Mendagri sebut lulusan IPDN kader penggerak revolusi mental
Merdeka.com - Para lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akan ditempatkan di daerah penugasannya dengan sistem cross provinsi. Ini merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai para lulusan IPDN yang diwisuda adalah putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia setelah menjalani pendidikan selama 4 tahun dengan sistem Pengajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan (Jarlatsuh).
Selama menjalani pendidikan di kampus pamong praja, kata Tjahjo, mereka telah dibekali ilmu dan teori kepemerintahan dan pembentukan mental kepribadian, termasuk menjalani Program Bhakti Karya Praja dan KKN.
"Para lulusan IPDN angkatan XXV akan ditempatkan di daerah penugasan dengan sistem cross provinsi, ini sesuai arahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla," kata Tjahjo melalui siaran pers yang diterima, Jumat (27/7).
Seperti diketahui, sebanyak 1.456 lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXV dilantik menjadi Pamong Praja Muda. Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Para lulusan IPDN ini telah menjalani pendidikan dengan penempatan di 8 Kampus IPDN dengan pola kumpul, sebar dan kumpul," katanya.
"Para lulusan IPDN juga telah melaksanakan praktik lapangan membangun rumah masyarakat menjadi layak huni dan penataan administrasi pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan," tambahnya.
Dalam kesempatan itu Tjahjo menyebut kampus IPDN telah ditetapkan sebagai kampus penggerak revolusi mental. Jadi lulusan IPDN tak lain adalah kader penggerak revolusi mental.
Tjahjo pun berharap, sebagai kader penggerak revolusi mental, para lulusan IPDN bisa menjabarkan program Nawa Cita dan Trisakti.
"Mereka juga telah bekerjasama dengan TNI dan Polri serta seluruh komponen bangsa untuk membangun bangsa dan negara melalui Ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan penjaga keutuhan NKRI," ujarnya.
Selain itu, selama di IPDN, kata Tjahjo, para praja dibekali dengan materi kebijakan strategis nasional terkini. Pembekalan oleh pimpinan KPK, Kepala BNN, Panglima TNI dan Kapolri.
Tjahjo menambahkan dalam pelantikan, akan diberikan penghargaan kepada lulusan terbaik. Untuk program S1, penghargaan lulusan terbaik akan diberikan pada Adnan Handaru Anpio Tikoto, praja asal Provinsi Lampung.
Ia menjadi praja penerima Kartika Pradnya Utama. Sementara lulusan terbaik Program D-IV atas nama Puspita Dewi Pratiwi Fitrah, praja asal Sulawesi Selatan.
"Ia akan menerima penghargaan Kartika Astha Brata," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaKapolri sendiri pernah mengenyam pendidikan di SMA N 8 Yogyakarta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI berdarah Kopassus pimpin sekolah bagi para intelijen negara. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaDua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaIni sosok di balik suksesnya tiga perwira TNI-Polri saat ini hingga mampu menjabat posisi strategis. Siapa orangnya?
Baca SelengkapnyaDalam waktu 8 hari akan diselenggarakan Pemilu 2024 untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi.
Baca Selengkapnya