Merdeka.com - Keluarga mendiang Wayan Mirna Salihin mengadakan jumpa pers terkait tudingan Amir Papalia. Amir yang mengaku berprofesi sebagai wartawan ini klaim pernah melihat sosok Arief Soemarko, suami Mirna bertemu dengan Rangga Dwi Saputra, barista Kafe Olivier di kawasan Sarinah, Thamrin sehari sebelum Mirna tewas.

Amir menyebut saat itu Arief menyerahkan sebuah kantong plastik hitam kepada Rangga yang disebut berisi uang sebesar Rp 140 juta.

Menjawab hal itu, Manajer Kafe Olivier, Devi yang juga ikut dalam jumpa pers tak menampik jika Amir pernah datang ke tempatnya bekerja untuk mencari Rangga. Hal itu setelah kasus tewasnya Mirna karena racun sianida heboh.

"Saya mau klarifikasi aja versi amir dan versi olivier berbeda. Waktu sebulan setelah kejadian itu ada orang yang datang ke Olivier. Bahkan sebelum buka ya sekitar setengah 11 kurang. Dia main masuk aja dan pengen ketemu yang bernama rangga," ungkap Devi saat jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/10) malam.

Padahal saat itu, lanjut Devi, Rangga ada di depan meja bar.

"Kan kalau masuk (Kafe Olivier) langsung ketemu barista. Harusnya dia kalau tahu yang namanya Rangga dia bisa lihat. Rangga ada disitu nggak perlu tanya," lanjut Devi.

Devi, saat itu tak lantas langsung mempersilakan Amir bertemu Rangga. Ia tak menampik semenjak kejadian tewasnya Mirna, banyak awak media yang mengunjungi kafe tempatnya bekerja. "Jujur saja waktu itu banyak media. Jadi kami tidak mau ada orang yang datang ke tempat kita mengatasnamakan media tanya tanya segala macem. Nggak etis lah klo kita ngomong macem-macem," tuturnya.

Kepada Devi, Amir mengatakan mengantongi bukti jika Rangga pelaku yang menaruh racun ke dalam kopi Mirna. "Kemudian dia bilang klo dia punya bukti bahwa rangga adalah orang yang meracuni mirna. Saya bilang sama dia kalau memang punya bukti jangan kesini tapi silahkan ke polda silakan saja seret anaknya," ucap Devi.

Namun, tambah Devi, Amir bersikeras untuk bertetmu Rangga. Malah ia menunjukkan sebuah lencana seraya meminta Devi untuk memanggil Rangga.

"Tapi dia nggak mau dan tetap pengen ketemu anaknya katanya mau tanya beberapa hal. Dia juga bilang ini akan di blow up ke media. Dia juga blg dia dari mabes dan saya tanya dari divisi apa karena saya nggak tahu juga pangkat pangkatnya di mabes. Tapi dia bilang dia media wartawan mabes," ungkapnya.

"Dia kasih lencana segala macem. Yang saya tahu dia kalau saya tidak bisa ketemu Rangga sekarang saya akan blow up ke media dan bilang bahwa Rangga yang meracun," ucap Devi sambil menirukan ucapan Amir saat itu.

Ancaman dari Amir pun tak membuat Devi bergeming. Ia malah mempersilakan Amir untuk membuktikan ucapannya.

"Lalu saya bilang silahkan saja karena saya yakin bukan dia pelakunya. Saya minta orang telepon ke polda dan dalam perjalanan ke olivier saya coba ajak ngobrol dia biar dia nggak pergi dan biar diurus ke poldanya. Kemudian dia dibawa ke polda dan interogasi tapi nggak ada keterangan dari dia yang bernilai karena sangat ngaco," ungkap Devi.

Disamping itu, Devi juga ingin mengklarifikasi ucapan Amir yang menyebut jika melihat sosok Arief dan Rangga bertemu di Lobby Grand Indonesia Mal dan bukan di kawasan Sarinah, Thamrin seperti yang ia sebut-sebut belakangan ini.

"Jadi biar tidak simpang siur saya sendiri yang menangani hal tersebut, saya sendiri yang bicara kepada Amir pada saat itu. Jadi biar tidak simpang siur lagi jadi itulah yang dikatakan kepada saya. Saya juga tegaskan bukan di Sarinah waktu dia bilang kepada saya. Jadi dia bilang dia ketemunya di Lobby GI," pungkas Devi.