Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menanti Akhir Pandemi Covid-19

Menanti Akhir Pandemi Covid-19 Virus Corona. ©2020 Merdeka.com/who.int

Merdeka.com - Pandemi segera berakhir seiring dengan kondisi yang semakin membaik. WHO menyatakan mayoritas negara-negara memiliki kesempatan untuk mengakhiri fase akut pandemi, pada Rabu (14/9) lalu.

Direktur Lembaga Biologi, Molekuler Eijkman Prof. dr. Amin Soebandrio mengatakan, penurunan angka Covid-19 perlu diiringi kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk lebih memahami situasi ini.

Dia menyebutkan, hingga saat ini jumlah kasus pesakitan berat karena Covid-19 hanya 0,3 persen. Sementara, kasus di dunia angka yang terinfeksi berada di sekitar 600 juta jiwa. Secara keseluruhan, angka kematian masih sekitar 1 persen, yakni kurang lebih 6 juta jiwa.

“Di dunia itu saat ini tercatat jumlah orang yang menderita sakit berat karena Covid itu cuma 0,3 persen. Karena kasus di dunia masih sekitar 600 jutaan orang yang terinfeksi totalnya. Walaupun kalau kita lihat secara keseluruhan, angka kematian masih sekitar 1 persen, sekitar 6 jutaan sejauh ini,” katanya dalam Talkshow ‘Akhir Pandemi di Depan Mata, Kita Harus Bagaimana?’, Rabu (5/10).

“Meskipun, WHO menyatakan pandemi mungkin akan segera berakhir tetap saja kita diminta untuk memahami situasi ini,” lanjut Amin.

Guru Besar Mikrobiologi FK UI ini mengungkapkan, pemerintah bisa dikatakan berhasil mengendalikan penyebaran virus Corona. Hal ini bisa dilihat dari penurunan kasus.

“Kita memang perlu memberi semangat kepada masyarakat bahwa sejauh ini, katakanlah ‘berhasil mengendalikan’. Tapi bukan mengeliminasi. Kita lihat kasusnya menurun,” ujarnya.

Amin menuturkan, aspek penularan menjadi parameter penting yang perlu diperhatikan masyarakat, karena saat ini tidak ada lagi pembatasan mobilitas. Apalagi pelonggaran telah diberlakukan bagi masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi umum.

Untuk itu masyarakat perlu lebih memahami aspek penularan. Salah satunya adalah reproduksi, dimana satu kasus dapat diteruskan ke lebih dari satu orang.

Menurutnya, selama angka reproduksi masih di atas 1 persen, tandanya masih ada kemungkinan pertambahan kasus Covid-19. Namun, jika rasio reproduksi bisa turun di bawah 1 persen, maka diharapkan transmisi penularan Corona menurun lebih jauh.

“Seluruh masyarakat harus ditingkatkan pemahamannya tentang aspek penularan. Salah satu yang selama ini kita bahas namanya reproduksi, artinya satu kasus bisa menularkan ke lebih dari satu orang. Selama angka reproduksinya di atas 1 berarti masih akan ada penjumlahan jumlah kasus. Kalau angka reproduksi itu bisa ditekan di bawah 1, diharapkan penularannya terus menurun,”terangnya.

Saat ini, Amin menambahkan, masyarakat telah lebih peduli dalam melakukan self assessment ketika merasa memiliki gejala Corona. Mereka akan langsung menghubungi fasilitas kesehatan terdekat. Ini merupakan upaya pencegahan dan pemutusan rantai penularan Covid-19 yang harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat.

“Ditambah lagi dengan kesadaran masyarakat untuk melakukan ‘self assessment’. Artinya, dia punya gejala, dia cepat menghubungi fasilitas kesehatan untuk diperiksa. Maka, potensi penularannya itu semakin kecil. Saya ingin menekankan bahwa setiap masyarakat harus berupaya untuk bisa mencegah atau memutuskan rantai penularan,” tutupnya.

Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya