Makin Masif & Mengkhawatirkan, Penyebaran Kabar Hoaks Harus Terus Dilawan
Merdeka.com - Berita bohong atau hoaks belakangan masif terjadi di media sosial. Kabar hoaks tersebut bahkan kerap disebarkan secara terorganisir menyasar masyarakat.
Salah satu contoh kabar hoaks yang sempat ramai menjadi perbincangan adalah kasus Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya. Namun, faktanya Ratna bukan dianiaya, melainkan telah menjalani operasi plastik yang mengakibatkan mukanya lebam.
"Kami melihat situasi sekarang ini sudah merusak akal sehat dimana orang sudah sulit membedakan antara berita benar dan bohong. Ada yang bicara A, kemudian diklarifikasi tetapi tetap saja (mereka) bicara, karena itu (bagi mereka) berita penting, baik itu kebohongan atau bukan kebohongan," kata Koordinator Jejaring Anti Bohong, Sinnal Blegur, Kamis (29/11).
Dia menilai, kondisi saat ini sudah sangat bahaya. Karenanya, kebohongan alias kabar hoaks yang disebar secara masif oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab harus dilawan.
"Ini bahaya. Kami melihat ini harus dilawan," katanya.
Pihaknya menegaskan terus berusaha melawan hoaks yang menyebar di tengah masyarakat. Menurutnya, hoaks sudah memecah belah persatuan, kesatuan, dan kedamaian di tengah masyarakat. Sebab di tahun politik ini publik terbelah gara-gara hoaks.
Padahal perbedaan pilihan itu biasa dalam demokrasi. Semua orang berhak menentukan pilihannya. Hanya saja ketika orang yang berbeda pilihan itu jangan diserang dengan berita hoaks.
"Kami tegas melawan itu," kata dia.
Dia menjabarkan beberapa contoh hoaks yang cukup memiriskan dan harus dilawan yakni kasus Ratna Sarumpaet, data 25 juta pemilih ganda, tuduhan kepada Jokowi yang dituding PKI, Jokowi disinyalir mengkriminalisasi ulama dan anti-Islam.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaDatangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gara-Gara Kabar Hoaks Tsunami, Warga Bawean Mengungsi ke Dataran Tinggi
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaBegini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
Beredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaKominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya