Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masyarakat harus waspadai penyebaran fitnah di media sosial

Masyarakat harus waspadai penyebaran fitnah di media sosial Ilustrasi Media Sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Jelang pilkada masyarakat harus cemat membaca sumber berita. Selain itu, harus dikaji pula dampak dari menyebarkan berita tersebut apakah benar atau fitnah bahkan hoax.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengimbau masyarakat tidak mudah terhasut oleh pelbagai isu provokatif di media sosial pasca ditetapkannya Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pasalnya, polisi sudah mencium adanya cyber troops atau pengerahan pasukan di dunia maya.

"Cuma saya minta hati-hati sosial media. Kita sudah mengindikasi bahwa sosial media ada kelompok yang memiliki cyber troops atau cyber army. Kelompok yang memang sengaja mereka merencanakan dan menyetting agar masyarakat terprovokasi sedemikian rupa," ujar Tito.

Isu-isu tak jelas tersebut, lanjut Tito, membuat peluang untuk menghancurkan negara dan membuat masyarakat bingung.

"Jangan mau diadu domba dan terprovokasi. Kita semua sudah memilih iklim demokrasi seperti ini. Kita sudah bagus bergerak berjalan, pembangunan jalan dan ekonomi baik. Jangan sampai mundur. Mari kita bersikap lebih kritis," harapannya.

"Jangan mudah sekali lagi terpengaruh medsos. Yang mungkin di setting pihak tertentu. Kalau enggak akurat enggak usah dishare. Dan gunakan akal yang jernih melihat permasalahan ini," pungkasnya.

Sementara itu, jelang aksi unjuk rasa 25 November dan 2 Desember, Tim cyber crime Mabes Polri semakin intensif memantau pergerakan media sosial. Hasilnya, provokator mulai menunjukkan pergerakan yang masif di lini massa.

"Kita juga terus mengidentifikasi, khususnya provokator ya yang memprovokasi dengan gambar maupun tulisan. Kita sih melihatnya cukup masif sekarang," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya.

Untuk memantau pergerakan di media sosial, tim cyber terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Jenderal bintang satu ini menegaskan pemantauan difokuskan pada akun-akun yang digunakan buzzer. Mengingat tidak semua akun di media sosial asli, banyak yang bersifat fiktif.

Pihaknya meminta pengguna media sosial lebih berhati-hati mencerna informasi yang ada di lini massa. Jangan terpengaruh menyebarkan informasi tak jelas karena bisa terjerat pidana.

"Konten yang kita buat di media sosial itu kiranya bisa dipikirkan kembali. Walaupun kita iseng misalnya me-retweet, copy paste, meneruskan, itu sudah masuk dalam pelanggaran UU ITE," ujarnya.

Agung mengingatkan pengguna media sosial untuk tidak memposting dan membagikan kabar yang berbau provokasi maupun SARA.

"Jadi siapa yang membuat konten yang sifatnya provokasi, SARA, hatespeach, itu UU ITE melarang. Enggak cuma itu, walaupun kita hanya menyebarkan itu juga dilarang," pungkas Agung.

Senada dengan Polri, Wakil Ketua Umum MUI Pusat Yuhanar Ilyas mengimbau semua pihak cerdas menggunakan media sosial (medsos). Dia berharap, masyarakat tidak menghujat atau memaki satu sama lain.

"MUI mengimbau pengguna medsos tetap memakai bahasa yang santun jangan sampai memaki," kata Yuhanar Ilyas.

Menurut dia, jika semua pengguna medsos saling menghujat maka semua orang akan saling melapor ke pihak kepolisian. Oleh karena itu, dia kembali meminta masyarakat agar lebih cerdas dalam menggunakan medsos.

"Kalau maki-makian, penghinaan di media sosial semuanya dilaporkan ke polisi, bisa pingsan penyidik dibuatnya bisa banyak yang diurusi. Medsos sangat besar manfaatnya tapi kalau disalahgunakan juga besar mudaratnya," ucap Yuhanar.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Pertolongan Pertama Jika Disengat Ulat Kucing yang Disebut Sangat Beracun dan Mematikan

Pertolongan Pertama Jika Disengat Ulat Kucing yang Disebut Sangat Beracun dan Mematikan

Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar ulat kucing. Ulat bulu ini disebut-sebut sangat beracun dan mematikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya

Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya

Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.

Baca Selengkapnya
Pantun Akhir Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Pantun Akhir Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Pantun akhir tahun 2023 ini bisa dibagikan ke akun media sosial untuk menyambut awal tahun,

Baca Selengkapnya
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi

Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi

Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.

Baca Selengkapnya
9 Contoh Puisi Idulfitri yang Penuh Makna dan Menyentuh Hati, Cocok Dikirim ke Orang Tersayang

9 Contoh Puisi Idulfitri yang Penuh Makna dan Menyentuh Hati, Cocok Dikirim ke Orang Tersayang

Contoh puisi Idulfitri yang menyentuh hati bisa diberikan kepada orang-orang terdekat dan dibagikan di media sosial.

Baca Selengkapnya
Blusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial

Blusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial

"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya