Masyarakat Bali Diimbau Waspada dengan Dampak Siklon Tropis Seroja
Merdeka.com - Masyarakat Bali diminta waspada dengan fenomena siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT). Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menyatakan angin kencang dan hujan deras berpotensi terjadi setiap waktu.
"Untuk selalu waspada dengan adanya siklon tropis walaupun jaraknya cukup jauh ke Bali. Namun, masih ada dampak angin kencang dan juga hujan deras yang bisa terjadi setiap saat," kata Iman Faturahman selaku Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, saat dihubungi Senin (5/4).
Dia menerangkan dampak siklon tropis itu adalah angin kencang, hujan lebat hingga tinggi gelombang yang akan mencapai 4 meter. Kendati, siklon tropis Seroja di wilayah NTT atau jauh dari Bali.
"Walaupun jaraknya cukup jauh juga akan terkena dampak angin kencang, gelombang tinggi dan hujan lebat," imbuhnya.
Selain itu, Iman mengatakan BMKG memprediksi cuaca buruk ini akan terjadi dalam empat hari ke depan. Kendati, saat ini siklon tropis Seroja ini bergerak menjauh ke arah barat daya dari pusatnya di NTT.
"Akan berdampak 4 hari ke depan, meski dia menjauhi dari Indonesia ke arah barat daya nanti kita akan terus memantau perkembangannya dan akan mengupdate," jelasnya.
Siklon tropis Seroja terbentuk di wilayah daratan NTT. Dampaknya cukup terasa karena biasanya siklon tropis terbentuk di wilayah perairan Selatan. Biasanya siklon tropis itu ada di selatan, ada di laut. sAat ini kebetulan di darat atau di Kupang dan sekitarnya.
Kemudian, bibit siklon tropis ini terbentuknya kurang lebih dari sekitar Minggu kemarin. Sekarang sudah menjadi siklon tropis dengan tekanan 980 milibar.
"Dengan posisi itu, maka di wilayah sekitarnya awan-awan hujan akan terkumpul kemudian angin di situ akan membentuk pusaran. Kalau di dalam pusarannya dia kecepatannya sangat tinggi sedangkan dia punya kecepatan bergerak ke arah barat daya dari laut Sawu itu," ungkapnya.
Selanjutnya, dampak yang ditimbulkan salah satunya adalah banjir yang ditimbulkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dan lebat dam disertai angin kencang.
"Dampaknya angin kencang, gelombang tinggi. Hujan lebab angin kencang terutama di pesisir selatan (Bali)," ujar Iman.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaTuris Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi
Sejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaViral Turis Jalan Kaki ke Bandara Bali Akibat Macet Parah, Ini Penjelasan Petugas
Petugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca Selengkapnya4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaTernyata Butuh Waktu 15 Tahun Bikin 5 Destinasi Wisata Setara Bali
Dengan adanya 5 destinasi wisata tersebut, baik wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lagi terfokus ke Bali sebagai tempat berlibur.
Baca Selengkapnya5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, Desa Wisata Penglipuran Bali Dikunjungi 6.000 Orang per Hari
Hari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca Selengkapnya