Mendikbud: Covid-19 Ubah Cara Pandang Manusia pada Teknologi dan Kesehatan
Merdeka.com - Dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan berbagai penyesuaian kebijakan. Hal ini untuk mempermudah menjalankan kebijakan pendidikan di tengah situasi darurat virus menular.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, Covid-19 memaksa semua pihak, termasuk insan pendidikan keluar dari zona nyaman. Untuk kemudian beradaptasi dan berinovasi menciptakan cara kerja baru.
"Cara pandang manusia terhadap teknologi dan kesehatan demi kelangsungan hidup di masa mendatang juga akan berubah. Kita akan lebih menghargai lingkungan dan pentingnya menjaga kebersihan,” tutur Mendikbud dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/5).
Selain itu, peran penting teknologi dalam mendukung pembelajaran akan semakin nyata. Sehingga membuat kita berupaya agar teknologi bisa sampai ke sekolah-sekolah.
Karena ini adalah syarat percepatan pemerataan akses pendidikan. Tentunya hal ini dilakukan dengan kolaborasi antar kementerian dan lembaga serta dengan pemerintah daerah.
"Belajar dari elemen-elemen yang mungkin kurang menyenangkan dalam online learning itu menjadi umpan balik kepada kementerian, pada dinas, guru dan kepala sekolah mengenai apa elemen yang patut kita gunakan di teknologi dan mana elemen yang mungkin negatif," ujar Mendikbud.
Sebelumnya, Mendikbud mengakui aktivitas pembelajaran yang dilakukan di kondisi darurat saat ini belum optimal. Beberapa program dan kegiatan Kemendikbud sudah dipastikan tertunda sampai krisis berakhir.
Proses adaptasi penggunaan teknologi dalam masa pembelajaran jarak jauh diakuinya memang tidak mudah, khususnya bagi sebagian besar pendidik.
"Kita harus jujur proses adaptasi ke online learning juga sangat sulit. Paling tidak masih ada pembelajaran terjadi daripada sama sekali tidak ada pembelajaran," katanya.
Mendikbud mengapresiasi usaha para pendidik yang mencoba berbagai fasilitas pembelajaran jarak jauh baru yang sebelumnya tidak pernah digunakan. Ia juga mengapresiasi peranan para kreator konten-konten edukasi yang terus mengisi internet dengan hal positif.
Karena masyarakat membutuhkan berbagai alternatif untuk belajar. Konten edukasi yang terkurasi dan diproduksi secara masif menjadi salah satu hal penting yang perlu dilakukan saat ini.
"Dengan teknologi yang kita miliki sekarang kita bisa akses itu dari mana pun. Jadinya inilah yang namanya Merdeka Belajar. Edukreator itu adalah Merdeka Belajar," jelas Nadiem.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu
Dia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya