Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menakar ChatGPT Teknologi AI Pisau Bermata Dua bagi Industri Media

Menakar ChatGPT Teknologi AI Pisau Bermata Dua bagi Industri Media Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut memberikan pandangannya terkait teknologi AI pada industri media. ©2023 Merdeka.com/Bachtiaruddin Alam

Merdeka.com - Kehadiran teknologi digital dengan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kian masif. Kini publik diramaikan dengan kecanggihan teknologi AI dari ChatGPT besutan perusahaan startup Open AI yang didirikan sekelompok ilmuwan dan pengusaha, termasuk Elon Musk.

Lantas bagaimana dampak kehadiran dari Chat GPT, chatbot pintar berbasis kecerdasan buatan AI terhadap industri media?

Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut memandang kehadiran ChatGPT telah memberikan sebuah tantangan bagi industri media. Teknologi ini memiliki plus minus apabila media khususnya pekerjaan mengadopsi kecanggihan dari AI, seperti ChatGPT.

"Artinya bahwa dari sisi publisher jurnalis pasti ada isu apakah ChatGPT aman dari sisi etik, moralitas, dan yuridis dan sejenisnya, pasti ada pertanyaannya seperti itu. Tapi dari sisi bisnis orang bisa bilang ini menghemat banyak, bisa menambah jumlah volume," ujar Wenseslaus seusai diskusi IDA di Jakarta Rabu (22/2).

Dengan dua gambaran garis besar plus minus dari kehadiran ChatGPT, Wenseslaus memandang industri media bisa secara bijak melakukan langkah hybrid. Yakni melimitasi beberapa sektor pekerjaan yang bisa memakai AI dan sektor lain tetap mempertahankan dikerjakan secara manual.

"Nah saya kira industri publisher bisa memakai secara bijak dengan melimitasi hybrid tidak murni tapi di-hybrid. Kedua, hybrid pun bisa delimitasi di konteks-konteks yang low risk regulasi, etik dan moralitas," terangnya.

Wenseslaus menganalogikan kemajuan teknologi AI ChatGPT ibaratkan pisau bermata dua bagi industri media. Karena, pekerjaan media, khususnya jurnalis harus tetap memiliki perasaan dari manusia.

"Ada plus dan minusnya, pisau bermata dua. (Jurnalis) tak akan pernah tergantikan karena unsur mendefinisikan kepentingan publik meraba perasaan publik itu kan membutuhkan manusia. Tidak bisa dikerjakan si mesin, menganalisis, lagi-lagi media itu membutuhkan independensi," bebernya.

Karena kebutuhan sikap independen itulah, Wenseslaus menegaskan jurnalis harus bisa menjalankan tugas tersebut. Ketika sikap independen dipandang berbeda dengan netral yang masih bisa dijangkau AI.

"Karena kalau netral itu si A bilang hujan si B bilang kering, tapi si media menulis dua-duanya. Kata si A hujan dan si B kering. Nah independen itu dia keluar langsung mengecek memastikan hujan atau kering itulah independen, bukan netral," tegasnya.

"Jadi saya kira situasi tertentu media berhak menentukan sikapnya untuk bersikap independen. Termasuk sikapnya netral itulah yang bisa ditangkap oleh si mesin," sambung dia.

(mdk/yan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
GPT-5 Bakal Dirilis, Ini Keunggulannya

GPT-5 Bakal Dirilis, Ini Keunggulannya

Model AI generatif ini akan menjadi penerus dari GPT-4 yang telah diluncurkan di tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Teknologi ini Dipakai Orang Mesir Kuno Membangun Piramida Raksasa

Teknologi ini Dipakai Orang Mesir Kuno Membangun Piramida Raksasa

Ilmu fisika ternyata dipakai orang-orang Mesir Kuno untuk membangun piramida.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat

Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat

Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terlahir Miskin dan Yatim Piatu, Pria ini Kini Jadi Orang Kaya Berkat Mobil Listrik sampai Bikin Elon Musk Khawatir

Terlahir Miskin dan Yatim Piatu, Pria ini Kini Jadi Orang Kaya Berkat Mobil Listrik sampai Bikin Elon Musk Khawatir

Ia dibesarkan oleh kakak-kakaknya setelah orang tuanya yang berprofesi petani meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Digitalisasi Teknologi Merambah Mesin Sangrai Kopi, Apa Keunggulannya?

Digitalisasi Teknologi Merambah Mesin Sangrai Kopi, Apa Keunggulannya?

Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.

Baca Selengkapnya
Kemenkumham Ajak Humas Kuasai Teknologi Lewat Gelaran What's Up

Kemenkumham Ajak Humas Kuasai Teknologi Lewat Gelaran What's Up

Dalam era digital saat ini, peran humas menjadi semakin krusial. Penting bagi praktisi humas untuk menguasai teknologi, bukan sebaliknya.

Baca Selengkapnya
Teknologi AI Ini Mampu Prediksi Hidup dan Mati Seseorang

Teknologi AI Ini Mampu Prediksi Hidup dan Mati Seseorang

Sayangnya, keberhasilan algoritma ini juga memunculkan pertanyaan tentang etika dan privasi data.

Baca Selengkapnya
Mengenal On Device AI, Terobosan Kecerdasan Buatan dalam Genggaman yang akan Jadi Tren Tahun Depan

Mengenal On Device AI, Terobosan Kecerdasan Buatan dalam Genggaman yang akan Jadi Tren Tahun Depan

AI memberikan pengalaman mobile experience yang beda.

Baca Selengkapnya
Kembangkan PSI, Kaesang akan Libatkan Perusahaan Startup

Kembangkan PSI, Kaesang akan Libatkan Perusahaan Startup

Kaesang akan mengembangkan PSI dengan cara-cara baru yang dengan mengikuti perkembangan teknologi digital yang ada.

Baca Selengkapnya