Max Sopacua Sebut Proyek Hambalang Merontokkan Elektabilitas Demokrat
Merdeka.com - Kubu Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Deli Serdang, Max Sopacua menilai proyek Wisma Atlet Hambalang menjadi awal keterpurukan partai berlambang mercy tersebut. Hal itu diungkapkan Max saat Demokrat versi KLB Deli Serdang menggelar jumpa pers di kawasan Wisma Atlet Hambalang, Kecamatan Citerueup, Kabupaten Bogor, Kamis (25/3).
"Tempat ini lah (Hambalang). Proyek ini lah yang jadi salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Demokrat saat peristiwa itu (korupsi) terjadi," kata Max yang kini menjabat di Dewan Kehormatan Demokrat versi KLB Deli Serdang.
Menurutnya, sejak korupsi mega proyek wisma atlet senilai Rp2,5 triliun itu digarap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa tahun lalu, elektabilitas partai menurun.
"Hambalang juga bagian dari sejarah, yang menentukan hingga menyebabkan Demokrat turun dari 20,4 persen menjadi 10,2 persen dan 7,3 persen. Berturut-turut. Saya pelaku sejarah," tegasnya.
Dia menuding ada beberapa kader Demokrat yang diduga turut menikmati korupsi wisma atlet dan belum tersentuh proses hukum.
"Sebagian besar kawan kami yang terlibat sudah menderita, sudah dimasukkan ke tempat yang harus dimasukkan karena kesalahan. Tetapi ada yang tidak tersentuh hukum yang juga menikmati hasil dari pembangunan ini, sampai hari ini belum. Mudah mudahan segera ya," katanya.
Max pun menyerukan KPK untuk menindaklanjuti dan mengusut tuntas korupsi. "KPK untuk menindaklanjuti apa yang belum dilanjutkan. Terhadap siapa saja yang menikmati hasil Hambalang," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak Terima Proyeknya Dipalak, Dedi Mulyadi Sambangi Rumah Preman, Ending-nya Istrinya Diberi Uang Buat Modal
Politikus Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, kesal mengetahui pembangunan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, diganggu preman.
Baca SelengkapnyaKutip Ucapan Megawati, Bamsoet Bicara Wacana MPR Kembali jadi Lembaga Tinggi Negara
Menurut Bamsoet, MPR diubah kedudukannya sehingga tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dibantu KKP, Banyuwangi Segera Miliki Kampung Nelayan Modern
KKP akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo), di Pantai Ancol Plengsengan.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo akan Kaji Pembangunan Bandara di Bali Utara
Prabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaKepala Bappilu Demokrat Andi Arief Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi PPU di Samarinda dari Gedung KPK
Kasus tersebut bermula dari KPK mengembangkan kasus dugaan suap proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara yang menjerat Abdul Gafur Masud.
Baca SelengkapnyaMK Putuskan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Diubah Sebelum Pemilu 2029
Hal ini tercantum dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 dari perkara yang diajukan oleh Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Baca SelengkapnyaElektabilitas PAN Hanya 4,7 persen, Zulkifli Hasan Yakin jadi 9 Persen saat Pencoblosan
Zulhas mengaku dalam beberapa hari terakhir berkeliling ke sejumlah daerah, termasuk Makassar untuk mengkampanyekan PAN.
Baca SelengkapnyaKumpulkan Kader Demokrat, AHY: 30 Hari Terkahir Kami Akan Gaspol Abis-Abisan
AHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.
Baca Selengkapnya