Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melihat Illegal Logging di Sebelah Taman Nasional Zamrud

Melihat Illegal Logging di Sebelah Taman Nasional Zamrud Ilegal Loging di Sebelah Taman Nasional Zamrud. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Meski bersebelahan dengan taman nasional, namun hutan yang seharusnya dijaga justru digunduli oleh pelaku yang tak bertanggung jawab. Pohon-pohon tampak bertumbangan hingga menjadi kayu bulatan dan diikat di pinggiran sungai.

Kondisi tersebut terlihat ketika merdeka.com bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau serta Bupati Siak Alfedri, menuju Taman Nasional Danau Zamrud.

Tim berangkat pada Sabtu (11/7) sekitar pukul 09.30 Wib di Kampung (Desa) Kayu Ara Permai Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau, dengan kapal pompong (perahu bermesin) berukuran kecil, sedang hingga besar sekitar 7 kapal. Satu jam berlayar menelusuri sungai dengan lebar sekitar 10 meter itu, tim melihat gelondogan kayu hutan terapung di pinggiran sungai.

Sekitar 15 ikatan gelondongan kayu, dengan masing-masing satu ikatan berisi 10 tual kayu dan panjang 2 meter, tersusun rapi di atas permukaan Sungai Raya tersebut. Tim kemudian berhenti sambil mengabadikan tumpukan kayu serta memeriksa pondokan yang terlihat sudah lama didirikan.

Bahkan, ketika itu juga ada sejumlah anggota Polres Siak yang ikut bersama tim menyaksikan hutan alam telah dibabat habis. Namun sayang, tidak ada satu pun pelaku berada di lokasi.

Selanjutnya tim melanjutkan perjalanan dengan kembali menghidupkan mesin pompong. Tak lama kemudian, kembali terlihat pemandangan yang sama.

Jika tadinya tumpukan kayu berada di sebelah kanan, kini kayu bulatan yang telah disusun sekitar puluhan tual itu berada di sebelah kiri. Jarak tempuh dari lokasi pertama sekitar hampir 1 jam. Daerah tersebut juga diduga tak jauh dari Hutan Tanaman Industri, milik salah satu perusahaan bubur kertas terbesar di Indonesia.

Tak hanya itu, sejumlah pondok rumah terbuat dari papan juga berdiri di pinggiran sungai itu. Jemuran pakaian, dapur tempat memasak serta tempat tidur terlihat jelas dari sungai. Bahkan, beberapa pakaian dewasa juga terlihat di jemuran tersebut.

Setiba di lokasi Taman Nasional Danau Zamrud, tepatnya 5 jam menempuh perjalanan, tim beristirahat. Kapal pompong yang terakhir sampai dinaiki Kepala BBKSDA Riau Suharyono dan Bupati Siak Alfedri serta para pejabat lainnya.

Suharyono mengungkapkan, pihaknya sudah mengambil titik koordinat dan gambar kayu-kayu illegal logging tersebut. Dia akan berkoordinasi dengan Pemprov Riau, yang berwenang menangani lokasi kayu-kayu yang telah ditebangi tersebut.

"Seperti yang sama-sama kita saksikan, tumpukan kayu itu diduga jenis mahang, dan memang tidak boleh ada aktivitas penebangan pohon di lokasi tersebut," kata Suahryono kepada merdeka.com, Minggu (12/7).

Suharyono menyebutkan, setelah mengambil titik kordinat, ternyata lokasi yang terjadi penebangan pohon secara illegal itu berstatus Hutan Produksi Terbatas (HPT). Suharyono mengaku pihaknya menjaga TN Zamrud, dan untuk HPT tersebut adalah wewenang Pemprov Riau dan aparat penegak hukum lainnya.

"Yang jelas kita koordinasikan ke Dinas Kehutanan Riau, Dinas Lingkungan Hidup, dan aparat penegak hukum lainnya," jelasnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Bareskrim Polri Tolak Laporan TPDI Soal Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

Ini Alasan Bareskrim Polri Tolak Laporan TPDI Soal Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

Laporan dibuat TPDI itu dilakukan Petrus Selestinus, Roy Suryo dan empat orang lainnya pada Senin (4/3).

Baca Selengkapnya
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas

Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas

Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.

Baca Selengkapnya
Bangunan hingga Mobil Terdampak Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Bangunan hingga Mobil Terdampak Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.

Baca Selengkapnya
FOTO: Intip Pengolahan Puluhan Ton Sampah Sungai Ciliwung Menjadi Pupuk Kompos dan Bahan Bakar di TB Simatupang

FOTO: Intip Pengolahan Puluhan Ton Sampah Sungai Ciliwung Menjadi Pupuk Kompos dan Bahan Bakar di TB Simatupang

Selain diolah sebagai pupuk kompos, sampah-sampah ini juga dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini

KPK Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini

Dia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Jambi Meledak, Satu Orang Tewas

Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Jambi Meledak, Satu Orang Tewas

Korban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya