Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Marak pencabulan, Depok dianggap gagal jadi Kota Layak Anak

Marak pencabulan, Depok dianggap gagal jadi Kota Layak Anak Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Maraknya kasus pencabulan membuat banyak kalangan geram. Bahkan banyak masyarakat yang menginginkan hukuman sangat berat bagi pelakunya.

Tak tanggung-tanggung, pelaku diharapkan dihukum mati. Penegasan hukuman itu juga diamini oleh Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo.

Hendrik mempertanyakan soal predikat Depok Kota Layak Anak (KLA). Ketika sudah mendapat label itu, maka seharusnya pemerintah setempat melindungi anak-anak dari ancaman kejahatan seksual, baik dilakukan orang terdekat dan orang lain. Namun, kejadian itu malah berulang. Padahal, Pemkot Depok sudah memiliki Peraturan Daerah Nomor 15/2013 tentang Kota Layak Anak.

"Ini tamparan bagi pemerintah. Sudah ada Perda-nya, tapi kasus seperti ini terus terjadi," kata Hendrik, Jumat (20/5).

Dikatakan Hendrik, kasus kejahatan seksual di Depok sudah dalam tahap darurat. Sebab, kasus serupa kerap terulang di Depok, yang dianggap kota religi dan pendidikan.

"Hukum mati. Sanksinya harus tegas, layak mati," tambah Hendrik.

Menurut Hendrik, Pemkot Depok kecolongan dengan maraknya kasus pencabulan. Sebab, jika Perda sudah disahkan dan Depok diberi predikat sebagus itu, maka pemerintah seharusnya menjalankan kewajiban buat melindungi anak-anak.

"Saya melihatnya secara implementasinya ya gagal. Soal anak-anak dan perempuan pun sudah ada yang menangani khusus, yaitu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)," ujar Hendrik.

Hendrik juga mengkritik lembaga sudah bertahun-tahun bercokol itu. Namun, dia menganggap kinerja lembaga yang khusus menangani persoalan perempuan dan anak itu belum berhasil.

"Kalau tidak ada fungsinya, ya bubarkan saja. Anggaran ada, kok kinerjanya memble," kritik Hendrik.

Hendrik mengusulkan supaya anggaran P2TPA dialihkan ke hal lain yang lebih nyata. Misalnya membuat rumah aman (safe house) bagi anak.

"Depok butuh safe house. Karena sekarang anak sudah tidak aman berada di rumahnya sendiri. Buktinya, ada anak yang dihamili bapak kandungnya sendiri. Ini tandanya anak tidak aman ada di rumahnya sendiri," tutup Hendrik.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Baca Selengkapnya
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh

Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh

Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Alasan Polisi Belum Tangkap Pelaku Setelah Perkosa 2 Wanita

Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Alasan Polisi Belum Tangkap Pelaku Setelah Perkosa 2 Wanita

Dari kasus pemerkosaan sebelumnya, penyidik telah berupaya untuk mencari pelaku.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Warga Depok Teriak, Proyek Jembatan Mampang Tak Kunjung Selesai Bikin Macet Makin Menggila

Warga Depok Teriak, Proyek Jembatan Mampang Tak Kunjung Selesai Bikin Macet Makin Menggila

Dampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.

Baca Selengkapnya
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok

Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok

Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD di Depok Melonjak, Ini Antisipasi Wali Kota Cegah KLB

Kasus DBD di Depok Melonjak, Ini Antisipasi Wali Kota Cegah KLB

Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.

Baca Selengkapnya
Tak Sanggup Alami Intimidasi, PPK Tapos Ramai-Ramai Mengundurkan Diri saat Rekapitulasi Suara

Tak Sanggup Alami Intimidasi, PPK Tapos Ramai-Ramai Mengundurkan Diri saat Rekapitulasi Suara

Kisruh rekapitulasi penghitungan tingkat Kota Depok berdampak pada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Baca Selengkapnya
Terungkap, Detik-Detik Argiyan Arbirama Perkosa Mahasiswi di Depok Berujung Tewas

Terungkap, Detik-Detik Argiyan Arbirama Perkosa Mahasiswi di Depok Berujung Tewas

Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.

Baca Selengkapnya