Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Massa pro & kontra kasus istri Bupati Kampar demo di Polda Riau

Massa pro & kontra kasus istri Bupati Kampar demo di Polda Riau Demo bupati Kampar. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekanbaru dan Gerakan Rakyat Kampar (GERAK) melakukan aksi unjuk rasa mendesak Eva Yuliana Istri Bupati Kampar Jefry Noer untuk dijadikan tersangka oleh Polda Riau, terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Eva terhadap dua petani suami istri Nur Asmi dan Jamal, Kamis (11/9).

Namun dihari yang sama unjukrasa tandingan juga dilakukan ratusan masyarakat pro Eva Yuliana yang mengatas namakan Aksi Masyarakat Kampar (AMK). Unjukrasa dua kubu yang berbeda itu dilakukan berbarengan dengan gelar perkara penganiayaan yang dilakukan Polda Riau bersama Mabes Polri.

Dalam aksi itu mahasiswa HMI Pekanbaru dan GERAK mendesak agar Polda Riau segera menetapkan anggota DPRD Riau periode 2014-2019 tersebut sebagai tersangka.

"Apa susahnya menetapkan Eva Yuliana sebagai tersangka," ujar Koordinator Lapangan GERAK Anton dalam orasinya, Kamis (11/9) di luar pagar Mapolda Riau.

Anton menduga, Polda Riau tampaknya kewalahan menangani kasus Eva Yuliana, sehingga Mabes Polri turun tangan datang ke Pekanbaru.

"Kami minta agar Mabes Polri segera mengambil alih kasusnya dan proses oleh Mabes Polri," kata Anton.

Menurut Anton kasus Eva Yuliana yang ditangani oleh Polda Riau seperti jalan ditempat. "Untuk itu kami menuntut agar kasusnya diusut tuntas dan tangkap Eva Yuliana yang telah menjajah masyarakat kampar,"ketus Anton.

Sementara itu masa AMK meminta agar Polda Riau bersikap transparan dalam menuntaskan kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Eva Yuliana. Kemudian Gabungan masyarakat dari beberapa desa di Kampar itu juga meminta Polda Riau, tidak tarik ulur terkait kasus yang menjerat Eva.

Menurut mereka, dalam penanganan kasus ini, polisi dirasakan mengulur waktu, dan tidak ada ketegasan pasti apakah istri bupati Kampar ini bersalah atau tidak.

"Sudah lama kasus ini bergulir, tapi tidak ada titik terang dari kepolisian. Kita tidak mau, jika perihal yang menimpa Eva digiring keranah politik," ungkap Azmi, selaku Koordinator Lapangan (Korlap).

Pengunjuk rasa juga menduga ada pihak yang menginginkan Eva selaku wakil ketua DPRD Kampar (saat kejadian) agar lengser dari jabatannya, dan mengaitkan hal ini pada perkara dugaan penganiayaan.

"Jika buk Eva salah, tindak sesuai hukum, jika tidak bersalah, terangkan secara terbuka dan transparan, kita mau persoalan hukum ini dijalankan dengan benar,"ketusnya.

Dengan berlarut-larutnya masalah tersebut, mengakibatkan banyaknya program kerja dan janji politik Eva Yuliana menjadi terbentur dan terkendala. Karena sesuai hukum, Eva banyak menghabiskan waktu untuk menjalani pemeriksaan, sehingga kegiatan kunjungan kesetiap desa seperti semestinya, tak lagi berjalan baik.

"Sesuai janji politiknya, biasanya buk Eva menyempatkan waktu berkunjung kedesa-desa, tapi karena kasus ini, beliau tak lagi sempat, artinya, kita minta polisi segera menuntaskannya," jelasnya.

Sebelumnya santer beredar kabar bahwa Eva Yuliana berniat menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau. Selain itu, ia juga dikabarkan bakal maju pada Pemilukada Kampar 2016 setelah kepemimpinan suaminya Jefry Noer.

Keinginan Eva Yuliana menjadi Bupati Kampar pernah disampaikan langsung oleh suaminya Jefry Noer dalam sebuah acara di Hotel Labersa beberapa waktu lalu.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meninggal Dunia, Ini Profil Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe

Meninggal Dunia, Ini Profil Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe

Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto

Baca Selengkapnya
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi

Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi

Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Putusan praperadilan Digelar Besok, Kubu Firli Bahuri Yakin Penetapan Tersangka Gugur

Putusan praperadilan Digelar Besok, Kubu Firli Bahuri Yakin Penetapan Tersangka Gugur

Kuasa hukum Firli Bahuri, Ian Iskandar yakin jika penetapan tersangka oleh Polda Metro Jaya tidak sah

Baca Selengkapnya
Berusaha Jadi Mantu Ridwan Kamil, Perjuangan Pria Ini Banjir Dukungan

Berusaha Jadi Mantu Ridwan Kamil, Perjuangan Pria Ini Banjir Dukungan

Pria bernama Bagas Adi ini berjuang untuk jadi mantu Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
Demi Keamanan dan Suksesnya Pemilu 2024, Polwan Ini Jaga Kotak Suara Bareng Sang Anak

Demi Keamanan dan Suksesnya Pemilu 2024, Polwan Ini Jaga Kotak Suara Bareng Sang Anak

Demi keamanan Brigpol Siti Fatimah Yulius rela membawa sang buah hati menjaga kotak suara pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Rusuh Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe, 8 Aparat Terluka dan 25 Rumah Dibakar Massa

Rusuh Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe, 8 Aparat Terluka dan 25 Rumah Dibakar Massa

Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya