Mekanisme Perawatan Jemaah Selama di RS Saudi, Biaya Ditanggung Pemerintah
Merdeka.com - Pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua dari Makkah menuju Madinah akan berakhir pada tanggal 4 Agustus mendatang. Selain berada di hotel, sejumlah jemaah yang akan diberangkatkan ke Madinah masih menjalani perawatan di rumah sakit di Saudi dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Saiful Mujab, mendoakan jemaah yang masih mendapatkan perawatan segera pulih dan bisa bergabung kembali dengan kloternya. Dia memastikan, jemaah yang mendapatkan perawatan di RS Saudi biaya seluruhnya ditanggung pemerintah.
"Selagi masih menjadi jemaah, ini tanggungan pemerintah. Jadi sampai kapanpun dia sakit, sampai dia sembuh dinyatakan pulang, masih tanggung jawab pemerintah, baru setelah pulang sampai rumah, sakit sudah tanggung jawab sendiri," kata Saiful kepada tim Media Center Haji (MCH) di Makkah.
Kepala KKHI Makkah, dr Imran Saleh, mengatakan saat ini ada 23 jemaah haji Indonesia yang masih dirawat di RS Saudi di Makkah. Selain itu, ada dua jemaah dirawat di RS Saudi di Makkah dan dua orang di RS Saudi di Jeddah.
"Kebanyakan mereka, masih dalam perawatan karena kondisi kesehatan yang dialami, baik itu stroke, maupun operasi jantung yang saat ini masih menunggu masa pemulihan. Kita doakan segera pulih dan bisa kembali ke Tanah Air bersama kloternya," katanya.
Sementara jemaah dirawat di KKHI Makkah berjumlah 10 orang dan dua di antaranya dirawat di Intensif Unit Care (ICU). Beberapa pasien juga memiliki komorbid berat sejak dari Tanah Air, seperti diabetes, jantung dan hopertensi.
"Kita harap pemulihannya bisa cepat sesuai dengan terapi yang diberikan dokter di KKHI. Sehingga Insya Allah dalam waktu dekat kita dorong ke Madinah untuk pulang ke Tanah Air," katanya.
Saiful menambahkan, petugas kesehatan akan memantau rutin perkembangan jemaah. Jika memang cukup aman diberangkatkan ke Madinah, makan dilakukan proses evaluasi. Dia sangat berharap jemaah dapat bergabung kembali dengan kloternya dan pulang dengan waktu telah ditentukan.
"Kalau seandainya sampai pemulangan terakhir tidak selesai dan kondisinya masih tetap sakit, maka sesuai dengan SOP akan kita serahkan ke KJRI. Nanti KJRI akan koordinasi dengan rumah sakit terdekat untuk perawatan, dan masih terus menjadi tanggung jawab akan kita sampai perkembangan terakhir dan kesembuhan mereka," katanya.
Adapun proses pemulangan jemaah sakit ketika kloternya telah terbang ke Tanah Air, yakni lebih dulu melakukan pemantauan kondisi jemaah untuk benar-benar memastikan cukup aman dibawa terbang ke Tanah Air.
"Biasanya nanti setelah selesai operasional haji dari PHU, Ditjen Haji nanti ada monitoring jemaah yang masih dirawat di rumah sakit dan itu akan terus kita pantau. Bila kondisinya boleh pulang, akan dikoordinasikan dengan wilayahnya, dengan provinsi dan bahkan dari KJRI akan menyerahkan kita antar pulang, kita antar sampai ke wilayahnya ke daerah masing-masing," tutup Saiful.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat
Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaTutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaCek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi
Kementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jemaah Indonesia Mulai 2024 Tak Lagi Ditempatkan di Mina Jadid saat Puncak Haji
Pemerintah telah menemukan lokasi pengganti yaitu di sekitar tenda jamah haji Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaCatat! Rencana Perjalanan Haji Tahun 2024, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei
Tahun ini, Indonesia rencananya akan memberangkatkan 241 ribu jemaah haji.
Baca SelengkapnyaKemenag Ingatkan Jangan Tergiur Tawaran Paket Umrah Murah
Jaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaJangan Nekat Bawa Jimat Saat Naik Haji, Bisa Dihukum Mati
Pemerintah Arab Saudi melarang keras jemaah haji maupun umrah membawa jimat.
Baca SelengkapnyaKemenag: Jemaah Haji 2024 Sudah Dapat Mencicil Pelunasan Biaya Haji
Indonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.
Baca SelengkapnyaJemaah Haji 2023 yang Mengidap Demensia Naik Drastis, Totalnya Capai 431 Orang
Kementerian Kesehatan mencatat, jemaah haji yang mengidap demensia pada penyelenggaraan haji tahun 2023 mengalami peningkatan drastis.
Baca Selengkapnya