Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Konflik, Utamakan Toleransi dan Dialog
Merdeka.com - Solidaritas keagamaan jangan sampai merusak persaudaraan kebangsaan. Masyarakat di Tanah Air selalu diingatkan tidak mudah tersulut dengan konflik yang terjadi di luar. Perlu ditelaah lebih mendalam akar sesungguhnya dari masalah tersebut.
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis menyampaikan kerap kali konflik terjadi ketika karena ada pemaksaan untuk mendapat kekuasaan. Menurutnya, yang paling mudah menjadi sumbu pendeknya atau 'bahan bakarnya' adalah agama.
"Paling efektif adalah dengan membangun toleransi serta dialog. Sehingga ada keterbukaan, saling sepemahaman dan saling menyayangi," ujar ujar Cholil, Senin (27/7).
Dia mencontohkan, bila terjadi konflik jangan hanya fokus pada masalahnya, tetapi bagaimana menyelesaikan konflik tersebut. Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI ini ingin agama dikembalikan sebagai spirit untuk membangun nilai peradaban dan kebaikan umat manusia.
"Dilokalisirlah konfliknya di tempat itu, karena konflik itu tidak semata-mata persoalan agama, tapi karena lebih dulu ada persoalan perebutan kekuasaan," ungkapnya.
Dia juga menyebutkan dengan adanya persaudaraan karena seagama dan persaudaraan, maka kita bertekad pada saat meraih kemerdekaan untuk mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai agama. "Jadi jangan di balik spirit konflik dan permusuhan didasarkan atas perbedaan agama. Tidak seperti itu," imbuhnya.
"Oleh karena itu mari kita teladani para founding fathers kita pada saat mendirikan negara dan bangsa ini, bahwa kita mengisi bangsa ini dengan kesepakatan, dengan berbagai macam agama dan kita raih kemerdekaan," tambahnya.
Dia juga mengimbau para tokoh agama memberi pengajaran kepada masyarakat. "Untuk itu berikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat tentang agama adalah membawa kedamaian. Di mana para ulama juga harus bisa menyampaikan misi-misi kenabian secara komprehensif tentang agama itu," tuturnya.
Cholil mengatakan, gugus tugas pemuka agama yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dapat menyampaikan kepada umatnya bahwa agama tidak mengajarkan aksi- aksi yang merugikan banyak orang seperti bom bunuh diri, atau aksi kekerasan atas nama agama.
"Dengan adanya gugus tugas ini, kita bisa mengintensifkan untuk melakukan dialog keterbukaan dan saling kesepemahaman untuk menangkal, menolak, melarang dan mencegah terhadap terorisme di Indonesia," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaInilah Golongan Manusia yang Diusir dari Telaga Kautsar, Muslim Wajib Tahu
Telaga Kautsar diperuntukan oleh orang muslim kelak di padang Mahsyar. Berikut golongan yang diusir dari telaga Kautsar.
Baca Selengkapnya30 Kata-Kata Ucapan Selamat Hari Air Sedunia, Inspiratif dan Penuh Makna
Tujuan utamanya adalah untuk mengajak masyarakat dunia untuk bertindak dalam menjaga sumber daya air yang terbatas ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaResmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan
Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaJenis-Jenis Konflik dalam Masyarakat, Berikut Penyebabnya
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Baca Selengkapnya9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaPetakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil
Togap menegasakn, komitmen pemerintah pusat dalam mewujudkan pemilu yang aman, damai, dan demokratis.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya