Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membandingkan kudeta Turki dengan gerakan militer G30S di Indonesia

Membandingkan kudeta Turki dengan gerakan militer G30S di Indonesia Perlawan warga sipil terhadap kudeta militer di Turki. ©2016 REUTERS

Merdeka.com - Sekelompok tentara tiba-tiba keluar dari barak mereka Jumat (15/7) pukul 22.00 waktu setempat di Ibu Kota Ankara dan Istambul, Turki. Mereka bergerak memblokir jembatan Fatih Sultan Mehmet di atas selat Bosphorus.

Pesawat tempur dan helikopter terbang rendah. Tank-tank bergerak di jalanan. Keadaan di Istambul sempat mencekam.

Para tentara pembangkang memasuki gedung stasiun televisi TRT yang dimiliki pemerintah. Mereka meminta sebagian staf pergi, mencabut sambungan telepon, lalu memaksa penyiar membacakan maklumat kudeta.

Presiden Recep Tayyip Erdogan segera meminta rakyat Turki bangkit melawan kudeta militer. Dalam waktu singkat, kudeta berakhir dengan kegagalan. Tak ada dukungan sama sekali dari rakyat. Foto-foto yang beredar menunjukkan tentara pembangkang malah babak belur ditonjoki masyarakat.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, pemerintahan Erdogan telah menguasai keadaan. Sejumlah jenderal pembangkang ditangkap. Untuk sementara, seorang perwira tinggi Jenderal Akin Ozturk disebut sebagai pemimpin militer kudeta tersebut. Sementara Erdogan menuding seorang ulama Turki Fethullah Gulen sebagai dalang kudeta.

Mencermati kudeta Turki terasa hampir sama dengan gerakan militer yang dikomandani Letkol Untung Samsuri tanggal 1 Oktober 1965.

Setelah menculik 6 jenderal dan 1 perwira pertama, Letkol Untung menempatkan pasukannya di beberapa obyek vital ibukota.

letkol untung

Di atas kertas, pasukan G30S berkekuatan satu batalyon Cakrabirawa, satu batalyon dari Brigif I Kodam Jaya, satu batalyon Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dan Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP). Lalu ditambah Batalyon 530 Raiders Jawa Timur dan Batalyon 454 Raiders dari Jawa Tengah. Lalu ada 2.000 sukarelawan yang dilatih PKI di Lubang Buaya. Sekadar catatan, satu batalyon umumnya berkekuatan 500-700 orang.

Faktanya jauh berbeda. Hanya sekitar satu kompi Cakrabirawa berkekuatan 60 orang yang ikut. Dari Brigif I juga hanya 60. Dari PPP ada 700 pasukan, sementara PGT tak ada. Yang cukup banyak adalah Batalyon 530 dan 454. Dua pasukan elite ini berkekuatan masing-masing 500 orang.

Untung membagi tiga pasukannya. Pasukan Pasopati (Cakrabirawa dan Brigif) bertugas menculik para jenderal, Bimasakti (Yon 454 dan Yon 530) bertugas mengawal kawasan Monas dan merebut RRI serta Telkom. Lalu pasukan Gatotkaca yang menjaga Lubang Buaya (Terdiri dari PPP dan sukarelawan).

Awalnya Letkol Untung percaya diri karena Sjam Kamaruzaman dari Biro Chusus Partai Komunis Indonesia (PKI) menjanjikan akan ada kekuatan tank dari Jawa Barat dan pasukan lain yang akan bergabung. Yang lebih penting, Sjam juga menjanjikan rakyat akan bergerak serempak mendukung G30S.

Kudeta ini gagal total. Pasukan Yon 530 langsung bergabung dengan Kostrad saat diminta oleh Jenderal Soeharto. Sementara Yon 454 mundur ke arah Halim dan terlibat baku tembak dengan Pasukan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo.

Sebagian besar pasukan langsung lari atau kembali ke induk pasukan. Janji-janji dukungan pasukan tank dan rakyat yang bergerak ternyata cuma omong kosong Sjam Kamaruzaman.

Dalam waktu singkat Jenderal Soeharto bergerak memukul balik pasukan G30S. Satu demi satu pemimpin gerakan ini ditangkapi. Umur gerakan G30S tak sampai 24 jam sebelum dihabisi. Letkol Untung dieksekusi mati tak jelas rimbanya. TNI bersama rakyat antikomunis menghabisi orang-orang PKI.

Seperti kudeta Turki, sejumlah analisa muncul setelah kegagalan G30S. Mayoritas meyakini PKI ada di belakang kudeta gagal itu. Namun sejumlah peneliti luar negeri menyebut kudeta gagal tersebut sengaja dirancang Presiden Soekarno untuk menghabisi para jenderal yang tidak setia. Tapi kemudian situasi malah berbalik tak menguntungkan Soekarno.

Versi lain menyebutkan G30S didalangi CIA untuk menggulingkan Soekarno karena terlalu keras menentang Barat.

Banyak versi, namun satu hal yang pasti, kudeta militer tanpa dukungan rakyat hanya gerakan sia-sia.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya
Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Indonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Ini Perbedaan Kereta Jerman dan Indonesia, Kereta Kita Menang Jauh

Ini Perbedaan Kereta Jerman dan Indonesia, Kereta Kita Menang Jauh

Sebuah video membagikan perbedaan antara kereta Indonesia dan Jerman, ternyata kereta Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan dengan kereta Jerman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KAI Kebut Pembangunan Jalur Kereta Ganda di Lokasi Kecelakaan KA Turangga, Target Pertengahan 2024 Selesai

KAI Kebut Pembangunan Jalur Kereta Ganda di Lokasi Kecelakaan KA Turangga, Target Pertengahan 2024 Selesai

Mengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.

Baca Selengkapnya
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari

19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari

Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu

Baca Selengkapnya
Kilas Balik Tragedi Bintaro, Tabrakan Kereta Api yang Disebut Mirip Kecelakaan Turangga Bandung

Kilas Balik Tragedi Bintaro, Tabrakan Kereta Api yang Disebut Mirip Kecelakaan Turangga Bandung

Dua lokomotif kereta saling bertabrakan, atau populer juga dengan istilah "adu banteng".

Baca Selengkapnya
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Butuh 48 Truk Sampah untuk Angkut 158 Ton Sampah di Gunungkidul Selama Lebaran 2024

Butuh 48 Truk Sampah untuk Angkut 158 Ton Sampah di Gunungkidul Selama Lebaran 2024

Selama libur lebaran armada tidak berhenti beroperasi untuk mencegah penumpukan-penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Terkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang  di Kereta Api

Terkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang di Kereta Api

Masyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.

Baca Selengkapnya