Megawati dukung wacana pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya
Merdeka.com - Ketua Umum PDI perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyatakan sepakat dengan gagasan Presiden Soekarno memindahkan Ibu Kota ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Hal itu karena Jakarta dinilainya mengalami penurunan tanah.
"Saya setuju Ibu Kota di Palangkaraya saja, tentunya Jakarta ini makin hari makin banjir, bukan karena rakyat tidak buang sampah tapi airnya naik," kata Megawati saat mengisi acara kuliah umum di Gedung Lemhannas, Jakarta, Kamis (28/5).
Megawati melihat Palangkaraya sebagai daerah yang tepat jika dijadikan Ibu Kota. Kalimantan adalah salah satu pulau terbesar dan letaknya di tengah-tengah gugusan Kepulauan Indonesia. Selain itu untuk menghilangkan stigma sentralisasi pemerintahan di Jawa.
"Jangan menganggap dukungan ini karena ada hubungan biologis antara saya dan Soekarno," tegasnya.
Lanjut dia, pembangunan di Jakarta dan Jawa adalah konsep peninggalan Belanda. Soekarno ingin membangun sebuah ibu kota dengan konsepnya sendiri. Bukan peninggalan penjajah, tetapi hasil pemikiran bangsa Indonesia sendiri.
"Jadikan-lah Kota Palangkaraya sebagai modal dan model," ujar dia menirukan pidato Soekarno saat pertama kali menancapkan tonggak pembangunan kota ini 17 Juli 1957.
Lebih jauh, dia menyatakan seperti Jakarta yang mempunyai Sungai Ciliwung, sementara di Palangkaraya juga mempunyai Sungai Kahayan. Soekarno ingin memadukan konsep transportasi sungai dan jalan raya, seperti di negara-negara lain.
Kata dia, Soekarno juga ingin Kahayan secantik sungai-sungai di Eropa. Di mana warga dapat bersantai dan menikmati keindahan kota yang dialiri sungai. Saat itu seiring dengan terpuruknya perekonomian Indonesia di awal 60-an, pembangunan Palangkaraya terhambat. Puncaknya pasca-1965, Soekarno dilengserkan.
Lebih jauh, dia menilai Soeharto tak ingin melanjutkan rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan. Jawa kembali jadi sentral semua segi kehidupan. Kini Jakarta makin semrawut, sementara pembangunan di Palangkaraya berjalan lambat. Hampir tak ada tanda kota ini pernah akan menjadi Ibu Kota yang megah.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani Jawab Isu Jokowi Minta Bertemu Megawati: Presiden Pasti Punya Itikad Baik
Puan Maharani merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menemui Megawati.
Baca SelengkapnyaMenengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia
Buah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai
Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu
Hasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaHari Pertama Jadi Menteri, AHY Ikut Jokowi Blusukan ke Sulawesi Utara
Perjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaMirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaSoal Pengusul Pertemuan dengan Surya Paloh di Istana, Ini Jawaban Jokowi
Menurut Jokowi, tidak penting siapa yang lebih dulu mengundang pada pertemuan itu.
Baca Selengkapnya