Mendagri: Angka Kematian Tinggi di Sumsel akibat Rendahnya 3T Pada Awal Pandemi
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut tingginya kasus kematian Covid-19 menjadi bukti lambannya penanganan pemerintah daerah di awal pandemi. Sementara rendahnya kasus positif bukan berarti kesuksesan pencegahan.
Hal itu diungkapkan Tito saat berkunjung ke Palembang, Rabu (31/3). Dia mencontohkan Sumatera Selatan dengan case fatality rate di angka 4,21 persen yang melebihi nasional 2,7 persen dan rata-rata dunia 2,1 persen.
Menurut dia, tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Sumsel akibat lambannya penanganan di awal pandemi. Penanganan itu dilakukan dengan cara 3T, yakni treatment, testing, dan tracing.
"Pendapat saya dengan kondisi angka kematian tinggi di Sumsel, akibat rendahnya 3T di awal pandemi," ungkap Tito.
Meski demikian, Tito menyebut masih ada waktu bagi pemerintah daerah dalam membenahi di setiap sektor. Angka kematian yang tinggi perlu keseriusan dari pemerintah daerah.
"Maka harus ada perubahan, biar semakin cepat tahu ada yang positif maka cepat pula penanganannya dan dapat melakukan pencegahan penyebaran," ujarnya.
Begitu juga dengan angka kasus positif. Menurut dia, angka yang sedikit belum tentu secara riil dan akibat kesuksesan penanganan, justru bisa saja ada kemungkinan data tersembunyi dan berbeda fakta di lapangan.
"Semuanya harus serius karena satu nyawa yang meninggal akan sangat berarti. Satu nyawa sangat berarti, apa lagi jika ada keluarga kita yang terdampak," kata dia.
Jika kondisi ini terus berlangsung, Tito menyarankan Sumsel dapat menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 5 April 202q meski tidak masuk dalam lima wilayah baru.
"Dari segi nasional Sumsel termasuk berisiko sedang, antara kuning dan oranye. Tapi jangan sampai lengah, kalau lihat angka memang gak perlu untuk PPKM namun fatality rate dan bed occupancy rate (BOR)," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kumpulkan Data Dugaan Kecurangan, Cak Imin Optimis AMIN Lolos Putaran Kedua
Ketua THN AMIN Ari Yusuf Amir menyatakan, saat ini pihaknya menemukan banyak fakta kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya
Penelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaMendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia
Data KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaRatusan Petugas Pemilu di Garut Sakit usai Kelelahan Kerja Lebih dari 12 Jam, 2 Gugur dalam Tugas
Ratusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca SelengkapnyaPenyebab Tangan Kanan Kebas yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Kondisi ini menyebabkan sensasi tidak nyaman atau hilangnya perasaan pada tangan.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya