Membandingkan pengamanan Ahok dan Jokowi saat jadi Gubernur DKI
Merdeka.com - Sebuah pemandangan berbeda ditunjukkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meresmikan Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok. Dia mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan anggota Brimob bersenjata lengkap.
Tak hanya saat berangkat maupun pulang, pengawalan juga terjadi saat Basuki alias Ahok meninjau pasar tersebut. Sejumlah polisi mengikuti setiap langkah Ahok, ke manapun dia berjalan.
Saat perjalanan pulang pun pasukan Brimob ini mengikuti mobil dinas yang dinaiki Ahok secara bergerombol. Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur itu tampak melambaikan tangan dari dalam mobil saat pasukan Brimob selesai melakukan pengawal hingga Pintu Tol Kebon Bawang.
Sekitar 10 orang polisi berdiri di belakang saat Ahok memberi sambutan. Dua orang berdiri masing-masing di samping Ahok mengawasi setiap hadirin. Pemandangan tak biasa ini pun membuat publik bertanya-tanya.
Ahok saat dikonfirmasi mengenai pengawalan ini mengaku tidak tahu menahu. Dia hanya mengaku pengawalan itu untuk mengurangi risiko.
Pemandangan berbeda ditunjukkan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, kini Presiden RI. Dia malah enggan dikawal anak buahnya hingga resmi menduduki kursinya sebagai orang nomor satu di ibu kota.
Pria yang akrab disapa Jokowi ini pernah menegur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gara-gara membentuk pagar betis saat dia bersama wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama tiba di Gedung DPRD DKI Jakarta. Alhasil, para pengawalnya pun mengendurkan barisan dan membiarkan para pendukung Jokowi-Ahok mendekat.
Dia juga sempat membuktikan janjinya selama masa kampanye, di mana tidak akan menerima pengawalan khusus (voorijder) dari kepolisian atau Dinas Perhubungan saat berada di jalanan. Jika harus dikawal sekalipun, dia meminta voorijder mengikuti dari belakang mobil dinasnya.
Kejadian ini terjadi beberapa kali, kecuali jika Jokowi dalam keadaan terburu-buru menembus kemacetan.
Selama di bawah pemerintahan Jokowi, dia tidak mendapatkan pengamanan berlebihan dari kepolisian. Hanya dua kendaraan voorijder dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta saja yang setia membuntuti dari belakang, atau sekedar membuka jalan.
Kejadian serupa juga pernah dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Pria yang kini menjadi Duta Besar RI untuk Jerman itu tak pernah mendapatkan pengawalan berlebihan, hanya ada satu voorijder yang memang bertugas memberi jalan, terutama untuk menembus kemacetan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaBeda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Ngegas Kritik Gibran Tak Bisa Kerja, Ini Jawaban Balasan Putra Sulung Presiden Jokowi
Gibran Rakabuming Raka tak mempemasalahkan kritik keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca Selengkapnya