Masjidil Haram direnovasi, penambahan kuota haji RI ditolak Saudi

Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dalam kunjungannya ke Arab Saudi pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pemerintah setempat termasuk menteri urusan haji. Tujuannya untuk peningkatan pelayanan jemaah Haji di tanah suci.

Dalam pertemuan itu, Lukman mengatakan telah menyampaikan permintaan penambahan kuota jamaah haji Indonesia. Namun menurut Lukman, pihak Arab Saudi tidak menerima permintaan tersebut karena ada renovasi Masjidil Haram. Kendati demikian Lukman mengatakan kuota jemaah haji Indonesia tidak dikurangi dari jumlah awal sebesar 16.8800 orang.

"Penambahan kuota jemaah haji kita tidak diterima pemerintah Saudi. Mereka mengatakan, karena renovasi Masjidil Haram besar-besaran sehingga mengurangi kapasitas daya tampung," kata Lukman di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, (16/1).

Penolakan itu menurut Lukman cukup berasalan mengingat aspek keselamatan para jemaah harus diutamakan.

"Bukan pemerintah Saudi tidak ingin, tapi mengutamakan keselamatan seluruh jamaah haji di dunia," tambahnya.

Kendati usulan penambahan kuota ditolak, namun sejumlah permintaan lainnya seperti pola kedatangan dan keberangkatan menjadi satu arah diterima pihak Saudi Arabia.

"Selama ini bertahun-tahun pelaksanaannya gelombang pertama sebagian di turun di Jeddah dan di Madinah, yang ingin kita ubah ialah menerpakan pola satu arah, itu bisa langsung mendarat di Madinah, karena jarak Jeddah ke Madinah bisa 7 jam bila naik bus," paparnya.

Selain itu, pemerintah Indonesia menurut Lukman mengusulkan perbaikan layanan di Arafah dan di Mina. Lukman mengatakan pemerintah mengusulkan adanya pemasangan AC atau kipas angin di tenda-tenda jamaah di Arafah dan Mina. Sebab menurut Lukman suhu di tempat tersebut mencapai 40 derajat celcius.

"Alhamdulillah pemerintah Saudi Arabia merespons baik usulan kami ini," katanya.