Mendikbud sesalkan RSBI dibubarkan
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh menyesalkan putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus Rintisan Sekolah Bertaraf internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Menurutnya, program tersebut dapat memajukan dunia pendidikan di Tanah Air.
"Kalau ada sekolah yang top ya itu, sekolah bertaraf internasional. Mungkin pada waktu itu pembuat undang-undangnya tidak memahami sekolah yang top itu seperti apa. Tapi anehnya kok itu gak boleh untuk memajukan pendidikan bangsa. Padahal kita ingin membuat sekolah yang top. Saya memang bukan ahli hukum, tapi saya rasa kita terbentur antara cita-cita tidak sesuai dengan realitas," kata Nuh.
Nuh menyampaikan hal ini saat memberi sambutan pertemuan Ikatan Kekeluargaan Alumni (IKA) Universitas Islam Indonesia (UII), di Menara Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (13/1).
Menurut Nuh, meskipun terhapusnya RSBI dan SBI tidak melunturkan pihaknya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dirinya pun terus berharap ada titik terang mengenai persoalan RSBI dan SBI.
"Jadi cita-cita kita terkubur oleh realitas. Yakin lah cita-cita itu tidak akan akan pernah berjalan mulus. Tapi, meskipun halang melintang dalam meraih cita-cita itu tapi jangan pernah mengubur cita-cita itu. Kita harus butuh pencerahan dengan membedakan antara cita-cita dengan realitas. Jadi kalau cita-cita itu terus kita kejar maka Insya Allah kita akan mendapatkan itu," ungkapnya.
Apalagi, lanjut Nuh beberapa alasan adanya RSBI dan SBI karena memakai dasar kurikulum berbahasa Inggris. Dirinya pun mencontohkan, Presiden pertama Indonesia yang baik berbahasa Inggris dalam menghadapi tekanan negara lain.
"Masa bahasa Inggris gak boleh, kok itu dilarang, apa karena mengurangi rasa nasionalisme? Jadi bahasa Inggris itu untuk menghadapi dunia, Bung Karno kurang apa coba bahasa Inggrisnya? Di SMA ada bahasa Inggris di SMP ada bahasa Inggris, bahkan di SD juga ada. Jadi kenapa ini mau dihapus. Jadi pemimpin yang cerdas itu yang mampu memberikan alternatif," ujarnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaRUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Ibu-ibu Heboh saat Lihat Anggota TNI Terjun Payung, Aksinya Curi Perhatian Warganet
Ibu ini terus berteriak pada rombongan TNI yang sedang terjun payung ini.
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Bertemu Susi Pudjiastuti Pertama Kali, Diajak Pulang Mengabdi Usai jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaTelah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa
Sehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca Selengkapnya50 Quote Rindu Orang Tua dan Orang Tersayang, Cocok untuk Renungan sebelum Mudik Lebaran
Merdeka.com merangkum informasi tentang quote rindu orang tua dan orang tersayang yang cocok untuk renungan sebelum mudik lebaran.
Baca SelengkapnyaNU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima
NU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya
Baca SelengkapnyaHilangkan Penat Setelah Seharian Melaksanakan Tugas dari Rakyat, Riza Herdavid Bupati Bangka Selatan Asyik Bermain Organ Tunggal
Momen Bupati Bangka Selatan tunjukan cara hilangkan penat usai melaksanakan tugas rakyat seharian.
Baca Selengkapnya