Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memori Mei 1998: Melawan Hegemoni Soeharto dari Desa Cendono

Memori Mei 1998: Melawan Hegemoni Soeharto dari Desa Cendono Doa dan Tahlilan April 1998 di Kediri. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ada banyak peristiwa dari daerah yang tidak terekspos di balik lengsernya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Berakhirnya era orde baru setelah berkuasa selama 32 tahun. Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya setelah sebelumnya terpilih kembali untuk ketujuh kalinya.

Sebulan sebelum Soeharto lengser keprabon, pada April 1998, sekitar 200 anggota Ansor dan Banser Kabupaten Kediri berkumpul di Masjid Desa Cendono, Kecamatan Kandat. Desa Cendono dipilih sebagai tempat untuk berkumpul bukan karena alasan.

"Kalau rumahnya Pak Harto di Jalan Cendana, Jakarta, itu baru. Ini Cendana asli" canda pengasuh Pondok Pesantren Global Tarbiyatul Arifin, Kabupaten Malang,Kiai Ngabehi Agus Sunyoto (Ketua PB Lesbumi PBNU) saat itu.

Acara dimulai tengah malam, diawali bacaan 'mendoakan' agar Soeharto lengser. Ini adalah cara halus menghancurkan hegemoni Soeharto. Sebab tidak mungkin melakukan perlawanan kepada Soeharto secara frontal.

Kiai Ngabehi Agus berkisah. Upaya menghadapi Pak Harto harus menggunakan cara seperti menghadapi Prabu Salya dalam cerita pewayangan Perang Baratayudha. Prabu Salya adalah panglima perang Negara Astina. Dialah yang memiliki ajian Canda Bhirawa.

Dikisahkan dalam kisah pewayangan, Prabu Salya memiliki kesaktian mengubah diri menjadi raksasa. Bahkan, jika terkena senjata tajam dan meneteskan darah, tetesan darahnya itu akan menjelma menjadi raksasa serupa. Tidak heran Werkudara dan Arjuna, kedua senapati Negara Amarta, kalah dan lari dari gelanggang Payudan Kurusetra. Keduanya dikeroyok ribuan raksasa kecil, jelmaan dari ajian Canda Bhirawa milik Prabu Salya.

Prabu Salya kalah dan binasa ketika berhadapan dengan Prabu Puntadewa. Puntadewa adalah ksatria yang memiliki hati suci, ikhlas, dan memiliki kepasrahan total kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Dari kisah pewayangan itu para kiai dan santri di Kediri menggunakan pendekatan doa untuk melawan hegemoni pemerintahan orde baru.

"Waktu reformasi, kekuatan Pak Harto lumpuh sampai lengser ketika menghadapi gelombang tekanan mahasiswa yang berjuang ikhlas, tanpa pamrih," terang Kiai Ngabehi Agus Sunyoto.

Saat itu, anggota Ansor dan Banser juga mengangkat Gus Dur menjadi Panglima Tinggi Banser di Masjid Cendono. Panglima yang akan berhadapan dengan Pak Harto.

"Kita perlu mengangkat KH Abdurrahman Wahid, Gus Dur, sebagai Panglima Tertinggi Banser," ucap Kiai Ngabehi yang langsung disambut teriakan serentak. "Siap!" kata hadirin yang datang.

Setelah Soeharto lengser, Gus Dur terpilih menjadi Presiden Indonesia. Gus Dur benar-benar menjadi Panglima Tertinggi.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Presiden Soeharto di Jerman, Sosok Didit Anak Prabowo-Titiek dengan Rambut Tebal Belah Tengah Jadi Sorotan

Momen Lawas Presiden Soeharto di Jerman, Sosok Didit Anak Prabowo-Titiek dengan Rambut Tebal Belah Tengah Jadi Sorotan

Potret Didit saat masih remaja dengan rambut tebal dan belah tengah banjir pujian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jarang Tersorot, 8 Foto Kebersamaan Anak Presiden Soeharto Yang Hangat Sampai Kakek Nenek

Jarang Tersorot, 8 Foto Kebersamaan Anak Presiden Soeharto Yang Hangat Sampai Kakek Nenek

Jarang tersorot, berikut adalah potret kebersamaan enam anak Presiden Soeharto.

Baca Selengkapnya
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera

Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera

Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui

Baca Selengkapnya
Potret Eno Sigit Cucu Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot, Dulu Pernah Jadi Penyanyi

Potret Eno Sigit Cucu Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot, Dulu Pernah Jadi Penyanyi

Sosok Eno Sigit yang merupakan cucu Presiden Soeharto sempat mencuri perhatian di dunia hiburan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam

Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam

Presiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Deretan Potret Kebersamaan Anak Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot

Deretan Potret Kebersamaan Anak Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot

Jarang tersorot, berikut adalah potret kebersamaan enam anak Presiden Soeharto.

Baca Selengkapnya