Mendagri sebut maraknya OTT kepala daerah karena masalah individu
Merdeka.com - Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat menambah daftar kepala daerah yang ditindak operasi tangkap tangan KPK. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan fenomena ini merupakan perbuatan oknum saja.
Menurutnya, kepala daerah yang terkena OTT pun hanya kurang dari 1 persen. Mantan Sekjen PDIP ini menegaskan sistem di kementeriannya tidak ada yang salah.
Pihaknya juga sudah berulangkali mengingatkan wilayah rawan korupsi kepada para kepala daerah. Mulai dari penganggaran, dana hibah dan bansos, serta pengadaan barang dan jasa.
"Ya kami mau ngomong apa ya. Selalu saya sampaikan area rawan korupsi, perencanaan anggaran, politik uang. Lah kok masih ada aja," kata Tjahjo di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (24/5).
"Sistemnya sudah bagus semua. Ya kembali ke individunya, karakter," imbuhnya.
Tjahjo menampik bahwa maraknya korupsi di kepala daerah karena biaya pilkada yang mahal. Dia menyebutkan hanya oknum kecil saja yang melakukan korupsi terkait untuk menutup biaya pencalonan.
"Saya kira enggak semua. Memang kalau mau jujur yang kena enggak sampai 1 persen ya. Enggak sampai 1 persen enggak bisa diinikan, kan case by case aja," kata dia.
Sebelumnya, Tim Penindakan KPK melakukan OTT terhadap Bupati Buton Selatan pada Rabu (23/5). Delapan orang lainnya juga ikut diamankan.
OTT ini diduga suap terkait proyek di daerah setempat. Ketua KPK Agus Rahardjo memastikan hari ini akan ada pengumuman resmi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaNawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa yang menyeret bupati Labuhan Batu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaKPK mengumumkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnya