Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masyarakat Badui Tolak Dana Sosial Terdampak Covid-19

Masyarakat Badui Tolak Dana Sosial Terdampak Covid-19 Warga suku Badui. Antara

Merdeka.com - Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menolak penyaluran dana sosial baik bantuan sosial tunai (BST) maupun bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga terdampak virus corona atau Covid-19.

"Kami menolak penyaluran BST maupun BLT itu," kata Jaro Saija, Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, seperti dilansir Antara, Kamis (2/7).

Penolakan masyarakat Badui tersebut, karena jumlah yang masuk program dana sosial itu 20 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Saat ini, kata dia, warga Badui berjumlah 14.600 jiwa dan 4.320 kepala keluarga (KK) tersebar di 68 Kampung Badui Luar dan Badui Dalam.

Karena itu, masyarakat Badui lebih baik menolak dana sosial yang digulirkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Apalagi, dana BLT itu disalurkan melalui Dana Desa (DD), sedangkan pemerintahan desa Badui tidak memiliki dana tersebut.

Penolakan itu, kata dia, juga disepakati lembaga adat karena bisa menimbulkan kecemburuan sosial.

"Kami tentu tidak menerima dana sosial itu, karena jumlah warga yang tidak menerima lebih banyak dibandingkan warga yang menerima dana sosial, sehingga tidak menyanggupi bentuk pertanggungjawabannya," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini, masyarakat Badui yang tinggal di Gunung Kendeng itu sangat kuat terhadap aturan adat karena titipan leluhur. Di mana masyarakat Badui lebih mencintai kedamaian, kerukunan, keharmonisan dan saling tolong menolong.

Bahkan, masyarakat Badui yang menempati tanah hak ulayat adat itu hingga kini belum pernah terjadi kriminalitas, keributan, kerusuhan dan terbebas dari penyalahgunaan narkoba. Selain itu juga masyarakat Badui belum mengalami kelaparan pangan, karena bisa menyimpan gabah hasil panen padi huma.

"Kami lebih baik dana sosial akibat dampak COVID-19 itu diberikan ke orang lain saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Darma Putra membenarkan warga Badui menolak dana sosial tersebut karena masih kuat memegang adat leluhur.

Penolakan bantuan sosial itu juga dilengkapi surat pernyataan dari Kepala Desa Kanekes juga tokoh adat, Badan Perwakilan Desa (BPD), RT dan RW.

"Kami menghargai keputusan adat mereka yang menolak menerima dana BLT dan BST," katanya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

Munculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya
Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi

Anies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi

Anies Baswedan, mengingatkan para pendukungnya agar tak mengalihkan dukungan hanya karena ditawari uang, sembako, hingga bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin

Tahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin

Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Menteri Airlangga Buka-bukaan Soal Tujuan Penyaluran Bansos untuk 22 Juta Masyarakat Penerima

Menteri Airlangga Buka-bukaan Soal Tujuan Penyaluran Bansos untuk 22 Juta Masyarakat Penerima

Airlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024

Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024

Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.

Baca Selengkapnya