Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Main mata Petinggi Polda Bali dengan tersangka narkoba

Main mata Petinggi Polda Bali dengan tersangka narkoba Ilustrasi Polisi Narkoba. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Reserse Narkoba Polda Bali, Kombes Franky Haryanto Prapat, diperiksa terkait kasus dugaan pemotongan Dana Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 Rp 50 juta, dan dugaan pemerasan kepada sejumlah tersangka narkoba.

Anjak Madya Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto menuturkan, tim Propam Mabes Polri sudah mendapat bukti indikasi pemerasan Franky kepada tersangka narkoba.

"Jadi indikasi ke arah situ sudah ada, sudah didapatkan seperti pemerasan dan lain-lain namun dalam melengkapi apa yang dimaksud pihak Propam sedang mendalami," kata Rikwanto di Mabes Polri kemarin.

Diketahui tim Propam datang ke Bali untuk menyelidiki laporan ini sejak pekan lalu. Mulai Senin kemarin, pemeriksaan maraton kepada yang bersangkutan terus dilakukan.

Dikatakan Rikwanto, awal mula penangkapan terhadap Frangky dilakukan setelah adanya informasi dan melakukan cek di lapangan. Setelah itu, Propam menggeledah dan memeriksa sejumlah pihak sampai akhirnya menangkap Frangky yang sedang bertugas.

"Dari informasi yang masuk Dir sedang bekerja biasa pada waktu tim datang, tapi informasi sebelumnya dicek di lapangan dibuktikan tentunya di sana ada proses penggeledahan, menanyakan dan memeriksa staf di sana untuk mematangkan informasi yang ada," ucap Rikwanto.

Dia menerangkan, sejauh ini Propam baru menemukan indikasi jika Frangky memeras tersangka narkoba. Kendati begitu, Rikwanto belum bisa berkomentar banyak, mengingat proses penyelidikan masih berlangsung.

"Pemerasan terhadap pihak yang dirugikan, soal hasilnya masih proses," pungkas Rikwanto.

Selain sudah adanya bukti dalam kasus pemerasan, Propam juga mendapat bukti kuat adanya dugaan penyalahgunaan wewenang berupa pemotongan anggaran yang dilakukan Franky. Hal ini diucapkan Kepala Biro Pengamanan Internal Mabes Polri, Brigadir Jenderal Anton Wahono.

"Dari proses yang telah dilakukan cukup bukti kombes F telah melakukan pelanggaran penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang berkaitan anggaran," kata Anton yang dikonfirmasi terpisah di Bali.

Namun polisi masih bungkam terkait barang bukti apa saja yang sudah didapatkan dari Franky.

Perkembangan pemeriksaan, kemarin Propam juga telah memeriksa 15 saksi yang semuanya merupakan anggota Reserse Narkoba Polda Bali. Namun untuk hasil pemeriksaan, hingga kini belum diketahui.

Terkait pernyataan Rikwanto yang menjelaskan Franky ditangkap, hal ini berlainan dengan Kapolda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto. Dia membantah Dir Narkoba ditangkap Propam.

"Saya katakan tidak ada tangkap tangan karena memang tidak ada. Tapi ada rekan media yang menulis saya katanya mengelak. Saya senyum saja, saya tidak pernah mengelak. Prosesnya masih berlangsung," beber Sugeng.

Dalam kasus ini, Franky diperiksa dalam dugaan pemotongan anggaran DIPA 2016 dengan barang bukti uang Rp 50 juta.

Tidak hanya itu, Franky juga diduga melakukan pemerasan terhadap tujuh kasus narkoba dengan barang bukti di bawah 0,5 gram. Informasi beredar, rata-rata satu kasus dimintai minimal Rp 100 juta untuk menghentikan perkara. Bahkan, kabarnya, dalam kasus narkoba yang menjerat warga negara Belanda, ia meminta satu unit mobil Toyota Fortuner 2016.

Hingga kini pihak Propam Mabes Polri Telah memutuskan Dir Narkoba Polda Bali ini terbukti bersalah, namun masih proses berlangsung dan belum ditetapkan sebagai tersangka.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh

Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.

Baca Selengkapnya
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama

Eks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Enam Anggota Polda Kalbar Dipecat Secara Tidak Hormat, Karena Mencoreng Nama Baik Polri
Enam Anggota Polda Kalbar Dipecat Secara Tidak Hormat, Karena Mencoreng Nama Baik Polri

"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar
Waspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar

Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Menangis, Penempatan Pertama Bintara Polri SPN Polda Bali Dapat Gaji Pokok Rp2 Juta 'Terharu'
Menangis, Penempatan Pertama Bintara Polri SPN Polda Bali Dapat Gaji Pokok Rp2 Juta 'Terharu'

Seperti apa momennya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo

Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)

Baca Selengkapnya
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya
Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'
Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'

Momen Panglima Perang Suku Dani bentak prajurit Kopassus lantaran tak bisa angkat kayu. Begini selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Tantenya Pangkat AKBP, Bintara Polri ini Disuruh Merayap lalu 'Diomeli' Komandan
Tantenya Pangkat AKBP, Bintara Polri ini Disuruh Merayap lalu 'Diomeli' Komandan

Dia diminta menyebut panggilan ke sang bibi hingga mendapat 'omelan'.

Baca Selengkapnya