Massa aksi 2411 minta penegak hukum proses kasus Viktor Laiskodat
Merdeka.com - Massa aksi 2411 bergerak dari masjid Cut Meutia menuju Bareskrim Polri, Jakarta Pusat usai Salat Jumat. Massa yang mengenakan seragam putih itu melakukan long march ke kantor Bareskrim dengan diiringi tiga mobil pikap.
"Saya harap massa merapat ke mobil komando kita segera berangkat," kata koordinator aksi melalui pengeras suara di sekitar Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).
Menurut pantauan merdeka.com, massa berorasi dari tiga armada mobil pikap disusul massa yang berjalan kaki. Koordinator orasi juga mengingatkan supaya aksi massa 2411 berjalan dengan damai dan menjaga suasana aksi tetap kondusif.
"Kalau ada provokator tangkap ke komando, kita kelitikin," ucapnya sambil menyanyikan lantunan lagu Islam.
Personel kepolisian dan petugas Satpol PP ikut mengawal jalannya orasi tersebut. Beberapa aparat ikut turut ke jalan melakukan long march untuk menjaga situasi agar tetap kondusif. Lalu lintas di sekitar Menteng, Jakarta Pusat pun mulai tersendat akibat orasi itu.
"Hari ini kita meminta keadilan kepada penegak hukum untuk memproses Viktor Laiskodat dipanggil, ditangkap dan dijadikan tersangka," ucap massa melalui pengeras suara yang berlalu menuju Bareskrim Polri.
Dalam perjalanannya menuju Bareskrim, massa melewati kantor DPP NasDem. Mereka pun sempat berhenti dan menyuarakan sejenak orasinya di depan gerbang kantor NasDem yang dikawal ratusan personel Brimob dan Sabhara kepolisian.
Mereka pun diterima oleh pihak Partai NasDem di sebuah ruangan dan memberi surat yang berisi Politisi Viktor Laiskodat supaya tidak dilindungi partainya dan diproses hukum.
"Pelanggar hukum harus diproses di negara hukum yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak menentukan dia anggota dewan maupun DPR, penegakan hukum harus diproses," kata koordinator aksi.
"Hari ini Alhamdulillah kita sudah disambut oleh Partai NasDem, kita menunggu delegasi, jadi maksud kami situasi tetap jaga kondusif dan petugas keamanan juga menjalankan tugasnya dengan baik dan peserta aksi tetap menjaga kondusif," lanjutnya dalam orasi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelar Seribu Lilin, Rakyat Sumba Duga NasDem Sengaja Depak Ratu Wulla Demi Loloskan Viktor Laiskodat
Ratusan pendukung calon Anggota DPR RI Partai NasDem Dapil NTT II, Ratu Wulla menggelar aksi seribu lilin atas mundurnya Ratu Wulla
Baca SelengkapnyaDapat Suara Terbanyak, Caleg Nasdem Dapil NTT 2 Dikabarkan Mengundurkan Diri
Sedangkan rekan satu partainya yakni Viktor Bungtilu Laiskodat meraup suara 65.093 suara dari 12 daerah yang ada di dapil NTT II.
Baca SelengkapnyaNamanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaJenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya
Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaWaketum Pastikan Munas Golkar di Luar Desember 2024 Inkonstitusional
Seluruh kader Partai Golkar diminta untuk taat kepada AD/ART.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPDIP Balas Sentil Dudung: Beliau jadi Kasad Lebih Banyak Urus Anaknya yang Tak Lolos Akmil
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto balas menyentil Jenderal Dudung yang menanggapi ucapan Megawati Soekarnoputri soal netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaEmpat Terdakwa Dugaan Korupsi Pemanfaatan Aset Pemprov NTT di Labuan Bajo Divonis Bebas, Ini Alasan Hakim
Empat terdakwa kasus dugaan korupsi pemanfaatan aset milik pemerintah provinsi NTT di Labuan Bajo divonis bebas.
Baca Selengkapnya