Membandingkan Staf Khusus Jokowi dengan Ma'ruf Amin
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin kini memiliki staf khusus yang bakal membantunya dalam menjalankan tugas. Namun ada sejumlah perbedaan antara staf khusus Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Mulai dari usia hingga cara pemilihan para stafsus tidaklah sama. Berikut ulasannya:
Berikut perbandingan staf khusus Jokowi dan staf khusus Ma'ruf Amin:
Perbedaan Cara Memilih Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Presiden Jokowi memilih kalangan milenial untuk menjadi staf khususnya. Jokowi memilih staf khususnya dari latar belakang pendidikan dan terobosan yang sudah mereka lakukan. Para staf khusus pilihan Jokowi, tak hanya lulusan universitas ternama di dalam negeri, mereka juga tercatat lulusan universitas luar negeri.
Sedangkan Ma'ruf Amin memilih staf khusus dari kalangan senior. Ma'ruf Amin bahkan harus menyeleksi staf khususnya selama dua bulan. "Kira-kira sekitar 2 bulan siapa saja orang-orang yang direkrut. Karena begitu banyak yang menginginkan, tapi tempatnya enggak banyak," kata juru bicara Ma'ruf Amin, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi.
Perbedaan Latar Belakang Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Presiden Jokowi memilih tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Rata-rata mereka berusia 30 tahun. Ketujuh staf khusus ini yakni; Adamas Belva Syah Devara (29 tahun Lulusan S2 Harvard dan Stanford. Pendiri dan CEO Ruangguru), Putri Indahsari Tanjung (23 tahun Lulusan Academy of Art San Fransisco), Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun Lulusan Harvard Kennedy School), Ayu Kartika Dewi (Pendiri Gerakan Sabang-Merauke), Gracia Billy Mambrasar (31 tahun lulusan Oxford Universtiy), Angkie Yudistia (32 tahun), dan Aminuddin Maruf (33 tahun mantan ketum PB PMII).
Sedangkan staf khusus Ma'ruf Amin merupakan kalangan senior. Mereka adalah mantan Menristekdikti Muhammad Nasir. Kemudian, aktivis Muhammad Imam Aziz, Satya Arinanto mantan staf khusus Wapres sejak era Jusuf Kalla, bakal calon Wali Kota Makassar, Sukriansyah S Latief, Ketua PBNU Robikin Emhas, Lukmanul Hakim dan Guru Besar UIN Hukum Islam Fikih, Maskuri Abdillah.
Perbedaan Tugas Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Para staf khusus Jokowi & Ma'ruf Amin juga memiliki tugas berbeda. Untuk staf khusus Jokowi, mereka tidak akan full time membantu. Namun para staf khusus milenial ini harus punya terobosan baru untuk memajukan Indonesia. Untuk Angkie Yudistia (32 tahun), ditunjuk Jokowi menjadi jubir presiden khusus di bidang sosial.
"Tidak harus tiap hari bertemu," kata Jokowi.
"Saya ingin ada inovasi, ada gagasan, ada ide baru, ada terobosan baru sehingga memudahkan kita dalam mengelola negara ini sehingga golnya ke sana," kata Jokowi, Kamis, (21/11).
Sedangkan staf khusus Ma'ruf Amin memiliki tugas diberbagai bidang, mulai dari ekonomi, hukum, hingga penanggulangan kemiskinan. Mereka adalah mantan Menristekdikti Muhammad Nasir yang akan menangani birokrasi dan bidang pendidikan. Kemudian, aktivis Muhammad Imam Aziz akan menangani bidang penanggulangan kemiskinan dan otonomi daerah.
Ma'ruf juga menunjuk Satya Arinanto. Ia pernah menjadi staf khusus Wapres sejak era Jusuf Kalla. Dia membidangi masalah hukum. Kini Satya masih membidangi masalah hukum. Kemudian, bakal calon Wali Kota Makassar, Sukriansyah S Latief yang akan menangani masalah investasi.
Selanjutnya Robikin Emhas yang akan membantu Wapres di bidang politik dan hubungan antar lembaga, dan Lukmanul Hakim yang akan menangani di bidang ekonomi dan keuangan. Guru Besar UIN Hukum Islam Fikih, Maskuri Abdillah akan bekerja sebagai stafsus wapres di bidang umum.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Gantikan Jokowi di Kursi Presiden Jika Pemakzulan Terjadi
Ada sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daftar Para Mantan Ajudan Presiden Jokowi Kini Semuanya Sudah Jadi Jenderal TNI, Kariernya Moncer
Berikut daftar para mantan ajudan Presiden Joko Widodo yang kini semuanya sudah menjadi Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaRespons Prabowo Soal Mahfud Ajukan Mundur dari Menko Polhukam
Mahfud belum mengetahui persis kapan dirinya akan diterima Jokowi. Dia berharap bisa secepatnya bertemu Jokowi begitu tiba di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istana soal Foto Presiden Jokowi dengan Raffi Ahmad hingga Rachel Vennya Usai Peresmian Akmil
Foto tersebut diambil setelah Presiden Jokowi bersantap siang bersama Menhan Prabowo Subianto di warung bakso daerah Bandongan, Magelang.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaBertemu Jokowi, Mahfud Resmi Mundur dari Menko Polhukam: Kita Saling Senyum
Ada tiga hal disampaikan Mahfud saat mengajukan pengunduran diri kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya