Maju Pilkada Surabaya, Mantan Kapolda Jatim Kantongi 'Tiket' dari PAN dan PKB
Merdeka.com - Langkah mantan Kapolda Jatim Irjen pol (purn) Mahfud Arifin untuk ikut bertarung dalam kontestasi pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, sudah bermodalkan tiket dari dua partai politik. Kedua partai pengusung tersebut adalah Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki 3 kursi di DPRD Surabaya dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bermodalkan 5 kursi di Dewan Surabaya.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf mengakui, rekomendasi Pilwali dari DPP PKB ke Mahfud telah turun sejak Minggu (19/1) kemarin. Rekomendasi tersebut bahkan diserahkan langsung dari Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar pada Mahfud didampingi jajaran pengurus DPC PKB Surabaya.
"Rekom untuk Pak Mahfud Arifin sudah turun kemarin sore. Langsung dari DPP," katanya, Senin (20/1).
Dia menambahkan, terkait siapa pendamping Mahfud atau posisi Wakil Wali Kota, Musyafak mengaku menyerahkannya pada Mahfud dan partai pengusung lainnya.
"Dalam waktu dekat sejumlah partai juga akan memberikan rekomendasinya untuk Pak Mahfud," ujarnya.
Terpisah, Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya, Hafid Suaidi mengatakan, rekomendasi PAN untuk mantan Kapolda Jatim itu telah turun sejak sepekan lalu. Namun baru sempat disosialisasikan pada pengurus dan kader PAN di Surabaya beberapa hari ini.
"Surat tugas untuk Pak Mahfud sudah turun sepekan lalu, tapi baru disosialisasikan ke pengurus dan kader kemarin," tandasnya.
Dalam Pilwali Kota Surabaya, seorang calon Wali Kota harus mengantongi setidaknya 10 kursi di Parlemen. Jika PAN dan PKB sudah memberi tiket, maka mantan Kapolda Jatim itu telah mengantongi 8 kursi di parlemen. Sehingga, ia tinggal mendapatkan 2 kursi lagi untuk dapat maju dalam kontestasi Pilwali Surabaya.
Selain Mahfud Arifin, ada beberapa nama yang telah muncul ke permukaan dalam bursa calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya ini antara lain Wisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya), Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Kota Surabaya), Zahrul Azhar Asad atau Gus Hans (tokoh pesantren), Lia Istifhama (tokoh perempuan), dan Haryanto (pengacara), serta Armudji (mantan Ketua DPRD Surabaya).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024
Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca SelengkapnyaPKB Masih Godok Nama Bakal Cagub Jatim, Akui Khofifah Lawan Paling Kuat
PKB tengah menggodok nama untuk pertarungan di Pilgub Jawa Timur. Mereka mengakui ada lawan yang kuat pada kontestasi itu, yakni Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaTPN Tak Ambil Pusing Survei Ganjar-Mahfud: Yang Penting Hasil Tanggal 14 Februari
Ia kemudian menambahkan, agar semua pihak tetap menjaga netralitas selama kontestasi Pemilu 2024 berlangsung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto jadi Menko Polhukam Gantikan Mahfud MD
Presiden Jokowi melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menjadi Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaDidukung Surya Paloh jika Ingin Maju Pilkada DKI, Ini Jawaban Anies
Anies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Ungkap Isu Kapolri Perintahkan Dirbinmas Menangkan Paslon 02, Begini Penjelasan Polri
TPN Ganjar-Mahfud mendapatkan video yang menarasikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaGolkar Usung Banyak Kader Perempuan di Pilkada 2024: Airin Banten, Istri RK di Bandung
Golkan menunjuk sejumlah kader perempuannya untuk berkontestasi pada Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya