Menaker: Pandemi Ciptakan Tatanan Dunia Kerja Baru
Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengakui bahwa Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai telah menciptakan tatanan dunia kerja baru. Waktu dan ruang kerja kerja kini menjadi semakin fleksibel dengan masa depan dunia kerja akan menuju kepada peningkatan mobilitas dan penggunaan teknologi dalam bekerja.
"Ini hikmah, yang pada akhirnya pandemi Covid-19 dan era Revolusi Industri 4.0 telah membuat masyarakat dan industri membuat tata kehidupan baru, dunia kerja baru," kata Menaker Ida ketika membuka acara peluncuran "Analisis Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perluasan Kesempatan Kerja", dipantau secara virtual di Jakarta pada Selasa (24/11).
Untuk itu, perlu dipersiapkan pekerja yang tepat kompetensinya agar sesuai dengan kebutuhan industri yang berkembang.
"Untuk melindungi dan mengembalikan kesejahteraan pekerja dan masyarakat yang terdampak pandemi kita juga harus mempersiapkan sumber daya pekerja kita sebaik mungkin," katanya.
Peningkatan kompetensi itu, tegas Ida, dapat dilakukan dengan pelatihan vokasi yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja setelah pandemi.
Perubahan juga harus dilakukan pada ekosistem ketenagakerjaan secara keseluruhan, mulai dari proses penempatan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan.
Hal itu untuk menjawab tantangan yang muncul saat berlangsung dan ketika pandemi Covid-19 usai.
Pandemi, tegasnya, membuat Indonesia harus semakin cepat beradaptasi dengan perubahan Revolusi Industri 4.0 yang mempengaruhi dunia kerja secara keseluruhan. Hal itu terutama dalam pemanfaatan teknologi digital, yang pemanfaatannya meningkat drastis ketika Covid-19 terjadi.
Hal itu sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang memperlihatkan pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi merupakan keterampilan yang paling diinginkan.
Dalam analisis dampak pandemi, Kemnaker melakukan survei pada 1.105 perusahaan yang bergerak di 17 sektor ekonomi di seluruh Indonesia pada Juli-Oktober 2020.
Hasilnya memperlihatkan 26,9 persen mengatakan keterampilan teknologi menjadi kemampuan yang paling dibutuhkan setelah pandemi, unggul dari 6,2 persen yang membutuhkan keterampilan fisik dan manual serta 4,1 persen yang membutuhkan keterampilan emosional dan sosial.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Siap Fasilitasi Pemagangan ke Jepang
Kemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaMenaker Sebut Penerapan Upah Berbasis Produktivitas Ciptakan Keadilan bagi Pekerja & Pengusaha
Menaker mengatakan bahwa dalam menerapkan pengupahan berbasis produktivitas dibutuhkan kemauan yang kuat dari pihak perusahaan.
Baca SelengkapnyaBahas Kerja Sama Ketenagakerjaan, Menaker Bertemu Dubes Indonesia untuk Laos
Kerja sama ini juga memberikan manfaat untuk kedua negara, seperti meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta
Tren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMenaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil
Sampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.
Baca SelengkapnyaMenaker Beri Semangat Peserta Pemagangan di Thailand untuk Tingkatkan Kompetensi
Menaker mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya terjadi pada tahun 2030 hingga 2035.
Baca SelengkapnyaMemahami Kerja Sinyal di Perkeretaapian, Punya Peran Penting
Dalam dunia perkeretaapian, persinyalan menjadi salah satu faktor penting dalam lalu lintas kereta api.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaStudi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca Selengkapnya