Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendikbud Nadiem: Kita akan men-Tackel Perundungan dan Intoleransi

Mendikbud Nadiem: Kita akan men-Tackel Perundungan dan Intoleransi Mendikbudristek Raker dengan Komisi X DPR. ©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Mendikbudristek, Nadiem Makarim menyebut kekerasan seksual, intoleransi dan perundungan menjadi tiga dosa yang ada dalam sistem pendidikan Indoensia. Ia berjanji membenahi semua permasalahan tersebut dari tingkat perguruan tinggi hingga sekolah dasar.

"Selalu ada tiga dosa yang ada di sistem pendidikan kita, tidak bisa abu abu, harus hitam putih. Yaitu, intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan," kata dia di Bandung, Senin (17/1).

Nadiem memastikan pihaknya tidak main-main memerangi kekerasan seksual di lingkungan pendidikan. Tiga dosa itu tak boleh tumbuh subur di lingkungan pendidikan.

"Sekarang kita serius di kekerasan seksual di perguruan tinggi. Tentunya kita akan ke SD sampai menengah untuk memastikan mulai dari kerangka regulasi sampai pelaporan dan lain-lain itu teratasi. Kita akan men-tackel perundungan juga dan intoleransi," tegas Nadiem.

Komitmen pemerintah dalam mengatasi tiga permasalahan ini sudah jelas. Fakta tiga dosa tersebut sudah tertuang dalam berbagai pemberitaan maupun data statistik.

"Kita tidakk bisa bohong pada diri kita sendiri. Data dan statistiknya itu (kekerasan seksual, perundungan dan intoleransi) sudah membudaya. Itulah alasan kita harus mengambil tindakan keras dan garis yang keras, walaupun dikritik, apapun akan dilakukan untuk melindungi anak anak kita," tegas Nadiem.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta

Indahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta

Di tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'

'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'

Berdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Nasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker

Nasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker

Di usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.

Baca Selengkapnya

"Perundungan dengan Dalih Apa pun Tak Boleh Dibiarkan!"

Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Waspadai Cara Penularan Gondongan pada Anak, Ketahui Pencegahannya

Waspadai Cara Penularan Gondongan pada Anak, Ketahui Pencegahannya

Gondongan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau tetesan pernapasan dari mulut, hidung, atau tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Tasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam

Tasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam

Tasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya