangga.

Pihak keluarga baik suami dan anak-anaknya tidak tampak di rumah masing-masing tersangka. Para tetangga menolak untuk dimintai keterangan.

rumah pelaku kampanye hitam di karawang

Di tempat tinggal IP, terlihat spanduk yang bertuliskan Posko Pemenangan Garuda Merah bergambar foto Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga. Selain spanduk, stiker juga banyak menempel di pintu dan kaca jendela.

Tidak adanya aktivitas juga nampak di kediaman ES (39), yang tidak jauh dari rumah IP. Namun di rumah ES tak terlihat alat peraga kampanye capres dan cawapres.

rumah pelaku kampanye hitam di karawang

Ketua RT 03 RW 04 Lilis mengatakan, jika salah satu tersangka IP, dalam keseharian yaitu berjualan nasi uduk. Sedangkan ES berdagang es campur dekat perlintasan rel kereta api tak jauh dari rumahnya.

"Keduanya kesehariannya jualan nasi uduk dan es campur membantu menambah penghasilan suaminya," kata Lilis.

Lilis mengaku keduanya merupakan teman dekatnya sejak kecil. Lilis mengungkapkan dalam kesehariannya, keduanya bergaul seperti ibu rumah tangga pada umumnya.

"Dalam kesehariannya hanya ibu rumah tangga biasa, tidak aktif dalam perpolitikan," kata dia.

Sebelumnya, polisi mengamankan tiga orang wanita yang diduga berkampanye hitam di Karawang, Jawa Barat pada Minggu (24/2) jelang tengah malam. Ketiganya kini ditahan di Mapolres Karawang untuk menjalani penyelidikan.

Ketiga ibu rumah tangga itu yakni ES warga Desa Wancimekar Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang, IP warga Desa Wancimekar Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang dan CW warga Telukjambe Desa Sukaraja Kabupaten Karawang.

Diketahui, video sosialisasi berisi kampanye hitam terhadap salah satu pasangan capres-cawapres melalui media sosial.

Dalam rekaman terlihat, para pelaku itu berbicara dengan Bahasa Sunda menyampaikan pesan "Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin," kata perempuan melalui video yang viral itu.

Dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "Tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang pakai kerudung, perempuan dengan perempuan boleh menikah, pria dengan pria boleh menikah,".

BPN Akui Trio Emak-Emak Relawan Prabowo

Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga mengakui ibu-ibu yang menyebar isu tak ada azan jika Joko Widodo menang di Pilpres 2019 tergabung dalam relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandiaga (Pepes). Namun, kubu Prabowo menegaskan kampanye hitam yang dilakukan ibu-ibu itu bukan cara-cara dari BPN.

"Ya (mereka relawan Pepes). Relawan Pepes terdaftar di BPN Prabowo-Sandiaga. Tapi cara kampanye emak-emak ini di luar dari cara-cara dan SOP kampanye dari BPN Prabowo-Sandiaga," kata Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (26/2).

Andre menyebut pihaknya akan mengirimkan tim pengacara untuk memberikan pendampingan hukum. Selain itu, tim tersebut juga akan menanyakan kronologis dan penyebab ketiga ibu-ibu itu menyebarkan kampanye hitam menyerang Jokowi.

"Pertama bantuan hukum dan mengecek apa sih yang terjadi seperti apa. Karena kan kampanye kita tidak seperti itu," ujar Andre.

Meski demikian, lanjut Andre, BPN Prabowo-Sandiaga belum berniat menjatuhkan sanksi atau tindakan tegas kepada ketiga relawannya itu. Alasannya, ibu-ibu itu sejauh ini cukup militan mensosialisasikan program-program paslon 02.

Menurut dia, ibu-ibu itu sering berkampanye door to door menyuarakan program Prabowo-Sandiaga soal ekonomi, lapangan pekerjaan dan sembako murah ke masyarakat.

Enggak rencana ngasih sanksi, mereka militan. Masa gara-gara ada 3 orang yang bekerja di luar SOP dan tidak sesuai prosedur kampanye diberikan sanksi, enggak etis juga," tandas dia.

Senada dengan Andre, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon membantah pihaknya di balik munculnya kasus ketiga ibu-ibu itu. Dia menegaskan BPN Prabowo tidak pernah memberikan perintah apapun pada tiga orang itu.

"Tidak ada (menyuruh tiga ibu-ibu), tidak pernah ada. Dan itu juga belum tentu dikategorikan kampanye hitam. Harus diperiksa dulu dong. Harus ada praduga tidak bersalah dan itu kan masih dalam pendapat pribadi mereka," ucapnya.

Dia menilai kasus memiliki unsur fitnah pada Prabowo-Sandi. Karena, BPN tidak pernah memerintahkan apapun pada tiga ibu-ibu tersebut.

"Mana ada justru sebaliknya yang melakukan fitnah Pak Prabowo banyak sekali dan sampai sekarang enggak ada yang diusut-usut," ucapnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketika Jokowi Bersama Para Menteri Berkumpul Nikmati Malam di IKN

Ketika Jokowi Bersama Para Menteri Berkumpul Nikmati Malam di IKN

Jokowi menyantap nasi goreng. Sejumlah menteri bahkan bernyanyi.

Baca Selengkapnya
Membaca Arah Politik Jokowi dalam Pertemuan Tatap Muka dengan Kaesang & Raja Juli

Membaca Arah Politik Jokowi dalam Pertemuan Tatap Muka dengan Kaesang & Raja Juli

Momen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah

Jokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah

Kemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi dan Zulkifli Hasan Makan Bareng, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Jokowi dan Zulkifli Hasan Makan Bareng, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Jokowi Makan Bareng Zulhas, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Baca Selengkapnya
Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Ketum Partai, Anies Baswedan: Presiden Harus Jaga Etika

Jokowi Bertemu Ketum Partai, Anies Baswedan: Presiden Harus Jaga Etika

Seperti diketahui, Presiden Jokowi makan malam bersama Prabowo Subianto saat akhir pekan jelang Debat Capres

Baca Selengkapnya
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya