Megawati Ajak Milenial Datang ke TMP untuk Merenungkan Pengorbanan Pahlawan
Merdeka.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menginginkan anak muda mengilhami pengorbanan para pahlawan. Dia mengajak anak muda merenungkan keberadaan makam tanpa nama di Taman Makam Pahlawan di daerah masing-masing.
Megawati mengungkit kembali polemik milenial yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Megawati meminta kepada Jokowi supaya milenial tidak dimanjakan dan harus dipertanyakan baktinya kepada negeri.
"Karena menurut saya, kalau kita berpikiran jernih, (pernyataan saya) itu adalah hal yang sangat memacu, menanyakan pada para generasi muda bangsa saat ini. (Berefleksi sendiri) Apa sebenarnya yang saya telah lakukan, bukan buat diri sendiri, tetapi bagi negeri," kata Megawati di hadapan civitas akademika dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (10/11).
Megawati bercerita telah berkeliling hampir seluruh wilayah di Indonesia. Di setiap kota dipastikan ada taman makam pahlawan. Menurutnya, anak muda juga itu perlu datang ke TMP. Di sana mereka akan melihat bahwa banyak makam pahlawan yang tak bernama alias anonim.
"Saya selalu mengingatkan ada mereka yang jadi pahlawan itu anonim, tidak diketahui siapa dia. Apa artinya? Artinya karena pada waktu itu dia menyerahkan jiwa raganya bagi negara kita Republik Indonesia ini," ujar Megawati.
Megawati mengatakan, milenial jika ingin perubahan lebih baik menumbuhkan semangat kebangsaan. Anak muda harus memiliki pengertian yang benar, hakekat, mengenai Pancasila dan peneguhan kebangsaan.
Bagi Megawati, anak-anak muda saat ini tidak susah untuk menggali informasi tersebut. Sebab kemudahan teknologi yang ada saat ini.
"Bagaimana mereka anak muda ini tentu sebenarnya telah diberi kemudahan dengan teknologi sekarang. Kita bisa melihat dengan YouTube, Google. Apa saja sekiranya yang kita inginkan. Tapi dapatkah mereka merasakan di dalam hatinya sebenarnya apa api perjuangan itu? Bagaimana menggelorakan semangat itu? Bukan hanya dengan pikiran dan bacaan, tetapi tidak masuk ke dalam dada kita," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi
Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaMegawati: Kekuasaan Itu Enak, Tapi Kalau Saya Sudah Harus Berhenti Ya Berhenti
Menjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaMegawati: Jangan Rakyat Dipecah-pecah Hanya karena Ingin Langgengkan Kekuasaan
Megawati meminta relawannya tidak takut menghadapi intimidasi dari lawan politik maupun aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaReaksi Keras Megawati Terkait Kasus Aiman: Enak Saja Anak Orang Dipanggil-panggil
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaMegawati: Pemimpin Harusnya Mengayomi Rakyat, Bukan Menurunkan Aparat Diam-Diam
Megawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaMeninggal di Usia Muda, Begini Perjuangan Lettu Soejitno Anak Bupati Tuban Melawan Musuh Masyarakat
Ia tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca Selengkapnya