Merdeka.com - Pembacaan Alquran dengan langgam Jawa terus jadi polemik. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, kembali menegaskan hal itu sah saja selama tajwid dan makhraj-nya benar dan tidak akan mengubah maknanya.
"Saya ada di pihak yang membolehkan asal dalam membacanya tajwid dan makhraj-nya benar sehingga tidak mengubah makna," ucap Lukman Hakim di Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Lebak Bulus, Rabu (20/5).
Dia meminta polemik ini disudahi dan tak saling menyalahkan. Menurutnya pemakaian langgam Jawa hanya untuk memperkaya khazanah budaya Indonesia.
"Masyarakat jangan saling menyalahkan apalagi mengharamkan karena belum pernah tilawah dengan langgam Jawa," ucapnya.
Berkaca dari perdebatan ini, dia berpikir untuk membuat festival langgan Jawa agar lebih dikenal masyarakat. Sebab penggunaan langgam Jawab sudah sering digunakan pendahulu dengan memasukkan nilai budaya ke dalam Islam. [lia]
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami