Melawan Takut, Siswa di Lumajang Terpaksa Terobos Jalur Lahar Demi Sampai ke Sekolah

Selasa, 31 Januari 2023 05:03 Reporter : Darmadi Sasongko
Melawan Takut, Siswa di Lumajang Terpaksa Terobos Jalur Lahar Demi Sampai ke Sekolah Siswa di Lumajang Terobos Jalur Lahar untuk Pergi ke Sekolah. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Para siswa terpaksa menerobos aliran sungai Regoyo di Lumajang untuk menuju sekolah pada Senin (30/1) pagi. Beberapa anak juga harus digendong orangtuanya demi alasan keselamatan saat menyeberangi aliran sungai bekas banjir lahar.

Pasca diterjang banjir lahar hujan Semeru pada Minggu (29/1), warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terisolasi. Jembatan darurat penghubung dua dusun jebol usai diterjang banjir.

Kini, para siswa harus berjuang dengan menyeberangi sungai lahar tanpa alas kaki. Mereka menenteng sepatu sekolah agar tidak basah dan rusak menerobos jalur lahar.

siswa di lumajang terobos jalur lahar untuk pergi ke sekolah

2 dari 3 halaman

Melawan Rasa Takut

Cindy, salah seorang siswa mengaku terpaksa menyeberangi jalur lahar lantaran tak ada jalan lain untuk menuju sekolah.

"Jembatannya rusak harus menyeberang sungai. Tiap hari kalau berangkat sekolah ya seperti ini kalau ada banjir," katanya.

Ia mengaku was-was dan khawatir saat menerobos aliran lahar. Namun, rasa itu harus ia lawan lantaran tak ada alternatif jalur lainnya.

"Sebenarnya takut tapi tidak ada jalan lagi," katanya.

siswa di lumajang terobos jalur lahar untuk pergi ke sekolah

3 dari 3 halaman

Diberi Keringanan Absensi

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Jugosari 03, Yulianti mengatakan adanya banjir lahar hujan kali ini berdampak pada absensi sebagian siswa. Sebab, dari puluhan siswa yang berasal dari Dusun Sumberlangsep, hanya sebagian yang masuk sekolah.

"Dari Sumberlangsep ada 38 siswa. Berkurang lebih dari separuh tidak masuk karena banjir kemarin cukup besar," ujarnya.

Adanya kondisi tersebut, pihaknya mentoleransi sebagian siswa yang absen itu lantaran situsasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk masuk sekolah. Menurutnya, pihak sekolah akan mengakhiri kegiatn belajar mengajar lebih awal apabila terjadi cuaca buruk.

"Jika sudah keadaan cuaca kurang bersahabat, kami mengondisikan anak-anak bisa pulang lebih awal, khawatir nanti terjebak banjir," tutupnya. [lia]

Baca juga:
Gunung Semeru Erupsi, Asap Setinggi Satu Kilometer
Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar, Terekam 25 Kali Letusan
Penyintas Erupsi Gunung Semeru Gratis Belanja Rp200 Ribu per Bulan di Toko NU
Rangka Jembatan Gladak Perak Tersambung, Target Februari Dibuka
Cerita Warga Nekat Terobos Banjir Lahar Dingin Semeru Demi Bisa Pulang ke Rumah

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini