Mendikbud Ristek: Kecakapan Digital Tidak Hanya Soal Kemampuan Menggunakan Gawai
Merdeka.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa kecakapan digital tidak hanya soal kemampuan menggunakan gawai. Lebih dari itu, seseorang harus cerdas dan bijak dalam menggunakannya.
"Oleh karena itu, diperlukan pendekatan-pendekatan strategis yang dapat meningkatkan literasi digital, khususnya bagi generasi muda yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi," ujar Mendikbudristek dalam sambutan acara peluncuran program "Indonesia Makin Cakap Digital" di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (20/5).
Nadiem menyambut baik modul literasi digital yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di mana di dalamnya, mencakup empat dasar literasi digital, yakni keamanan digital, keterampilan digital, etika digital, dan budaya digital.
"Empat pilar utama itu akan mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang menghasilkan talenta-talenta digital unggul Indonesia," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Nadiem juga mengatakan, 113 tahun yang lalu, kelahiran Boedi Oetomo sebagai organisasi kebangsaan Indonesia yang pertama menjadi awal dari perjuangan Indonesia mencapai kemerdekaan.
"Saat ini, kita perlu bersama-sama merefleksikan kembali makna dari 'kebangkitan nasional'. Bangkit berarti keluar dari keterpurukan, bangkit berarti cakap dan tanggap dengan perkembangan teknologi, bangkit berarti belajar dengan bahagia dan merdeka," kata Nadiem.
Dalam acara peluncuran program "Indonesia Makin Cakap Digital" itu juga dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G. Plate, dan Menteri Dalam Negeri, Muhamad Tito Karnavian.
Presiden Joko Widodo mengatakan literasi digital nasional adalah kerja besar sehingga seluruh pihak perlu berkolaborasi agar semakin banyak masyarakat melek dan memahami ranah digital.
"Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa," kata Jokowi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Tiga Faktor Utama Wujudkan Generasi Pengguna Digital yang Kuat
Komisi I DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkumham Ajak Humas Kuasai Teknologi Lewat Gelaran What's Up
Dalam era digital saat ini, peran humas menjadi semakin krusial. Penting bagi praktisi humas untuk menguasai teknologi, bukan sebaliknya.
Baca SelengkapnyaTeuku Riefky Tekankan Pentingnya Literasi Digital untuk Cegah Kejahatan di Dunia Maya
Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital.
Baca SelengkapnyaIman dan Taqwa Kunci Terhindar dari Dampak Negatif Teknologi
Teuku Riefky juga meyakini bahwa manusia yang berkualitas adalah kunci sukses pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaPentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca Selengkapnya