Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Megawati ajak perjuangkan arsip pidato Bung Karno di PBB jadi MOW UNESCO

Megawati ajak perjuangkan arsip pidato Bung Karno di PBB jadi MOW UNESCO Megawati buka pameran arsip Konferensi Asia Afrika. ©2018 Merdeka.com/Hari Ariyanti

Merdeka.com - Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia dan menghapuskan penjajahan pada masa imperialisme dan kolonialisme barat cukup penting. Presiden pertama RI, Soekarno pada tahun 1960 berpidato cukup lantang dalam sidang umum PBB dan menyuarakan penentangannya terhadap imperialisme dan kolonialisme Barat.

Arsip pidato itu diharapkan dapat menjadi arsip Memory of the World (MOW) yang ditetapkan UNESCO. Karena itulah Presiden kelima RI sekaligus putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri mengajak pihak-pihak terkait memperjuangkan arsip pidato Bung Karno di sidang PBB itu bisa menjadi MOW yang ditetapkan UNESCO.

"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya ajak saudara-saudara terlibat aktif dalam memberikan dukungan untuk memperjuangkan arsip pidato Bung Karno di PBB dan arsip konferensi tingkat tinggi (KTT) Gerakan Non Blok (GNB) pertama sebagai Memory of the World yang akan ditetapkan UNESCO pada tahun 2019. Inilah bagian dari tugas sejarah yang harus kita tuntaskan bersama," jelasnya saat menghadiri peringatan 63 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dan pembukaan pameran arsip KAA di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (17/4).

Saat ini baru arsip KAA di Bandung pada tahun 1955 yang telah ditetapkan UNESCO sebagai MOW pada 2015. Megawati mengatakan KAA, sidang umum PBB 1960 dan KTT GNB pertama pada 1961 menjadi peristiwa sejarah penting keterlibatan bangsa Indonesia dalam kancah internasional.

Ia mengatakan, pidato Bung Karno dalam sidang umum PBB pada tahun 1960 merupakan pidato terpanjang dalam sejarah pelaksanaan sidang umum PBB. "Bung Karno memaparkan dengan gamblang pentingnya Pancasila untuk menjadi landasan kesepakatan kerjasama antar bangsa. Ia meyakini bahwa Pancasila mempunyai arti universal yang dapat digunakan secara internasional," jelasnya.

Dalam KTT GNB pertama di Beograd, Serbia pada 1961, Bung Karno mengajak pimpinan negara yang hadir untuk memperjuangkan kemerdekaan, menciptakan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Megawati juga ikut serta dalam KTT tersebut dan menjadi delegasi termuda dimana waktu itu ia masih berusia 14 tahun.

Sementara itu Plt Kepala LIPI, Bambang Subianto menyampaikan proposal permohonan MOW atas dua arsip penting itu telah diusulkan ke UNESCO yang dikirimkan dalam bentuk digital. Arsip dalam format digital ini awet dan mudah diakses oleh siapa pun dari berbagai penjuru. Anak-anak muda juga bisa mengakses arsip ini sehingga bisa memahami sejarah dengan lebih baik.

"Ini untuk menyambut zaman now. Ini kegalauan saya pribadi bahwa zaman now atau generasi milenial jangan sampai melupakan sejarah dan salah satunya dengan digitalisasi dokumen sejarah oleh MOW sehingga bisa diakses dengan mudah dengan sistem elektronik," jelasnya.

Selain arsip KAA, ada beberapa arsip sejarah Indonesia yang telah ditetapkan sebagai MOW oleh UNESCO yaitu I La Galigo dan Babad Diponegoro. Sedangkan pada 2017, Indonesia memperoleh pengakuan UNESCO atas tiga warisan dokumenter yaitu arsip restorasi Borobudur, arsip peristiwa tsunami samudera Hindia, dan naskah cerita Panji.

"Dengan pengakuan dunia diharapkan mampu memberikan dampak pada pembangunan bangsa dan menjadi sumber pembelajaran di sekolah dan dapat meningkatkan rasa nasionalisme," jelasnya.

Duta ANRI dan LIPI yang juga politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka menyampaikan arsip tiga tinta emas (KAA, pidato sidang umum PBB, KTT GNB) dibutuhkan generasi muda dan para politisi sebagai media pembelajaran. Isi pidato dalam tiga peristiwa bersejarah itu masih sangat relevan dengan kehidupan berbangsa saat ini.

"Bukan para pendiri bangsa yang butuh. Kita yang butuh hari ini. Saya sebagai seorang politisi yang pergi ke beberapa negara butuh pengalaman dan saya tahu pasti kita butuh prinsip-prinsip KAA itu dijalankan," jelasnya.

Dua arsip yaitu KTT GNB dan pidato Bung Karno pada sidang umum PBB ke-15 akan diperjuangkan agar bisa ditetapkan sebagai MOW oleh UNESCO. Dengan harapan prinsip dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat diimplementasikan dalam hubungan antar bangsa.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.

Baca Selengkapnya
Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024

Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Megawati: Berjasa Dalam Pembangunan Bangsa

Prabowo Puji Megawati: Berjasa Dalam Pembangunan Bangsa

Prabowo menyebut Megawati memiliki jasa besar dalam membuat landasan kebijakan perekonomian, landasan ideologi, dan landasan politik bangsa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Yusof Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Menjabat hingga Akhir Hayatnya, Ternyata Keturunan Minangkabau

Sosok Yusof Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Menjabat hingga Akhir Hayatnya, Ternyata Keturunan Minangkabau

Dalam sejarah berdirinya negara Singapura, sosok presiden pertama yang menjabat adalah keturunan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Saat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau

Saat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau

Dalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Budayawan Ini Satu-satunya Orang yang Pernah Berani Sebut Prabowo Prajurit 'Lembek', Ini Sosoknya

Budayawan Ini Satu-satunya Orang yang Pernah Berani Sebut Prabowo Prajurit 'Lembek', Ini Sosoknya

Sosok budayawan dan kyai kenamaan Indonesia yang pernah ledek Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.

Baca Selengkapnya
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya