Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mampukah Indonesia Memvaksin 1 Juta Orang Per Hari?

Mampukah Indonesia Memvaksin 1 Juta Orang Per Hari? Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menyarankan pemerintah untuk bisa menyuntikkan vaksin Covid-19 sebanyak satu juta orang per hari. Dengan begitu, JK yakin program vaksinasi di Indonesia bisa selesai dalam waktu satu tahun. Menurutnya, program vaksinasi harus cepat dan akurat.

Menanggapi hal ini, Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyatakan bahwa Indonesia tidak bisa menyelesaikan program vaksinasi dalam kurun waktu satu tahun. Dia menghitung, setidaknya, Indonesia membutuhkan waktu 1,5 tahun jika melihat kemampuan atau jumlah vaksinator di Indonesia yang hanya 23.145 orang.

Selain itu, dia juga menjabarkan hitungannya terhadap jumlah penyuntikkan vaksin per harinya di Indonesia. Hasil hitungan Windhu pun tidak sesuai dengan target JK, yakni 1 juta orang per hari. Sebab, kata Windhu, setiap vaksinator hanya bisa menyuntikkan vaksin sebanyak 40 kali dalam sehari.

"Jumlah vaksinator yang sudah dilatih Kemenkes 23.145 orang. Dalam satu hari, mereka hanya bisa melakukan vaksinasi terhadap 40 orang. Tidak mungkin lebih, sudah maksimum. Itu juga kalau mereka tidak kelelahan," kata Windhu saat dihubungi merdeka.com, Rabu (30/12).

Windhu pun melanjutkan penghitungannya. Jika dalam sebulan mereka bekerja 25 hari, maka dalam sebulan, sebanyak 23.145.000 dosis vaksin sudah disuntikkan. (25 hari dikali 40 dosis dikali jumlah vaksinator yaitu 23.145).

"Anggaplah sebulan mereka menyuntik 25 hari. Jadi satu bulan, jumlah vaksin yang disuntikkan itu 23.145.000 dosis vaksin. Dosis, bukan orang. Soalnya setiap orang harus disuntik 2 kali atau 2 dosis,” ujarnya.

"Maka dalam sebulan, jumlah orang yang bisa divaksin 11. 572.000,” ujarnya.

Sehingga, kata Windhu, sebanyak apapun jumlah dosis vaksin yang didatangkan ke Indonesia, namun jumlah vaksinatornya sedikit, maka target 1 juta dosis ataupun 1 juta orang dalam sehari tidak mungkin akan tercapai.

Windhu menegaskan bahwa ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh vaksinator sebelum menyuntik dan pasca menyuntik vaksin. Sehingga, orang-orang yang bisa menyuntikkan vaksin hanyalah vaksinator. Tidak semua tenaga kesehatan bisa menyuntik vaksin. Oleh sebab itu, jika Indonesia mau mewujudkan target 1 juta orang per hari, maka jumlah vaksinatornya harus ditambah.

“Vaksinasi bukan sekadar nyuntik. Ada banyak hal yang diperhatikan vaksinator sebelum dan pasca penyuntikan. Jadi mau dosis vaksinnya didatangkan sebanyak mungkin, tap ikan maksimum dosis yang disuntikkan 11,6 juta orang itu,” kata dia.

Menurutnya pemerintah bisa meningkatkan vaccination rate jika menambah jumlah vaksinator.

“Tidak mungkin lebih karena SDM/ vaksinator kita terbatas, kecuali kita mampu melatih/menambah vaksinator-vaksinator baru,” kata Windhu.

Selain itu, kata Windhu, herd immunity bisa terbentuk jika jumlah penduduk yang divaksin mencapai 80 persen, bukan 70 persen. Sehingga, kata dia, idealnya pemerintah memvaksin sekitar 216 juta penduduk Indonesia. Oleh sebab itu, jika kemampuan Indonesia hanya menyuntik 11,6 juta orang dalam sebulan, maka waktu yang dibutuhkan untuk memvaksin 216 juta penduduk Indonesia adalah 18 bulan atau 1,5 tahun.

“Sebenarnya vaksinasi baru bisa melindungi populasi sehingga tidak terjadi wabah dan mencapai herd immunity itu kalau yang divaksin 80 persen populasi, bukan 70 persen,” kata Windhu

“Sebulan Cuma mampu nyuntik ke 11,6 juta orang per bulan. Berarti butuh 1,5 tahun program vaksinasi ini selesai,” imbuhnya

Bila mengacu pada target JK yakni 1 juta orang per hari, maka dengan perhitungan Windhu, Indonesia hanya mampu memvaksin 386 ribu orang per hari. Jauh dari target atau angka ideal vaccination rate. Windhu menambahkan, waktu 1,5 tahun itu pun bisa dicapai Indonesia, bila jumlah dosis vaksin yang didatangkan lebih. Dia mengatakan, pemerintah juga harus menghitungkan wasted rate vaksin. Sehingga, pemerintah perlu melebihkan dosis vaksin sekitar 10 hingga 15 persen.

“Perhitungan saya ini ngepas sekali ya, belum termasuk yang terbuang. Jadi ketika mengimpor harus dilebihkan 10-15 persen ini wasted rate-nya. Karena dalam 1 botol itu pasti ada yang terbuang,” ujarnya.

“Soalnya vaksin ini mulai dari penyimpanannya, persiapannya harus hati-hati sekali, kalau suhunya terganggu bisa rusak dan tidak terpakai,” tutupnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan

Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan

Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Cek Fakta: Cak Imin Sebut Kekayaan 100 Orang Indonesia Setara 100 Juta Penduduk, Benarkah?

Cek Fakta: Cak Imin Sebut Kekayaan 100 Orang Indonesia Setara 100 Juta Penduduk, Benarkah?

Menurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cara Penularan Polio yang Wajib Diwaspadai Orang Tua, Kenali Faktor Risikonya

Cara Penularan Polio yang Wajib Diwaspadai Orang Tua, Kenali Faktor Risikonya

Polio bisa menginfeksi anak lewat berbagai cara. Dengan mengetahui cara penularan polio ini, orang tua bisa mewaspadai apa saja yang berisiko untuk anaknya.

Baca Selengkapnya