Menanti detik-detik runtuhnya Gang Dolly
Merdeka.com - Niatan untuk Pemkot Surabaya, Jawa Timur untuk menjadikan Kota Pahlawan bebas prostitusi bukan hanya isapan jempol belaka. Di bawah komando Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini , satu persatu lokalisasi yang ada di Surabaya ini, segera diratakan dengan tanah.
Saat ini, setidaknya sudah ada tiga lokalisasi yang ditutup oleh pihak Pemkot Surabaya, yaitu lokalisasi Tambak Ari, Klakah Rejo dan Dupak Bangun Sari. Dan sebentar lagi, lokalisasi Sememi, yang berada di daerah Klakah Rejo akan menyusul, dilanjutkan Gang Dolly dan Jarak di Kecamatan Sawahan.
Rencana penutupan lokalisasi Sememi di akhir tahun 2013 ini, diungkap Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo. Kata dia, di lokalisasi Sememi, terdapat sekitar 250 pekerja seks komersial (PSK) yang siap dipulangkan dan dibekali keterampilan dan uang modal usaha.
"Sejumlah PSK di lokalisasi Sememi itu, berada di 35 wisma. Untuk masalah penertibannya, akan kita lakukan pada bulan depan, yaitu bulan Desember," katanya, Kamis (14/11).
Supomo juga menjelaskan, dalam upaya penertiban itu, pihaknya tidak harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Sebab, penertiban itu merupakan bagian dari Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomer 7 tahun 1999, yang berisi tentang pelarangan adanya bangunan prostitusi di Surabaya.
"Artinya, mengacu dari Perda ini, seluruh wilayah Surabaya, sudah tidak diperbolehkan lagi adanya bangunan yang digunakan untuk membuka praktik prostitusi," urai dia.
Sehingga, atas dasar Perda Nomor 7 itu, penertiban tidak perlu lagi mengajak para Mucikari, PSK dan lain sebagainya itu, untuk melakukan perundingan sebelum penutupan. "Karena sudah menjadi kewajiban yang harus dijalankan oleh Pemkot Surabaya."
Dan sesuai rencana, setelah penutupan lokalisasi di Sememi, Pemkot Surabaya akan 'membombardir' angkuhnya tembok Gang Dolly dan Jarak, yang diyakini sulit untuk diruntuhkan.
Sebab, selain menjadi lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, dua kawasan prostitusi di Kecamatan Sawahan ini, sudah berdiri bertahun-tahun dan menyatu dalam pemukiman penduduk, serta sudah menjadi sumber mata pencaharian bagi sopir taksi, pedagang kaki lima, tukang parkir dan sebagainya.
Namun, pihak Pemkot Surabaya tetap yakin bisa meluluhlantahkan Gang Dolly dan Jarak dan mampu mengantisipasi melubernya PSK-PSK eks Dolly dan Jarak di jalan-jalan atau lokalisasi terselubung. "Karakter prostitusi di lokalisasi ini sudah menjadi kesatuan dengan sistim ekonomi masyarakat setempat. Makanya ada perlakukan khusus dibanding dengan lokalisasi lainnya," tandas Supomo yakin.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duduk Perkara Anak Anggota DPRD Surabaya Dilaporkan Penganiayaan, Dipicu Pelemparan Mobil
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cekcok petugas Dishub dan sopir truk tambang tersbeut viral di mesia sosial.
Baca SelengkapnyaPenyemprotan air ke jalan ini dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Dinas Gulkarmat, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca Selengkapnya