Menagih janji Jokowi usut penculikan aktivis termasuk Wiji Thukul
Merdeka.com - Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) dan keluarga Wiji Thukul menagih janji Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) soal peristiwa penculikan aktivis tahun 1997-1998. Janji pengusutan tersebut diungkapkan Jokowi saat melakukan kampanye saat menjadi capres tahun 2014 lalu.
Wiji Thukul merupakan salah satu penyair dan aktivis yang menjadi korban penghilangan secara paksa di era Orde Baru jelang Reformasi bergulir. Hingga saat ini Wiji Thukul belum diketahui nasibnya.
"Itu dituangkan dalam dokumen Nawacita, (untuk) menyelesaikan (kasus) penghilangan orang secara paksa," ujar seorang aktifis HAM, Usman Hamid kepada awak media saat berada di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).
Aktivis yang juga tergabung dalam Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) ini menyebutkan, bahwa janji Jokowi untuk mengusut kasus orang hilang tidak hanya dilakukan pada saat Jokowi maju sebagai capres pada tahun 2014, tapi juga pada saat peringatan hari HAM.
"Dalam peringatan hari HAM, Presiden Joko Widodo bertemu dengan keluarga korban orang hilang dan kembali menyatakan janji Presiden untuk menyelesaikan pelangaran HAM tersebut. Bahkan ada usaha menelusuri kuburan massal yang diduga menjadi sumber untuk mengetahui masalah tersebut," tambahnya.
Usman juga berharap kesungguhan komitmen Presiden Jokowi untuk mengungkap kasus penghilangan aktivis secara paksa merupakan wujud kepedulian mantan Wali Kota Solo itu untuk menyelesaikan kasus ini.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang sahabat Wiji Thukul, Wilson. Dia juga berharap Presden Jokowi segera melakukan sebuah langkah konkret untuk mengusut tuntas kasus penghilangan orang secara paksa itu.
"Bola ada di tangan Presiden sekarang apakah akan dijalankan atau tidak. Saya mengimbau Pak Jokowi untuk menyelesaikan kasus orang hilang menuju Indonesia yang lebih baik," kata dia.
Terpisah, putra Wiji Thukul, Fajar Merah, mengungkapkan agar Presiden Jokowi bisa benar-benar mengusut tuntas kasus yang sudah menghilangkan orangtuanya itu.
"Saya cuma pingin ngomong sama Pak Presiden itu karena saya yakin mata saya ini masih normal dan Pak Presiden juga punya telinga sama seperti kita semua. Semoga ini disampaikan pada hati beliau. Jadilah Presiden sebagaimana mestinya Presiden itu, kalau dirasa punya janji ya ditepati," ungkapnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM
Adik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Boleh Kampanye, Perludem Minta Publik Awasi Setiap Aktivitas Presiden
Menurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya