Massa Pendukung Ketua PA 212 Kembali Geruduk Polresta Surakarta
Merdeka.com - Sekitar seratusan pendukung Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif kembali mendatangi Mapolresta Surakarta, Sabtu (16/2). Massa dari berbagai ormas Islam tersebut membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid dan sejumlah spanduk.
Sebuah spanduk besar bertuliskan 'STOP KRIMINALISASI ULAMA' dibentangkan diatas panggung mobil.
Di atas panggung mobil komando tersebut, sejumlah peserta aksi berorasi. Mereka memprotes Polresta Surakarta yang menetapkan Slamet Ma'arif sebagai tersangka kasus pelanggaran kampanye. Mereka meminta aparat penegak hukum adil dalam bersikap. Massa menuding aparat melakukan diskriminasi dalam kasus Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi tersebut.
"Aksi yang kami lakukan ini merupakan bentuk dukungan moral kepada Slamet Ma'arif yang akan diperiksa sebagai tersangka di Mapolda Jateng," ujar koordinator aksi, Endro Sudarsono.
Endro mengatakan, Slamet Ma'arif disangkakan melanggar undang-undang pemilu. Padahal Slamet Ma'arif tidak secara jelas menyebut nomor ataupun nama seseorang, namun tetap dinyatakan sebagai tersangka.
Endro membandingkan kasus lainnya dari kubu paslon Jokowi-Ma'ruf yang tidak pernah diusut. Dalam kasus tersebut, polisi dianggap tidak netral karena hanya mengusut kasus dari kubu Prabowo-Sandi.
"Di Sukoharjo, ada atribut, ada alat peraga kampanye, ada kaos, topi, ada angka 01. Kemudian ada gambar capres dan cawapres, tapi hanya diberi sanksi dalam bentuk pelanggaran administrasi kampanye," kesalnya.
Endro mengaku belum mengetahui apakah Senin besok akan mengadakan aksi di Solo. Pada hari itu rencananya Slamet Ma'arif akan diperiksa di Mapolda Jateng.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Sudah Periksa Sejumlah Saksi Terkait Penembakan Relawan Prabowo di Sampang
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaPolisi Asal Purworejo Ini Sukses Beternak Kambing Perah, Jadi Sumber Penghasilan Sampingan
Walaupun banyak kendala yang dihadapi, namun Estu tidak pernah menyerah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Sebut Penembakan Relawan Prabowo di Madura Tak Terkait Politik
"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPasutri Sama-sama Polisi 'Tertangkap Basah' lagi Berduaan di Mapolres, Berani-beraninya Gandengan Mesra di Depan Komandan
Simak momen pasutri berduaan hingga gandengan mesra di depan komandan. Ternyata sudah saling cinta sejak di polda.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaIngin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi
Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi
Baca Selengkapnya